ANALISIS PENDAPATAN BUDIDAYA LOBSTER SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI DESA PULAU MARINGKIK KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31764/jabb.v3i1.7373Keywords:
Budidaya, Lobster, Pendapatan Masyarakat Pulau Maringkik.Abstract
Salah satu komuditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensial untuk di kembangkan di Indonesia adalah lobster. Lobster laut (Panulirus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan yang terbilang potensial dan masuk dalam kategori ekonomis tinggi. Desa Pulau Mringkik merupakan salah satu daerah pengasil lobster yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, ada dua jenis lobster yang dikembangkan di desa Pulau Maringkik yaitu lobster pasir (Panulirus hommarus) dan lobster mutiara (Panulirus versicolor). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan masyarakat melalui budidaya lobster sistem keramba jaring apung (KJA) di Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2021 di Desa Pulau Maringkik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melibatkan sampel sebanyak 10 responden dengan menggunakan metode Snowball Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih yang diperoleh dari pengurangan nilai produksi/pendapatan kotor yang diterima oleh pengusaha budidaya lobster dengan total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha budidaya lobster. Pendapatan usaha budidaya lobster di Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak per periode adalah rata-rata sebesar Rp 38.507.923.
References
Abdul Kadir, (2010). Keramba Jaring Apung. Https://www.farraqafay.com. Diakses tanggal 6 November 2021.
Badan Pusat Statistik, (2019). Ekspor Komoditas Lobster Indonesia. Jakarta.
Handoko, (2013). Habitat Dan Penyebaran Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Herry Beosono, Sutrisno Anggoro, dan Aziz Nur Bambang, (2011) “laju tangkap dan analisis usaha penangkapan lobster (panulirus sp) dengan jaring lobster (gillnet monofilament) di perairan kabupaten kebumen.
Idil Ardi, (2013) dengan judul penelitian “budidaya ikan sistem keramba jaring apung guna menjaga keberlanjutan lingkungan perairan waduk cirataâ€.
Iskandar, 2003. Budidaya Lobster Air Tawar. Jakarta.
Jeffs, A., & Davis, M., (2003). An assessment ofthe aquaculture potential of the caibbean spiny lobster, panulirus argus. Gcfi [gulf caribbean fisheries institute], 54, 413-426.
Junaidi, M., & Heriati, A., (2017). Pengembangan budidaya udang karang dalam keramba jaring apung di teluk ekas provinsi nusa tenggara barat. In bunga rampai iptek sumber daya pesisir untuk pengemabngan blue economy di pulau lombok (pp. 111–123).
Kementrian Kelautan Dan Perikanan, (2018). Informasi Kelautan Perikanan. Jakarta: Kementrian Kelauatan Dan Perikanan
Moosa, M.K., Dan I. Aswandy, (1984). Udang karang (panulirus spp.) Dari perairan indonesia. Lon lipi. Jakarta
Mulyadi, (2005), ekonomi kelautan, (Jakarta : pt. Raja grafindo persada), h. 75
Nashruddin, M., (2017). Analisis kelayakan usaha budidaya udang lobster dengan sistem keramba jaring apung (kja) di teluk jor desa jerowaru kecamatan jerowaru kabupaten lombok timur
Profil Desa Pulau Maringkik, (2021). Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur
Purnama, M. F., D.k.k., (2017). Mud lobster thalassina. (latrellie 1806). (decpoda : thalassinidae). In tanjung tiram district south konawe rregenci, southeast sulawesi. Jurnal ilmu perikanan dan sumber daya. Vol 6
Radiarta, I N., Erlania, & Rusman, (2013). Pengaruh iklim terhadap musim tanam rumput laut, kappaphycus alvarezii, di teluk gerupuk kabupaten lombok tengah, nusa tenggara barat. J. Ris. Akuakultur, 8(3), 453-464.
Salim. A., (1999), dalam penelitian tentang Analisis Tingkat Pendapatan Nelayan dan Faktor-Faktor yang mampengaruhinya di Kecamatan Syiah Kuala Kotamadya Banda Aceh, Tesis S2 PPS USU, Medan.
Saputra, S. W., (2009). Status pemanfaatan lobster (panulirus sp) di perairan kebumen. Jurnal saintek perikanan vol. 4, no. 2
Subani, W., (1987). Perikanan udang barong (spiny lobster) dan prospek masa depannya. Bulletin penelitian perikanan volume i (3). Pusat penelitian dan pengembangan perikanan, jakarta.
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Sukirno, S., (2002). Teori mikro ekonomi. Cetakan keempat belas. Rajawali press: jakarta.
Takril, (2018) pengembangan dan pemasaran lobster air tawar di kecamatan binuang kabupaten polewali mandar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan pemasaran lobster.
Utami, D,D,Y., (1999). Analisa sumberdaya dan tingkat pemanfaatan lobster (panulirus sp) yang di daratan pengandaran, ciamis, jawa barat. Skripsi (tidak dipublikasikan). Program pemanfaatan sumberdaya perikanan. Fakulttas perikanan dan ilmu kelutan, institut pertanian bogor, bogor, 60 hal
Lestari, Y., (2019). Analisis pendapatan masyarakat pesisir melalui budidaya lobster (panulirus sp.) Pada fase pembesaran di desa tanjung luar kecamatan keruak kabupaten lombok timur. Skripsi Fakultas Perikanan, Universitas Gunung Rijani Selong