REVITALISASI KONSELOR REMAJA SEHAT REPRODUKSI DI SMAN 3 KARAWANG
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v3i1.1315Keywords:
Kesehatan Reproduksi, Remaja, Konselor.Abstract
Abstrak: Kasus kematian ibu di Kabupaten Karawang masih tinggi dan merupakan penyumbang kematian ibu yang cukup besar di Provinsi Jawa Barat. Usia kematian ibu yang masih belia atau usia pelajar masih banyak terjadi. Informasi tentang kesehatan reproduksi di sekolah masih kurang. Berdasarkan data dari Unit Pelaksana Akreditasi Kabupaten Karawang, jumlah SMA di Kabupaten Karawang adalah 37 sekolah dan jumlah SMK adalah 82 Sekolah. Permasalah yang dihadapi remaja saat ini adalah kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Berdarkan peraturan, sekolah semestinya mempunyai 10 persen dari seluruh siswa yang menjadi kader kesehatan. Namun faktanya belum seperti yang diharapkan pemerintah. Oleh sebab itu penting sekali dilakukan revitalisasi konselor remaja untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Solusi yang ditawarkan adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan cara membentuk kelompok konselor remaja di STIKes Kharisma Karawang yang terdiri dari mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan, kemudian melatih kelompok tersebut agar menjadi konselor remaja yang dapat mentransfer ilmu kepada peserta didik di SMA N 3 Karawang. Hasil yang diharapkan yaitu terbentuknya siswa yang menjadi kader kesehatan sekolah dengan jumlah minimal 10% dari jumlah seluruh peserta didik dan meningkatnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
Abstract: Cases of maternal mortality in Karawang are still high and are a significant contributor to maternal mortality in the province of West Java. Age of death of mothers who are still young or the age of students is still a lot. Information about reproductive health in schools is still lacking. Based on data from the Karawang Regency Accreditation Implementation Unit, the number of high schools in Karawang is 37 schools and the number of SMK is 82 schools. Issues issued by adolescents at this time is misinformation about adolescent reproductive health. Based on regulations, schools should have 10 percent of all students who become health cadres. Not yet the fact as expected by the government. Therefore it is very important to revitalize adolescent counselors to improve adolescent health knowledge. The solution offered is to increase adolescent knowledge on how to improve youth counselor groups at STIKes Kharisma Karawang consisting of Nursing and Midwifery students, then encourage these groups to become adolescent counselors who can transfer knowledge to students at SMA N 3 Karawang. The expected results come from students who become school health cadres with a minimum of 10% of the total number of students and adolescent knowledge about reproductive health.
References
Aisyaroh, N., Kebidanan, S., & Unissula, F. I. K. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung. Universitas Sultan Agung.
BAPPENAS, B. P. S. (n.d.). UNFPA (2005) Proyeksi Penduduk 2000-2025. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, Dan United Nations Population Fund.
Citrawathi, D. M. (2014). Pentingnya Modul Kesehatan Reproduksi Remaja Berbasis Masalah (KRRBM) untuk Melatih dan Meningkatkan Keterampilan Hidup (Life Skills) dan Sikap Reproduksi Sehat Siswa SMP. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(2).
Emilia, O., & Prabandari, Y. S. (2019). Promosi kesehatan dalam lingkup kesehatan reproduksi. UGM PRESS.
Hidayangsih, P. S. (2014). Perilaku berisiko dan permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 5(2), 89–101.
Indarsita, D. (2006). Hubungan Faktor Eksternal dengan Perilaku Remaja dalam hal Kesehatan Reproduksi di SLTPN Medan Tahun 2002.
Izah, N., Zulfiana, E., & Qudriani, M. (2019). Pembentukan Kader KRR pada Siswa SMK. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 10(1), 111–115.
Kementrian Kesehatan, R. I. (2013). Infodatin pusat data dan informasi kesehatan RI situasi kesehatan reproduksi remaja. Jakarta: Pusat Data Dan Informasi.
Notoadmodjo, P. D. S. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni kedua revisi. Jakarta: PT ASDI MAHASATYA. KESEHATAN KOMUNITAS.
Pertiwi, K. R., & Salirawati, D. (2014). Pengetahuan dan Persepsi Mahasiswa Tentang Kesehatan Reproduksi dan Permasalahannya. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(2).
Statistik, B. P. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik, 44, 122.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).