Pendampingan Masyarakat Dalam Memutus Mata Rantai Penyebaran Virus Corona Melalui Tim Muhammadiyah Covid 19 Comand Center ( MCCC ) Nusa Tenggara Barat Di Kota Mataram
DOI:
https://doi.org/10.31764/jamin.v1i1.5349Abstract
Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji upaya pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan oleh pemerintah, serta mengkaji tingkat kesiapsiagaan masyarakat berdasarkan tiga variabel yang dapat menjelaskan dimensi/indikator dan parameter aktivitas kesiapsiagaan, yakni pengetahuan, sikap, dan tindakan (partisipasi dan kesiapan) sebagai respons masyarakat terhadap ancaman bencana. dimensi kunci kegiatan kesiapsiagaan antara lain (1) pengetahuan bahaya; (2) manajemen, arah, dan koordinasi operasi darurat; (3) perjanjian respons formal dan informal; (4) akuisisi sumber daya yang bertujuan untuk memastikan bahwa fungsi darurat dapat dilakukan dengan lancar; (5) perlindungan keselamatan hidup; (6) perlindungan hak milik; (7) koping darurat dan pemulihan fungsi utama; dan (8) rencana kegiatan pemulihan. Pengetahuan yang dimiliki mempengaruhi sikap dan kepedulian masyarakat untuk siapsiaga dalam mengantisipasi bencana, terutama bagi mereka yang bertempat tinggal didaerah yang rentan bencana. Indikator pengetahuan dan sikap individu/ rumah tangga merupakan pengetahuan dasar yang semestinya dimiliki oleh individu yang meliputi pengetahuan tentang bencana, penyebab dan gejala-gejala, maupun apa yang harus dilakukan bila terjadi bencana. Pendamping menghubungi Koordinator Muhammadiyah Covid 19 Command Center untuk mendiskusikan topik yang hendak diabdikan yaitu Pendampingan Masyarakat dalam Memutus Mata Rantai Penyebaran virus Corona melalui Muhammadiyah Covid 19 Comand Center ( MCCC ) Nusa Tenggara Barat di wilayah kota Mataram. Dengan metode pendampingan kepada masyarakat Kota Mataram.References
ISDR/UNESCO, 2006., Kajian Kesiapsiagaan masyarakat dalam Menghadapi Ancaman Bencana
Alam, Jakarta: LIPI Press.
LIPI & UNESCO (2006). Pengembangan framework untuk mengukur kesiapsiagaan
masyarakat terhadap bencana alam.
Notoatmodjo, S., 1996. Peranan Staf Dalam Manajemen. PT Toko Gunung Agung. Jakarta.
Perry, M. dan, Lindell, M.K., 2003. Preparedness for Emergency Response: Guidelines for the Emergency Planning Process, Arizona State University Texas A&M University.
Zitri, I., Rifaid, R., & Lestanata, Y. (2020). Implementasi Dana Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 2(2), 164-190.
Zitri, I. (2020). Akuntabilitas Pemerintahan Desa Benete dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Gorontalo Journal of Government and Political Studies, 3(2), 070-087.
Zitri, I. (2022). Akuntabilitas Pemerintahan Desa Sekongkang Bawah Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat. JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 10(2), 109-126.
Lestanata, Y., & Zitri, I. (2020). Optimalisasi Sektor Pariwisata Pulau Kenawa Guna Meningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Journal of Governance and Local Politics (JGLP), 2(1), 25-47.
Sutton, J., and Tierney, K., 2006. Disaster Preparedness: Concepts, Guindance and Research. Colorado: University of Colorado.
Subiyantoro, I.2010. Upaya mengantisipasin Bencana melalui kekuatan berbasis Mayarakat. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana. 1(2) :9-16