LEUCORRHOEA EDUCATION AND TREATMENT FOR YOUNG WOMEN AS PRECAUTIONS FOR RISKY DISEASES
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v4i4.6814Keywords:
keputihan, lekorea, remaja putri.Abstract
Abstrak: Â Latar belakang: Lekorea (keputihan) pada remaja putri merupakan hal yang biasa dikeluhkan. Oleh karena dianggap hal yang biasa inilah, terkadang remaja putri tidak menyadari bahwa keputihan yang dialaminya sudah mulai berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada saat remaja putri tersebut menikah, berupa kebuntuan di saluran tuba, oleh karena proses infeksi. Tujuan: Memberikan edukasi tentang lekorea pada remaja putri, tanda dan risiko yang kemungkinan terjadi apabila lekorea tidak ditangani dengan baik. Metode: Penyuluhan tentang lekorea, tanda, dan risikonya. Pretes dan postes dilakukan pada peserta untuk mengetahui pengetahuan mereka sebelum diberikan penyuluhan dan seberapa besar peningkatan pemahaman mereka setelah pemberian penyuluhan. Tanya jawab melengkapi sesi diskusi untuk lebih menguatkan pemahaman materi dan mengukur tingkat antusiasme peserta pengabdian terhadap materi yang disampaikan. Hasil: Penyuluhan dihadiri oleh 70 remaja putri, yang mengikuti pretes dan postes sebanyak 65 orang, dengan nilai pretes 36,9 dan nilai postes meningkat menjadi 80,8. Sekitar 50% peserta menyatakan informasi mengenai lekorea mereka dapatkan dari media massa atau sosial media. Kesimpulan: Penyuluhan dengan metode yang mengena efektif meningkatkan pemahaman peserta pengabdian dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan.Â
Abstract:Â Background: Leucorrhoea in adolescent girls is a common complaint. Because it is considered normal, sometimes young women do not realize that the vaginal discharge they are experiencing has begun to risk their reproductive health. This can cause problems when the young woman is married, in the form of deadlock in the fallopian tubes, due to the infection process. Objective: To educate leucorrhoea adolescent girls about the signs and risks that may occur if leucorrhoea is not treating correctly.Methods: Analyzing leucorrhoea through signs and risks. Pre-test and post-test were conducted on participants to find out their knowledge before being given counselling and how much their understanding increased after giving counselling. Questions and answers complete the discussion session to further strengthen the understanding of the material and measure the level of enthusiasm of the service participants for the material presented. Results: The counselling was attended by 70 young women that took the pre-test and post-test of 65 people. The pre-test score of 36.9, and a post test score increased to 80.8. Around 50% of participants stated that their information about leucorrhoea was obtained from mass media or social media. Conclusion: Counselling with effective methods increases the understanding of service participants compared to before counselling.
References
Andriansyah, Y., & Rahmantari, D. N. (2013). Penyuluhan Dan Praktik Phbs ( Perilaku Hidup Bersih Sehat) dalam Mewujudkan Masyarakat Desa Peduli Sehat. Inovasi Dan Kewirausahaan, 2(1), 45–50.
Apriasih, H. Danefi, T. (2019). Kegiatan Penyuluhan pada Remaja tentang Personal Hygiene dan Pubertas di Kampung Pameungpeuk Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Abdimas Kesehatan Tasikmalaya, 02(1), 6–10.
Asda, P. (2019). Jurnal Pengabdian Masyarakat Informasi Kesehatan Reproduksi dan Penanganan Masalah Menstruasi Remaja Putri. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dimas, 1(2), 69–72.
Brahmana., I. (2021). Kulwap: Media Edukasi di Masa Pandemi Covid-19. Dinamika Journal, 3(1), 8–16. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20884/1.dj.2021.3.1.1532
Carolin, B. T., & Novelia, S. (2021). Promosi kesehatan tentang personal hygiene sebagai upaya pencegahan flour albus pada remaja puteri melalui zoominar. Journal of Community Engagement in Health, 4(1), 214–218.
Dolang, M. W., & Kiriwenno, E. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Higiene Menstruasi Terhadap Pengetahuan Remaja Putri. Jurnal Biology Science & Education, 9(1), 101–108.
Fitriani, F., Farisni, T. N., Yarmaliza, Y., Zakiyuddin, Z., & Reynaldi, F. (2020). Edukasi Bahaya Pergaulan Bebas Terhadap Penyakit Menular Seksual (Pms) Pada Siswa SMPN II Meurebo. Logista - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 122. https://doi.org/10.25077/logista.4.2.122-126.2020
Ilmiawati, H., & Kuntoro, K. (2017). Pengetahuan Personal Hygiene Remaja Putri pada Kasus Keputihan. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 5(1), 43. https://doi.org/10.20473/jbk.v5i1.2016.43-51
Maimaznah, M., & Indrawati, I. (2019). Peningkatan Kesehatan Pada Remaja Tentang Reproduksi Sehat Menuju Generasi Hebat. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 1(1), 40. https://doi.org/10.36565/jak.v1i1.17
Mariza, A., Susilawati., Yuviska, I. (2020). Penyuluhan tentang Fluor Albus (Keputihan) pada Remaja Putri di SMPN 27 Bandar Lampung. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 3(2), 244–249.
Mose, JC., Alamsyah, M., Hudono, ST., Handaya., Hadisaputra, W. (2017). Pemeriksaan Ginekologik. In M. Anwar (Ed.), Ilmu Kandungan (3rd ed., pp. 111–145). PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Nugraha, A. R., & Puspitasari, D. (2014). Peningkatan Pendidikan Pola Perilaku Hidup Sehat Pada Usia Remaja Melalui Penerapan Komunikasi Lingkungan Dan Kesehatan Reproduksi Berbasiskan Kearifan Lokal. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 3(2), 53–69.
Nurchandra D., Mirawati., A. F. (2020). Pendidikan Kesehatan Tentang Persinal Hygiene Pada Remaja Putri Di SMP 1 Muhammadiyah Banjarmasin. Jurnal Unimus, 2(1), 31–35. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMK/
Nuzul, R. R. (2020). Penyuluhan Kesehatan tentang Pengetahuan Mengenai Vaginal Discharge pada Remaja Putri di SMA Negeri 01 Darul Kamal Aceh Besar. Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan), 2(2), 133–135.
Permatasari D., S. E. (2021). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. Jurnal Empathy, 2(1), 8–12. https://doi.org/10.52047/jkp.v11i21.104
Rahmayanti, R., Wahyuni, F., Yazia, V., Handayani, D., & Hasni, H. (2020). Pentingnya Menjaga Kesehatan Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Remaja Di Panti Aisyiyah Lubuk Minturun. Abdimas Galuh, 2(2), 158. https://doi.org/10.25157/ag.v2i2.4057
Rohmayanti, R., Rahman, I. T., & Nisman, W. A. (2015). Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Menurut Perspektif Remaja di Semarang. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 2(1), 12–20.
Wulandari, V. F., Nirwana, H., & Nurfarhanah, . (2012). Pemahaman Siswa Mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Layanan Informasi. Konselor, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.24036/0201212704-0-00
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).