PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT SEBAGAI KAWASAN HIJAU PRODUKTIF MELALUI BUDIDAYA SAYURAN SECARA MODERN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v5i1.6730Keywords:
Hidroponik, Pangan, Pemukiman Padat, Ruang Terbuka Hijau, Vertikultur.Abstract
Abstrak: Pertambahan penduduk yang pesat telah menyebabkan kebutuhan ruang untuk beraktivitas semakin meningkat. Kebutuhan ruang untuk tempat tinggal dan pemenuhan pangan semakin besar. Di sisi lain, jumlah lahan pertanian semakin menurun akibat terjadinya alih fungsi lahan. Keterbatasan lahan juga mengakibatkan sebagian hunian masyarakat merupakan hunian padat penduduk dengan kepemilikan lahan yang sangat terbatas. Permasalahan yang muncul pada kawasan padat penduduk adalah terbatasnya ruang terbuka hijau. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya ruang terbuka hijau dan pemanfaatan lahan sempit sebagai pemenuhan ruang terbuka hijau dan sumber pangan melalui teknik budidaya secara modern. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan RT 06 Ngelos, yaitu salah satu hunian di Dusun Ngangkruk Kecamatan Sleman dengan lokasi sangat strategis, tetapi kepadatan penduduknya cukup tinggi. Kegiatan dilakukan melalui metode partisipatif, yaitu pelaksanaan kegiatan yang melibatkan langsung peran aktif masyarakat. Kegiatan dilakukan melalui budidaya tanaman sayur yang dilakukan melalui keknik hidroponik dan vertikultur. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa seluruh masyarakat (100%) dapat menguasai teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan yang terbatas dengan budidaya tanaman secara modern. Selain itu, masyarakat juga memahami bahwa lahan sempit dapat digunakan untuk pemenuhan ruang terbuka hijau dan kebutuhan pangan secara produktif melalui budidaya tanaman yang produktif.
Abstract: Rapid population growth has triggered higher spatial needs for human activities. Spatial need for settlement and food supply has become greater. On the other hand, number of arable lands are decreasing due to land use conversion. Land limitation also affect the width of land ownership since majority of people live in high density residential areas. Most commonly found problems in high density resident is the limitation of green space. This study was aimed to provide insight about the importance of green space and the utilization of small space as green space and food source through modern farming. This community service was conducted in one of high-density residential areas in Ngangkruk Village, namely Ngelos. This activity was performed through participation method where the society was actively involved. This activity consisted of vegetable farming using hydroponic and verticulture. Results showed all participants were able to understand the farming technique by utilizing small space for urban farming. In addition, the participant also understood the strategy of utilizing small space for fulfilling the need of green space and food self-sufficiency through modern and productive farming.
References
Andriany, D., HASIBUAN, L. S., & Rahayu, S. E. (2018). Pengembangan model pendekatan partisipatif dalam memberdayakan masyarakat miskin kota Medan untuk memperbaiki taraf hidup. Kumpulan Penelitian Dan Pengabdian Dosen, 1(1).
Ashari, B. H., Wibawa, B. M., & Persada, S. F. (2017). Analisis deskriptif dan tabulasi silang pada konsumen online shop di instagram (Studi kasus 6 universitas di kota Surabaya). Jurnal Sains Dan Seni ITS, 6(1), D12–D16.
BPTP Kalsel. (2014). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Teknologi Budidaya Sayuran Secara Vertikultur. http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_conten t&view=article&id=135:teknologi-budidaya-tanaman-sayuran-secara- vertikultur&catid=14:alsin&Itemid=43
BPTP Sulbar. (2021). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat. Teknologi Vertikultur sebagai Solusi Bertani di Lahan Sempit. http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/367- teknologi-vertikultur-sebagai-solusi-bertani-dilahan-sempit
Kusmiati, A., & Solikhah, U. (2015). Peningkatan pendapatan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan rumah dengan menggunakan teknik vertikultur. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 4(2), 94–101.
Kusumo, R. A. B., Sukayat, Y., Heryanto, M. A., & Wiyono, S. N. (2020). Budidaya sayuran dengan teknik vertikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga di perkotaan. Dharmakarya, 9(2), 89–92.
Mariyam, S., & Tutiek Rahayu, B. (2014). Implementasi eco-education di sekolah perkotaan melalui budidaya vertikultur tanaman hortikultura organik. INOTEKS, 18(1).
Petani Digital. (2021). Tanaman Hidroponik. https://petanidigital.id/tanaman-hidroponik
Rakhman, A., Lanya, B., Rosadi, R. A. B., & Kadir, M. Z. (2015). Pertumbuhan tanaman sawi menggunakan sistem hidroponik dan akuaponik. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(4), 245–254.
Rauf, A. (2014). Sistem pertanian terpadu di lahan pekarangan mendukung ketahanan pangan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Jurnal Pertanian Tropik, 1(1), 1–8.
Roidah, I. S. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Tahun.
Schneider, P., Rochell, V., Plat, K., & Jaworski, A. (2021). Circular Approaches in Small-Scale Food Production. Circular Economy and Sustainability, 1–25.
Sharma, N., Acharya, S., Kumar, K., Singh, N., & Chaurasia, O. P. (2018). Hydroponics as an advanced technique for vegetable production: An overview. Journal of Soil and Water Conservation, 17(4), 364–371.
Sihombing, Y. A., & Sinaga, M. Z. E. (2019). Introduction of verticulture technique for utilization of spring land in Madrasah Tsanawiyah (MTS) ibnu sina City of Pematangsiantar. ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 872–876.
Suryani, S., Nurjasmi, R., Sholihah, S. M., & Kusuma, A. V. C. (2017). Pelatihan Teknologi Pertanian Perkotaan. Jurnal Pelayanan Dan Pengabdian Masyarakat (Pamas), 1(1), 69–80.
Umum, M. P. (2008). Peraturan menteri pekerjaan umum no. 5 tahun 2008 tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum.
Wahyuningsih, A., Fajriani, S., & Aini, N. (2017). Komposisi nutrisi dan media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (brassica rapa l.) sistem hidroponik. Jurnal Produksi Tanaman, 4(8).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).