Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Hutan Mangrove Pancer Cengkrong, Trenggalek
DOI:
https://doi.org/10.31764/jpe.v6i1.5529Keywords:
Pariwisata, Community Based Tourism, Pariwisata Berbasis Masyarakat, Partisipasi, Masyarakat LokalAbstract
Community Based Tourism adalah salah satu konsep dari pariwisata alternatif yang mana memberikan dampak yang lebih positif dalam pengelolaannya dibanding pariwisata masal yang sifatnya konvensional. Community Based Tourism merupakan konsep yang dikelola atau dipraktikkan oleh suatu komunitas dan untuk komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Community Based Tourism berdasarkan prinsip keberlanjutan (lingkungan, ekonomi, sosial) pada wisata Hutan Mangrove Pancer Cengkrong di Kabupaten Trenggalek. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan penyemaian bibit mangrove, penanaman mangrove massal, dan aksi bersih pantai telah dilakukan untuk menunjukkan adanya penerapan prinsip lingkungan. Perkembangan ekonomi masyarakat lokal meningkat yang disebabkan oleh terpenuhinya indikator seperti, adanya dana pengembangan komunitas dan munculnya lapangan pekerjaan baru yang berpengaruh pada timbulnya pendapatan masyarakat lokal. Peningkatan kualitas hidup, tidak adanya diskriminasi gender, dan meningkatan kemampuan dan pengetahuan para anggota organisasi melalui pelatihan formal maupun informal merupakan indikasi dari penerapan prinsip sosial.
Abstract: Community-Based Tourism has been popular as a means of alternative tourism particularly to give better results than mass tourism which is still counted as conventional. Community Based Tourism is managed and owned by the community, for the community. The study was established to practice the Community Based Tourism through three pillars of sustainability (environmental, economic, social) in Pancer Cengkrong Mangrove Forest, Trenggalek. Qualitative method is used in this study with case study approaches. Growing mangroves from containers, mass mangrove planting, and a project to clean up the tourist attraction is being done to perform environmental principle practice. The development of the local’s economy increased due to indicators fulfillment such as, financially viable and created more jobs to supports local’s income. The local’s Quality of Live increased, no discrimination through gender, and strengthen the members of the community’s skill and knowledge through some training either formal or informal indicate the practice of social principle.References
DAFTAR RUJUKAN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tentang Kepariwisataan, 2009.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tentang Bebas Visa Kunjungan, 2016.
Badan Pusat Statistik, 2019.
Soetopo, Komunika - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - Google Buku, 2007.
Suriya, K., “Impact of Community-based Tourism in a Village Economy in Thailand: An analysis with VCGE modelâ€, Journal of Economic Literature, 2010.
Asker, S., Boronyak, L., Carrard, N., dan Paddon, M., Effective Community Based Tourism: A Best Practice Manual, 2010.
Dangi, T. B., dan Jamal, T., “An integrated approach to “sustainable community-based tourismâ€â€, Sustainability, Vol 8, No.5, h. 1-32, Mei 2016.
Wasistiono, S., Prospek Pengembangan Desa, CV Bandung Fokusmedia, Bandung, 2006.
Moleong, L. J., METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (Revisi), PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011.
Rahardjo, M., Mengenal Lebih Jauh Tentang Studi Kasus, UIN Malang, 2010.
Miles, M. B., dan Huberman, A. M., ANALISIS DATA KUALITATIF Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru (Indonesia), UI: Press, Jakarta, 1992.
Simangunsong, H., Apa itu Carrying Capacity?, Kompasiana, 2015.
Nugroho, D. S., “Community Based Tourism Tantangan Dusun Nglepen dalam Pengembangan Desa Wisataâ€, Jurnal Pariwisata, Vol 5, No. 1, h. 42–55, April 2018.
Yachya, A. N., Wilopo, dan Mawardi, M. K., “PENGELOLAAN KAWASAN WISATA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS CBT (COMMUNITY BASED TOURISM) (Studi pada Kawasan Wisata Pantai Clungup Kabupaten Malang)â€, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol 39, No. 2, h. 107–116. Oktober 2016.
Arifin, A. P. R., “PENDEKATAN COMMUNITY BASED TOURISM DALAM MEMBINA HUBUNGAN KOMUNITAS DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTAâ€. Jurnal Visi Komunikasi, Vol 16, No. 01, h. 111–130. Mei 2017.
Hamzah, F., Hermawan, H., dan Wigati, “Evaluasi Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Lokalâ€, Jurnal Pariwisata, Vol 5, No. 3, h. 195–202. September 2018.
Nurhidayati, S. E., dan Fandeli, C., “Penerapan Prinsip Community Based Tourism (CBT) Dalam Pengembangan Agrowisata Di Kota Batu , Jawa Timurâ€. Jejaring Administrasi Publik,Vol IV, No. 1, h. 36–46, Januari-Juni 2012.
Hermawan, H., “PENGARUH DAYA TARIK WISATA, KESELAMATAN, DAN SARANA WISATA TERHADAP KEPUASAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN : Studi Community Based Tourism di Gunung Api Purba Nglanggeran, Jurnal Media Wisata, Vol 15, No. 1, h. 562-577, Mei 2017.
Puspasari, D. A., dan Sariffuddin, “PERAN GENDER DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WISATA COLO KABUPATEN KUDUSâ€, Jurnal Tata Loka, Vol. 17, No. 4, h. 223–230, November 2015.
Junaid, I., dan Salim, M. A., “Peran Organisasi Tata Kelola Dalam Pengelolaan Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakartaâ€, Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event, Vol 1, No. 1, h. 1–7, 2019.