SOCIALIZATION OF UNDERSTANDING THE RISKS OF B3 HOUSEHOLD PRODUCTS AND WASTE
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v4i1.2904Keywords:
B3 Products, Management, Knowledge.Abstract
Abstrak: Rencana pengembangan prasarana persampahan di Kecamatan Balikpapan Utara menurut RDTR Kota Balikpapan masih diarahkan pada peningkatan daya tampung sampah skala lingkungan dan tahap pengelolaan akhir. Di antara berbagai jenis sampah permukiman atau domestik, terdapat sampah dan limbah yang mengandung unsur B3 (bahan berbahaya dan beracun). Limbah padat B3 rumah tangga apabila tidak dikelola secara benar berpotensi menimbulkan dampak ya pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan. Saat ini, masyarakat belum memahami tentang perbedaan sampah B3 dan belum memahami cara/teknik pengelolaan sampah B3 yang benar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antara lain peningkatan pemahaman masyarakat permukiman terhadap jenis sampah B3 dan pengelolaannya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Diperoleh bahwa tingkat pemahaman Ibu-Ibu RT 54 Kelurahan Karang Joang terhadap 36 jenis produk B3 rumah tangga adalah sekitar 69% saja. Setelah melalui proses sosialisasi, tingkatan pemahaman masyarakat terhadap produk dan limbah B3 rumah tangga yang dihasilkan meningkat menjadi 88,4%. Diketahui pula tingkat resiko tertinggi terdapat pada proses pembuangan sisa produk B3.
Abstract: The solid waste infrastructure planning in the North Balikpapan Subdistrict according to the RDTR of Balikpapan is still directed to increase the capacity of waste at the environmental level and the final level. If the household B3 solid waste not managed properly, it can cause environmental pollution and endanger health. The communities do not understand the difference between B3 waste and donot yet understand the proper B3 waste management technique. The objectives of community service include increasing the understanding of settlement communities towards B3 waste types and their management to reduce environmental pollution. It was found that the level of understanding of the RT 54 Karang Joang Women towards 36 types of household B3 products is only 69%. After going through the process of socialization, the level of communities understanding of the products and B3 waste generated by households increased to 88.4%. It is also known that the highest level of risk is found in the process of disposing of the remaining B3 products.
References
Abdurrakhman Sidik, A., & Damanhuri, E. (2012). STUDI PENGELOLAAN LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN) LABORATORIUM LABORATORIUM DI ITB STUDY OF MANAGEMENT OF HAZARDOUS WASTE IN THE LABORATORIES OF ITB. Jurnal Teknik Lingkungan, 18(1), 12–20.
Balikpapan, P. K. (2004). Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Persampahan.
Balikpapan, P. K. (2012). Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012–2032.
Balikpapan, P. K. (2020). Rencana Detail Tata Ruang Kota Balikpapan 2018-2038.
Ichtiakhiri, T. ., & Sudarmaji. (2015). Pengelolaan Limbah B3 dan Keluhan Kesehatan Pekerja di PT. Inka (Persero) Kota Madiun. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(1), 118–127.
Iswanto, Sudarmadji, Wahyuni, E. T., & Sutomo, A. H. S. (2016). Timbulan Sampah B3 Rumah Tangga dan Potensi Dampak Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 23(2), 179–188.
Kurniawan, B. (2019). PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI INDONESIA DAN TANTANGANNYA. Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 9(1), 39–49. https://doi.org/10.33005/jdg.v9i1.1424
Prasetyaningrum. (2017). KAJIAN TIMBULAN SAMPAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 766–775.
Putra, T. I., Setyowati, N., & Apriyanto, E. (2019). Identifikasi Jenis Dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Rumah Tangga: Studi Kasus Kelurahan Pasar Tais Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 8(2), 49–61. https://doi.org/10.31186/naturalis.8.2.9209
Riswan, R., Sunoko, H. R., & Hadiyarto, A. (2012). PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1), 31–39. https://doi.org/10.14710/jil.9.1.31-38
Setiawati, T. A., Wulandari, E., Komaruddin, & Euis, D. (2019). Sistem Dokumentasi Pengelolaan Limbah Cair Beracun dan Berbahaya (B3) di Laboratorium Jasa Uji. Indonesian Journal of Laboratory, 1(2), 41–48.
Setiyono. (2011). Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2(1), 72–77.
Sidik, H., Konety, N., & Aditiany, S. (2019). MEMBANGKITKAN SEMANGAT PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RUMAH TANGGA DI RANCAEKEK. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 62–74. https://doi.org/10.24198/kumawula.v1i1.19485
Suhadi. (2012). MENGAWAL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI KAWASAN SEKARAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK. Indonesian Journal of Conservation, 1(1), 87–94.
Utami, K. T., & Syafrudin, S. (2018). PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) STUDI KASUSPT. HOLCIM INDONESIA, TBK NAROGONG PLANT. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2), 127–132. https://doi.org/10.14710/presipitasi.v15i2.127-132
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).