MARI ENTASKAN RESIKO STUNTING PADA MASA PANDEMI COVID-19 (MI KRITING DEVI-19)

Authors

  • Dewi Nurlaela Sari Universitas Bhakti Kencana
  • Hani Oktafiani Universitas Bhakti Kencana
  • Karlina Wirawati Universitas Bhakti Kencana
  • Sri Lestari K Universitas Bhakti Kencana

DOI:

https://doi.org/10.31764/jces.v5i2.5699

Keywords:

Covid-19, Posyandu, Stunting.

Abstract

Abstrak: Pandemi Covid-19 memiliki dampak terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat, baik pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Bandung Nomor 443/SE.036-Dinkes tertanggal 27 Maret 2020 dinyatakan bahwa diantaranya menutup sementara area publik termasuk diantaranya posyandu. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan dan kondisi kesehatan anak tidak dapat diketahui dengan baik. Istilah Stunting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi yang bersifat kronis dan ditunjukkan dengan hasil pengukuran tinggi badan menurut umur yang kurang dari 2SD berdasarkan standar pertumbuhan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kelurahan Pasirjati merupakan salah satu kelurahan dari 15 kelurahan di Kota Bandung yang menjadi Lokasi Khusus (Lokus) Stunting. Berbagai program telah dilaksanakan oleh Kota Bandung dalam upaya menangani stunting. Harapannya terjadi penurunan prevalensi stunting dengan targe 11,64% di tahun 2023. Berdasarkan hal tersebut diatas Inovasi kegiatan yang di kembangkan yaitu mari entaskan faktor resiko sunting pada masa covid-19 melalui pemberian edukasi, Pemeriksaan screening pada kelompok sasaran dan pemberian makanan padat gizi selama 1 bulan. Terjadi peningkatan pengetahuan, dan indikator lainnya setelah dilakukan intervensi. Harapannya pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan bekal pemahaman dalam mencegah terjadinya stunting sehingga dapat merubah pola pikir masyarakat kea rah yang lebih positif dengan konsep pemberdayaan dan memandirikan masyarakat dalam pencegahan stunting.

Abstract:  The Covid-19 pandemic has an impact on various sectors of public life, both education, economy, and health. Based on the Circular Letter (SE) of the Mayor of Bandung Number 443 / SE.036-Dinkes dated March 27, 2020, it is stated that among them are temporarily closing public areas including posyandu. This condition can cause the child's growth and health condition not to be known properly. The term stunting is a condition of chronic malnutrition and is indicated by the measurement of height for an age that is less than 2SD based on the growth standards issued by the World Health Organization (WHO). Pasirjati Village is one of the 15 sub-districts in Bandung City which is a Special Location (Locus) for Stunting. Various programs have been implemented by the City of Bandung in an effort to deal with stunting. The hope is that there will be a reduction in the prevalence of stunting with a target of 11.64% in 2023. Based on the above, the innovation of activities that have been developed is to define the risk factors for editing during the Covid-19 period through providing education, screening checks in target groups, and providing nutrient dense foods during 1 month. There was an increase in knowledge and other indicators after the intervention. The hope is that this community service can be used as a provision for understanding in preventing stunting so that it can change the mindset of the community towards a more positive direction with the concept of empowerment and community independence in preventing stunting.

References

Aeni, N. (2021). Pandemi COVID-19: Dampak Kesehatan, Ekonomi, & Sosial. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 17(1), 17–34. https://doi.org/10.33658/jl.v17i1.249

Firdawati. (2017). Analisi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Penyandang Disabilitas. Skripsi.

Gladys, S. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.

Hanum, F., Khomsan, A., & Masyarakat, D. G. (2014). Hubungan Asupan Gizi Dan Tinggi Badan Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(1), 1–6.

Kemenkes. (2011). Pedoman Umum Pelayanan Posyandu. In Kementrian Kesehatan RI (Vol. 5, Issue 2).

Kemenkes RI. (2011). KEPMENKES RI Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. In Jornal de Pediatria (Vol. 95, Issue 4, p. 41).

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Provinsi Jawa Barat, Riskesdas 2018. In Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51.

Kurniawan, H. (2017). Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Pada Anak Di Panti Asuhan Melalui Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, 3. https://doi.org/https://doi.org/10.32528/pengabdian_iptek.v3i1.993

Ministry of Health of the Republic of Indonesia. (2020). Guidelines to Balanced Nutrition During the Covid-19 Period. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (p. 31).

Nadiyah, Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0 — 23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2), 125–132.

Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho, adi; Erlyani, Neka; Laily, Nur; Yulia Anhar, V. (2018). 9 786024 730406.

Penyebaran, P., Kepala, P., Daerahj, P., Usaha, B., Daerahj, M., Kerjajkepala, C. U., Perguruan, K., Kota, W., Darurat, T., Wabah, B., & Akibat, P. (2020). WALl KOTA BANDUNG. 2, 9–12.

Sriyanah, N., Efendi, S., N, N., Z, Z., & R, R. (2021). Penyuluhan Kesehatan Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh Dan Sanitasi pada Ibu Hamil di UPT Puskesmas Antang. Idea Pengabdian Masyarakat, 1(02), 123–127. https://doi.org/10.53690/ipm.v1i02.72

Downloads

Published

2022-04-29

Issue

Section

Articles