VILLAGE SOCIOECONOMIC POTENTIAL IDENTIFICATION TRAINING COMMUNITY PARTICIPATION PATTERNS
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v4i1.3514Keywords:
Training, Identification, Potential, Social, Economy, Village.Abstract
Abstrak: Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang; Desa, mengamanahkan bahwa pembangunan desa hendaknya mengedepankan sikap gotong royong, kebersamaan, kekeluargaan, guna mencapai kemajuan bersama, baik social, ekonomi, budaya juga politik dan demokrasi berdasarkan Pancasila. Untuk mewujudkan itu, setidaknya terdapat beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan, yakni diantaranya. (a) Pemberdayaan politik, (b) Pelibatan perempuan, (c) Keterbukaan Informasi, (d) Swadaya Masyarakat, (e) Keberlanjutan Program, (f) Partisipasi Masyarakat. Sedangkan pemberdayaan di wilayah sosial budaya dilakukan dengan memberikan masyarakat agar memiliki kesempatan, dalam membangun kekutan yang dimilikinya, baik individual maupun kelompok, yang berimplikasi pada komunitas atau masyarakat desa secara keseluruhan. Untuk memberikan kontribusi pemikiran yang memungkinkan hal itu terwujud, dosen Universitas Indonesia Timur (UIT), melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), di Desa Parangmata, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. PKM yang diselenggarakan selama dua hari, diikuti tokoh masyarakat, pemuda dan perempuan. Hasilnya dinilai menjawab kebutuhan warga masyarakat dan pemerintah desa.
Abstract:Â Law No. 6 of 2014 concerning; The village, Â mandates that village development should prioritize mutual cooperation, togetherness, kinship, in order to achieve mutual progress, both social, economic, cultural as well as political and democracy based on Pancasila. To achieve this, there are at least a number of principles that must be considered, including. (a) Political empowerment, (b) Women's involvement, (c) Information Disclosure, (d) Community Self-Help, (e) Program Sustainability, (f) Community Participation. Â Meanwhile, empowerment in socio-cultural areas is carried out by providing society so that they have the opportunity, in building the strength they have, both individually and in groups, which has implications for the community or village community as a whole. To contribute ideas that make this possible, a lecturer at the University Indonesia Timur (UIT), carried out Community Service (PKM), in Parangmata Village, Galesong District, Takalar Regency, South Sulawesi. PKM which was held for two days, followed by community leaders, youth and women. The results were judged to answer the needs of the community and village government.
References
Anwar, R., David, L., & Pali, C. (2016). Perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra sejahtera dan sejahtera di Desa Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow Timur. Jurnal E-Biomedik. https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.13901
Hamson Z. (2019). EKLIPTIS ILMU KOMUNIKASI (Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi, dari Tradisional hingga Digital) (Issue Communication Theory). https://doi.org/10.6084/m9.figshare.11535483
Hastuti, Purwantara, S., & Khotimah, N. (2008). Model Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kearifan Lokal sebagai Strategi Pengentasan Kemiskinan di Lereng Merapi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Anonim.
Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2017). Buku Pintar Dana Desa. Buku Pintar Dana Desa.
Kuswandoro, W. E. (2016). Strategi pemberdayaan masyarakat desa berbasis partisipasi. Percikan Pemikiran Tata Kelola Dan Pembangunan Desa.
LUBIS, H., HIDAYAT, A., & -, R. (2014). PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah). Jurnal Mahasiswa Teknik.
Muhi, A. H. (2011). Fenomena pembangunan desa. Institute Pemerintahan Dalam Negeri.
Ningrum, W., Sunuharyo, B. S., & Hakam, M. S. (2013). Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis.
Nitta Turere, V. (2013). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan…. Emba.
No.32, U.-U. R. (2004). Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia.
Nyimas Latifah Letty Aziz. (2016). Otonomi Desa Dan Efektivitas Dana Desa. Jurnal Penelitian Politik. https://doi.org/10.20885/unisia.vol27.iss53.art12
P.A, A. H. (2015). Kesiapan Desa Menghadapi Implementasi Undang-Undang Desa. Civis.
Savira, A. N., Fatmawati, R., Rozin Z, M., & Eko S, M. (2018). PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH INTERAKTIF. Factor M, 1(1). https://doi.org/10.30762/f_m.v1i1.963
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja: Sedarmayanti - Belbuk.com. Mandar Maju.
Sidik, F. (2015). Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa. JKAP (Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik). https://doi.org/10.22146/jkap.7962
Soleh, A. (2017). Strategi Pengembangan Potensi Desa. Jurnal Sungkai.
Susyanti, D. W. (2013). Potensi Desa melalui Pariwisata Pedesaan. Ekonomi Dan Bisnis. https://doi.org/10.1152/ajpheart.00083.2011
Widoyoko, E. P. (2017). Evaluasi Program Pelatihan (Training Program Evaluation). Pustaka Pelajar, Academia.Edu.
Zulkarnaen, R. M. (2016). Pengembangan potensi ekonomi desa melalui badan usaha milik desa (Bumdes) Pondok Salam Kabupaten Purwakarta. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).