Pengembangan Pariwisata Kenjeran Berbasis Potensi Maritim
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpe.v5i2.2585Keywords:
kawasan pesisir, pengembangan pariwisata, potensi maritim, Biota laut, Teknologi alat tangkap ikanAbstract
Industri pariwisata berbasis maritim saat ini menjadi kebutuhan daerah dan kota untuk pengembangan kawasan pariwisata, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai edukasi mengenalkan maritim kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi karakteristik pariwisata, potensi maritim, dan menentukan arahan pengembangan pariwisata. Metode penelitian yang di gunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan teknik analisis hierarki proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pariwisata yang ada di Pantai Kenjeran dilihat dari fasilitas sarana prasarana lingkungan sudah tersedia, namun perlu di tambahkan beberapa sarana prasarana seperti toilet, mushola, dan bak sampah di beberapa titik yang saat ini sudah mengalamim kerusakan. Potensi maritim yang ada berupa jenis biota laut, hasil produksi tangkapan laut, dan teknologi alat tangkap ikan. Arahan pengembangan kegiatan pariwisata berbasis maritim dengan skala prioritas 1 sebesar 58,2% jenis biota laut, 39,8% hasil produksi tangkapan ikan, dan 54,1% teknologi alat tangkap ikan. Skala prioritas 2 sebesar 41,8% jenis biota laut, 60,2% hasil produksi tangkapan ikan, dan 45,9% teknologi alat tangkap ikan. Dengan demikian arahan kebijakan yang direkomendasikan adalah penyediaan laboratorium biota laut dan kegiatan peningkatan alat teknologi tangkap ikan bagi para nelayan.
References
Agricuture Organization. 2012. Luas Lautan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Amstrong, 2015. Persepsi Wisatawan Muslim Terhadap Sarana Penunjang Wisata Halal Di Kawasan Desa Sembalun Lombok
Anonim, 2010. Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2010 Tentang Usaha Budaya Tanaman. Agricuture Organization. 2012. Luas Lautan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Badan Koordinasi Keamanaan Laut RI. 2009. Hukum Laut Zona-Zona Maritim Sesuai UNCLOS 1982 dan Konvensi-Konvensi Bidang Maritim. http://www.bakorkamla.go.id/images/doc/isbn97860287 41019.pdf /
Brojonegoro, B., & Permadi, B. (1992). "AHP" Pusat Antar Universitas, Studi Ekonomi. Jakarta : UI
Creswell, John W. 2003. Research Design: qualitative, quantitative, and method approached. California. Sage Publication, Inc.
Khomenie, Apridev dan Umilia, Ema. 2013. Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Kenjeran Surabaya, Surabaya : Jurnal Teknik Pomits. Vol.2 (1). Surabaya : Institut Teknologi Surabaya.
Muljadi, 2002. Pengaruh Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Kepuasan Wisatawan.
Saaty, T. Lorie. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan dalam Situasi yang Kompleks.
Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Makara, Sosial Humaniora. 9 (2), hlm. 57-65.
Yoeti, 2002. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah.
Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Makara, Sosial Humaniora. 9 (2), hlm. 57-65.