PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA DENA KECAMATAN MADAPANGGA KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.31764/sjpu.v5i1.13406Keywords:
sampah organik, pengomposan, EM4.Abstract
Â
                                                                       ABSTRAK     Â
Pengolahan sampah bahan organik rumah tangga dapat dijadikan kompos dan pupuk cair organik dengan cara yang sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat tanpa memerlukan biaya yang besar. Pengomposan adalah proses penguraian bahan organik secara biologis secara alami, terutama oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Proses pengomposan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Pada umumnya proses pengomposan terjadi melalui penguraian bahan organik dengan bantuan mikroba tanah. Secara alami proses pengomposan ini akan lambat dan lama, jika tidak dikembangkan pembuatan kompos dengan menggunakan aktivator, salah satunya adalah mikroorganisme efektif (EM4). EM4 mengandung beberapa mikroorganisme yang bermanfaat dalam proses pengomposan. EM4 dapat meningkatkan fermentasi dan dekomposisi sampah organik, menekan aktivitas hama dan mikroorganisme patogen. Penggunaan pupuk kompos ini sangat baik untuk kesuburan tanah maupun tanaman dengan penggunaan dapat mengurangi limbah tangga rumah maupun industri di masyarakat maupun lingkungan sekitar khususnya di Desa Dena, Kec. Kecamatan Madapangga Bima yang natinya bisa lestari dan memiliki manfaat yang jauh lebih baik dari penggunaan pupuk kimia.
Â
ABSTRACT
Processing waste household organic matter can be used as compost and fertilizer organic liquid in a simple way and can be done by the community without requiring large costs . Composting is a process in which organic matter is decomposed naturally biological, especially by microbes that utilize organic matter as an energy source. The composting process is divided into two stages, namely the active stage and the ripening stage. On generally process Composting occurs through the decomposition of organic matter with the help of soil microbes. Naturally, this composting process will be slow and long, if it is not developed to make compost using an activator, one of which is effective microorganism (EM4). EM4 contains several beneficial microorganisms in the composting process. EM4 can increase the fermentation and decomposition of organic waste, suppress the activity of pests and pathogenic microorganisms . Use fertilizer compost this very good for fertility soil nor plants with _ use could reduce waste house ladder nor industry in society nor environment around especially in the village of Dena, district. Madapangga district. Bima by sustainable and have benefit far more good from use fertilizer chemistry.
Â
Â
References
Crawford, J.H. 2003. Composting Of Agricultural Waste In Biotechnology Applications And Research. Paul N, Cheremisinoff and R.P. Oullette.
Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk penggunaan pupuk. Penerbit Swadaya.
Puspadewi dkk., 2016. Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk N,
P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea
mays L. var Rugosa Bonaf) kultivar Talenta. Jurnal Kultivasi Vol. 15(3) Desember 2016.
Nugroho Panji, 2013. Panduan Membuat Kompos Cair. Jakarta: Pustaka baru Press.
Nurjazuli, dkk. 2016. Teknologi Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos Cair. (Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II: Padang) Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Diunduh pada Minggu, 4 Maret 2018