SOCIALIZATION OF BHINNEKA TUNGGAL IKA TO IMPROVE NATIONAL INTEGRATION
DOI:
https://doi.org/10.31764/jces.v5i2.8215Keywords:
Keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika.Abstract
Abstrak: Keberagaman dalam masyarakat merupakan suatu hal yang wajar dan biasa terjadi dalam situasi dan kondisi apapun. Secara ideal, perbedaan hendaknya diatur dan dibiasakan sebagai alat pemersatu dalam masyarakat. Meskipun pada kenyataan sehari-hari, banyak dijumpai keberagaman dan perbedaan yang justru dianggap sebagai alat untuk memecah belah. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan dan simbol, merupakan sebuah alat yang dapat digunakan sebagai media pemersatu dalam masyarakat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengingat kembali dan membangkitkan kembali semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam masyarakat. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi dengan diskusi dua arah yang terpadu, dapat menghasilkan berbagai macam masukan serta dapat mendengarkan secara langsung mengenai hal-hal yang terjadi dalam masyarakat mengenai pelaksanaan Bhinneka Tunggal Ika. Respon yang sangat baik dari masyarakat Kapanewon Seyegan, memberikan gambaran bahwa kegiatan sosialisasi menjadi sebuah agenda yang sangat bermanfaat.
Abstract:Â Diversity in society is a natural and common thing in any situation and condition. Ideally, differences should be organized and accustomed as a unifying tool in society. Although in everyday reality, there is a lot of diversity and differences that are actually considered as tools to divide. Bhinneka Tunggal Ika as a motto and symbol, is a tool that can be used as a unifying in society. The purpose of this community service is to recall and revive the spirit of Bhinneka Tunggal Ika in the community. Through the method of socialization with an integrated two-way discussion, it can produce a variety of inputs and can listen directly about the things that occur in the community regarding the implementation of Bhinneka Tunggal Ika. The method used in this community service is socialization with integrated two-way discussions, can generate various kinds of input and can listen directly to things happening in society regarding the implementation of Bhinneka Tunggal Ika. Excellent response from the community of Kapanewon Seyegan, giving an idea that socialization activities become a very useful agenda.
References
Adhani, Y. (2014). Konsep Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Alternatif Pencegahan Konflik. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(1). https://doi.org/10.15408/sd.v1i1.1211
Ali, D. J. (2014). Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi (Jonminofri (ed.); Pertama). Inspirasi.
Ardiwidjaja, R. (2020). Pariwisata Budaya (Pelestarian Budaya Sebagai Daya Tarik Ke-Indonesiaan). Uwais Inspirasi Indonesia.
Fernando, Z. J. (2020). Pancasila Sebagai Ideologi Untuk Pertahanan Dan Keamanan Nasional Pada Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 8(3), 272–282.
Ibrahim, R. (2008). Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik dalam Era Pluralitas Agama. El-Tarbawi, 1(1), 115–127. https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol1.iss1.art9
Ismardi, A. (2014). Meredam Konflik dalam Upaya Harmonisasi Antar Umat Beragama. Toleransi: Media Komunikasi Umat Bergama, Vol.6(2 Juli-Desember), 200–222.
Muharam, R. S. (2020). Membangun Toleransi Umat Beragama di Indonesia Berdasarkan Konsep Deklarasi Kairo. Jurnal HAM, 11(2), 269. https://doi.org/10.30641/ham.2020.11.269-283
Muharam, R. S. (2021). Socialization Of The Bhinneka Tunggal Ika In Kapaneweon Nglipar, Gunungkidul Regency. JCES (Journal of Character Education Society), 4(4), 886–892.
Nurwardani, P., Saksama, H. Y., Winataputra, U. S., Budimansyah, D., Sapriya, Winarno, E., Prawatyan, S. J., Anwar, A. A., Evawany, Priyautama, F., & Festanto, A. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Prasojo, Z. H., & Pabbajah, M. (2020). Akomodasi Kultural Dalam Resolusi Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia. Jurnal Aqlam – Journal of Islam and Plurality, 5(1), 1–28.
Pursika, I. N. (2009). Kajian Analitik Terhadap Semboyan â€Bhinneka Tunggal Ikaâ€. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 42(1), 15–20.
Putri, R. S. (2018). LIPI Ungkap 4 Alasan Mengapa Radikalisme Berkembang Di Indonesia. Tempo.Co.
Rahayu, A. S. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Bumi Aksara.
Rahmawati, F. E. (2019). Meneroka Garuda Pancasila dari Kisah Garudeya (Sebuah Kajian Budaya Visual). UB Press.
Yuniarto, B. (2021). Wawasan Kebangsaan. Deepublish.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JCES (Journal of Character Education Society) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).