TENUN MANUAL: SOLUSI PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA DESA SERAGE, LOMBOK TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v7i1.21223Keywords:
Kain Tenun, Tenun Manual, Digital Marketing.Abstract
Abstrak: Desa Serage merupakan desa penghasil kerajinan tenun manual yang mempunyai kualitas yang baik dan motif yang unik. Pengelolaan usaha tenun manual khususnya dalam hal pemasaran dilakukan oleh Kelompok Tenun Manual. Namun pengetahuan dan keterampilan dalam hal pemasaran usaha masih terbatas sehingga memerlukan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan penjualan dan motif yang dihasilkan lebih bervariasi. Pemberian pelatihan merupakan salah satu bentuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Tenun Manual. Kegiatan PkM dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan yang diawali dengan identifikasi permasalahan mitra, kemudian pelatihan Digital Marketing dan pembuatan motif serta evaluasi kegiatan PkM. Diharapkan peran Pemerintah Daerah dan instansi terkait dalam memberikan jaminan kelangsungan usaha, meningkatkan permodalan, dan memfasilitasi pemasaran berbasis web sehingga masyarakat umum sebagai calon konsumen dapat mengakses informasi produk secara lengkap, bahkan dapat melakukan transaksi secara online. Hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan PkM ini menunjukkan adanya peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan mitra mengenai konsep digital marketing; mitra memiliki keterampilan dalam menggunakan beberapa teknologi informasi yang mendukung kegiatan produksi dan pemasaran kain tenun, mitra mampu membuat kain tenun dengan motif yang lebih variatif, dan mitra dapat memperluas jaringannya dan memperoleh mitra baru untuk meningkatkan penjualan.
Abstract:Â Serage Village is a village producing manual weaving crafts that have good quality and unique motifs. The management of the manual weaving business, especially in terms of marketing, is carried out by the Manual Weaving Group. However, knowledge and skills in terms of business marketing are still limited, so they require assistance and training so that sales increase and the resulting motives vary. Providing training is a form of Community Service (PkM) activity with the aim of increasing the knowledge and skills of the Manual Weaving Group. PkM activities are carried out through outreach and training, which begins with identifying partner problems, then Digital Marketing training and creating motifs, as well as evaluating PkM activities. It is hoped that the role of the Regional Government and related agencies in providing guarantees for business continuity, increasing capital, and facilitating web-based marketing so that the general public as potential consumers can access complete product information, and can even make transactions online. The results obtained after implementing this PkM activity show that there is an increase in partners' insight, knowledge, and skills regarding digital marketing concepts; partners have skills in using several information technologies to support woven cloth production and marketing activities; partners are able to make woven cloth with more varied motifs; and partners are able to expand their network and acquire new partners to increase sales.
References
Adi Wiriatama, G. N., & Andiani, N. D. (2021). Peluang dan Tantangan Pengembangan Souvenir Desa Wisata Berbasis Kerajinan Lokal. Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism, 2(2), 75–98. https://doi.org/10.34013/mp.v2i2.397
Afdal, A. (2022). Pemberdayaan Pengrajin Kain Tenun Bermotif Kearifan Lokal Di Kelurahan Tobimeita Oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian Kota Kendari [Institut Pemerintahan Dalam Negeri]. http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/10732
Dewi, et al. (2023). Perempuan Hindu dan Tenun: Kajian Strategi Komunikasi - Google Books. Bali: NilaCakra. https://www.google.co.id/books/edition/Perempuan_Hindu_dan_Tenun_Kajian_Strateg/PGroEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Perempuan+Hindu+dan+Tenun:+Kajian+Strategi+Komunikasi&pg=PR7&printsec=frontcover
Dewi, I. G. A. M., Ardika, I. W., & Sunarta, I. N. (2019). Kreasi Ikat Endek Sebagai Produk Penunjang Pariwisata Bali. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 391. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2018.V05.I02.P10
Indah, W. O. I. N., Rizal, & Abdullah Igo. (2023). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Nilai Kearifan Lokal Di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Jurnal Online Program Studi Pendidikan Ekonomi, 8(2), 329–338. https://doi.org/10.36709/jopspe.v8i2.112
Islami, N. W., Supanto, F., & Soeroyo, A. (2021). Peran pemerintah daerah dalam mengembangkan UMKM yang terdampak covid-19. Karta Rahardja: Jurnal Pembangunan Dan Inovasi, 3(1), 45–57. http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr/article/view/44
Kementerian Perindustrian RI. (2019). Berkontribusi Hingga USD53 Juta, Kemenperin Pacu IKM Tenun dan Batik. Https://Kemenperin.Go.Id/Artikel/20424/Berkontribusi-Hingga-USD53-Juta,-Kemenperin-Pacu-IKM-Tenun-Dan-Batik.
Naimah, R. J., Wardhana, M. W., Haryanto, R., & Pebrianto, A. (2020). Penerapan Digital marketing Sebagai Strategi Pemasaran UMKM. Jurnal IMPACT: Implementation and Action, 2(2), 39. https://doi.org/10.31961/impact.v2i2.844
Nilasari, B. M., Risqiani, R., Anggraini, S. I., & Alisa, I. A. (2021). Pelatihan Pembukuan Bagi Pelaku Umkm Yang Tergabung Dalam Forum Umkm Ikm Kecamatan Tajur Halang – Bogor. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN), 3(1). https://doi.org/10.25105/jamin.v3i1.8776
Nur, I. R. (2017). Peran Dinas Perindustrian, Koperasi Dan Umkm Dalam Pemberdayaan Umkm Sentra Industri Konveksi Di Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Journal of Politic and Government Studies, 6(2), 1–16. https://www.mendeley.com/catalogue/4b7074ee-1fae-320e-8c1a-7660f70dafdf/?utm_source=desktop&utm_medium=1.19.8&utm_campaign=open_catalog&userDocumentId=%7Bea575bea-5009-3f86-a7c9-076659fbfd74%7D
Patiro, S. P. S., Aryani, D., Rekarti, E., & Wibowo, M. (2023). Peningkatan pengetahuan marketplace pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan website education marketplace. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS), 6(1), 12–26. https://doi.org/10.33474/JIPEMAS.V6I1.19282
Purwaningdyah, S. W. S., Sumadhinata, Y. E., & Kuswara, G. B. (2020). Pentingnya Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Marketing Online Di Era Pandemi Covid 19 Bagi UMKM Di Wilayah Jawa Barat. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 3. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.951
Simanjorang, F., Hakim, L., & Sunarti, S. (2020). Peran Stakeholder Dalam Pembangunan Pariwisata Di Pulau Samosir. Profit, 14(01), 42–52. https://doi.org/10.21776/ub.profit.2020.014.01.5
Sulistiogo, undefined A. (2019). Pengaruh Kualitas SDM Dan Akses Informasi Terhadap Akses Permodalan Dan Dampaknya Terhadap Kinerja UMKM Mitra LPDB-KUMKM. Jurnal Dinamika Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 65–76. https://doi.org/10.21009/JDMB.02.1.5
Tanan, C. I., & Dhamayanti, D. (2020). Pendampingan UMKM dalam Pengelolaan Keuangan Usaha Guna Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Distrik Abepura Jayapura. Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement, 1(2), 173–185. https://doi.org/10.37680/AMALEE.V1I2.408
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).