Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Provinsi Nusa Tenggara Barat
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpe.v5i1.1639Keywords:
Institutional Setting, Pariwisata, Kawasan Ekonomi KhususAbstract
Pariwisata saat ini menjelma menjadi suatu industri yang secara aktif dipromosikan menjadi mesin penggerak ekonomi. Kawasan ekonomi khusus (KEK) merupakan salah satu pengembangan pariwisata yang dilakukan pemerintah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Salah satu kawasan ekonomi khusus yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata adalah kawasan ekonomi khusus Mandalika yang berlokasi di kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai institutional setting pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika untuk melihat cakupannya dan dampaknya untuk kawasan tersebut. Kategori yang akan dibahas pada penelitian ini adalah spasial dan pariwisata. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten Lombok Tengah sebagai aktor pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang berperan paling besar dibandingkan level pemerintah yang lainnya. Hal ini bisa terlihat pada institutional setting aspek spasial. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Tengah memberikan penjelasan secara detail mengenai pembagian kawasan pariwisata menjadi kawasan pengembangan utara, kawasan pengembangan tengah, dan kawasan pengembangan selatan. Sedangkan peraturan lain yang menyangkut Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika hanya membahas mengenai delineasi dan batas-batasnya saja.
Abstract: Tourism is currently transformed into an industry that is actively promoted to be an economic engine. Special economic zones (KEK) is one of the tourism development carried out by the government to drive the community's economy. One of the special economic zones related to tourism development is the Mandalika special economic zone located in Central Lombok regency, West Nusa Tenggara. This study aims to examine the institutional setting for developing the Mandalika Special Economic Zone to see its scope and impact on the region. The categories that will be discussed in this study are spatial and tourism. The approach taken in this research is a qualitative approach with data collection techniques carried out through interviews and observations. The results showed that the Central Lombok district government as an actor in the development of the Mandalika Special Economic Zone played the most role compared to other levels of government. This can be seen in the institutional setting of spatial aspects. Central Lombok Regional Tourism Development Master Plan provides a detailed explanation of the division of tourism areas into northern development areas, central development areas, and southern development areas. While other regulations concerning the Mandalika Special Economic Zone only discuss delineation and its boundaries.
References
Çakmak, E., Lie, R., Mccabe, S., Reframing informal tourism entrepreneurial practices: Capital and field relations structuring the informal tourism economy of Chiang Mai. Ann. Tour. Res. 72, 37–47. https://doi.org/10.1016/j.annals.2018.06.003, 2018.
Distanont, A., Khongmalai, O., Rassameethes, R., Distanont, S. Collaborative triangle for effective community water resource management in Thailand. Kasetsart J. Soc. Sci. 39, 374–380. https://doi.org/10.1016/j.kjss.2017.07.015, 2018
Hakim, L. Dasar-Dasar Ekowisata. Bayumedia, Malang. 2004.
Hossain, S., Scholz, W., Baumgart, S. Translation of urban planning models: Planning principles, procedural elements and institutional settings. Habitat Int. 48, 140–148. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2015.03.006, 2015.
Kotler, P., Haider, D.H., Rein, I. Marketing Places: Attracting Investment, Industry, and Tourism to Cities, States, and Nations. The Free Press A Division of Maximilian, Inc., New York, 1993.
Law, A., DeLacy, T., McGrath, G.M. A green economy indicator framework for tourism destinations. J. Sustain. Tour. 25, 1434–1455. https://doi.org/10.1080/09669582.2017.1284857, 2017.
Manrai, L.A., Manrai, A.K., Friedeborn, S. Environmental determinants of destination competitiveness and its Tourism Attractions-Basics-Context, A-B-C, indicators. J. Econ. Financ. Adm. Sci. https://doi.org/10.1108/jefas-01- 2018-0010, 2018.
Taguchi, N. Description and explanation of pragmatic development: Quantitative, qualitative, and mixed methods research. System 75, 23–32, 2018.
Yunus, H.S. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010.