REALIZING SAMAWA FAMILY THROUGH MEDIA WISDOM
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v4i2.3944Keywords:
Divorce, Gadgets, Media Wise.Abstract
Abstrak: Fenomena angka perceraian di Daerah Istimewa Yogyakarta tergolong tinggi. Seperti halnya yang terjadi di Desa Tejokusuman Kecamatan Ngampilan Yogyakarta. Di Desa ini, kasus perceraian semakin meningkat selama tiga tahun terakhir. Perceraian turut dipicu oleh hal-hal seperti ketika telpon selular dibuka oleh pasangannya dan kemudian ditemukan hal-hal yang bersifat pribadi, maka terjadilah percekcokan hingga berujung perceraian. Dengan kata lain melalui sebuah gadget, perselingkuhan terungkap. Berdasarkan permasalahan tersebut program pengabdian masyarakat ini diadakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan secara persuasif akan kasus perceraian yang meningkat di Desa Tejokusuman kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Melalui pendampingan Gerakan bijak bermedia pada pasangan pernikahan, metode yang dilakukan Pertama, peningkatan pengetahuan dan penerapan nilai-nilai tentang perilaku pasangan rumah tangga. Sebelumnya dilakukan Focuss Group Discussion (FGD). Kedua, pemutaran film online tentang peran bijak penggunaan gadget. Ketiga, penyuluhan tentang pentingnya keterbukaan dan mengelola konflik pada pasangan rumah tangga yang dilengkapi dengan pembuatan poster persuasif untuk mengkampanyekan pentingnya bijak bermedia yang dipasang pada setiap rumah. Pengabdian ini berhasil membetuk komunitas Gerakan bijak bermedia dalam berumah tangga, sehingga program pengabdian akan berkelanjutan dan tercapai tujuan yang diharapkan serta modul dalam mewujudkan keluarga yang Sakinnah Mawadah Warohmah.
Abstract: The phenomenon of the divorce rate in the Special Region of Yogyakarta is high. As happened in Tejokusuman Village, Ngampilan Yogyakarta District. In this village, divorce cases have been increasing in the last three years. Divorce is also triggered by things such as when the cell phone is opened by the spouse and personal matters are discovered, then disputes occur until they end in divorce. In other words, through a gadget, the affair is revealed. Based on these problems, this community service program was held to provide persuasive knowledge of the increasing divorce cases in Tejokusuman Village, Ngampilan sub-district, Yogyakarta. Through media wise movement assistance to married couples, the method used is first, increasing knowledge and application of values about the behavior of household partners. Previously, a Focuss Group Discussion (FGD) was held. Second, online movie screenings about the role of wise use of gadgets. Third, counseling on the importance of openness and conflict management among household partners, equipped with the creation of persuasive posters to campaign for the importance of media wise that is installed in every house. This service has succeeded in forming a wise media movement community in the household, so that the service program will be sustainable and achieve the expected goals and modules in realizing a Sakinnah Mawadah Warohmah family.
References
Abdullah, I. (2016). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan cet. Yogyakarta: Putaka Pelajar.
Azizah, M. (2020). Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Pola Komunikasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (Umm) The Effect Of Technology Progress On Communication Patterns Of Umm Students.
Beritagar. (2020). Gaya Hidup Perilaku Sebabkan Perceraian. https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/4-perilaku-sebabkan-perceraian
Clara, E., & Wardani, A. A. D. (2020). Sosiologi Keluarga. UNJ Press.
Dilshad, R. M., & Latif, M. I. (2013). Focus group interview as a tool for qualitative research: An analysis. Pakistan Journal of Social Sciences (PJSS), 33(1).
Ibrahim, A., Rifa’i, B., & Dewi, R. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui PKBM untuk Meningkatkan Keterampilan Masyarakat Miskin. Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 3(1), 1–24.
Korten, D. C. (2011). Menuju Abad ke-21. Yayasan Obor Indonesia.
Liputan6. (2020). Alasan Media Sosial Dapat Jadi Penyebab Perceraian. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3715065/alasan-media-sosial-dapat-jadi-penyebab-perceraian
Marpaung, J. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget dalam Kehidupan. KOPASTA: Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling, 5(2).
Meilinda, N. (2018). Social Media On Campus: Studi Peran Media Sosial sebagai Media Penyebaran Informasi Akademik pada Mahasiswa di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI. The Journal of Society and Media, 2(1), 53–64.
Mulyasih, R. (2016). Pentingnya Literasi Media Bagi Kaum Perempuan. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(3).
Permana, A. C., Sasmito, C., & Gunawan, C. I. (2018). Implementasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Program Keluarga Harapan untuk Memutus Rantai Kemiskinan di Kota Malang. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 10(2), 64–74.
Prijono, O. S., & Pranarka, A. M. W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, kebijakan, dan implementasi. Centre for Strategic and International Studies.
Republika. (2020). Medsos Penyebab Cerai MUI: Pasangan Muda Kurang Literasi. https://republika.co.id/berita/pi3vvz366/medsos-penyebab-cerai-mui-pasangan-muda-kurang-literasi
Wardhani, C. H., Sumartono, S., & Makmur, M. (2015). Manajemen Penyelenggaraan Program Pelatihan Masyarakat (Studi di Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri di Malang). Wacana Journal of Social and Humanity Studies, 18(1).
Yudatama, S. (2017). Smartphone dan Keluarga (Deteritorialisasi Keluarga Pemakai Smartphone di Kota Surakarta). SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 5(2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).