KEGIATAN PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) KOTA MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.31764/sjpu.v1i2.1707Keywords:
pemeriksaan, tumbuh kembang, balita, examination, growth and development, toddlersAbstract
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan 17,7% bayi usia di bawah 5 tahun (balita) masih mengalami masalah gizi. Dalam 1.000 hari pertama (sejak janin dalam kandungan hingga berusia dua tahun) kehidupan bayi merupakan usia emas bagi tumbuh kembang anak. Namun anak-anak yang seharusnya menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia masih banyak yang mengalami masalah gizi (29,9%) di usia dini. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan/informasi tentang pemeriksaan tumbuh kembang pada balita, memberikan penyuluhan/informasi pelaksanaan pemeriksaan tumbuh kembang pada balita dan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada balita. Pada pengabdian masyarakat ini menggunakan dua metode yaitu penyuluhan dan praktik. Kegiatan dilaksanakan di Muhammadiyah Boarding School Kota Mataram. Hasil pemeriksaan terdapat 79,2% (19 orang) murid MBS memiliki status gizi baik, sedangkan yang memiliki status gizi kurang sebanyak 16,6% (4 orang), dan yang memiliki status gizi berlebih atau obesitas sebanyak 4,2% (1 orang). Dapat disimpulkan bahwa rata-rata murid di Muhammadiyah Boarding School memiliki status gizi yang baik. Sedangkan dari hasil pemeriksaan umum kesehatan telinga, mulut dan gigi, diperoleh bahwa masih ada beberapa murid memiliki telinga yang kotor, dan masih ada murid yang memiliki gigi berlubang.Abstract: Basic Health Research Data in 2018 shows 17.7% of infants under five years old (toddlers) still experience nutritional problems. In the first 1,000 days (from the fetus in the womb until the age of two years) the baby's life is a golden age for child development. However, there are still many children who should be the hope for the future of the Indonesian nation who experience nutritional problems (29.9%) at an early age. The purpose of this service activity is to provide counselling/information about growth and development examinations for toddlers, provide counselling/information on the implementation of growth and development checks on toddlers and carry outgrowth and development checks on toddlers. In this community service, it uses two methods, namely counselling and practice. The activity carried out at the Muhammadiyah Boarding School of Mataram City. The results of the examination were 79.2% (19 people) MBS students had functional nutritional status. In contrast, those who had undernourished condition were 16.6% (4 people), and those who had excess dietary status or obesity were 4.2% (1 person) ). It can conclude that the average student at Muhammadiyah Boarding School has a functional nutritional status. While from the results of a general examination of the health of the ears, mouth and teeth, it found that there were still some students who had dirty ears, and there were still students who had cavities.
References
Chika. (2011). Peranan orang tua dalam pembentukan karakter dan tumbuh kembang. Diakses dari http://chika2011.student.umm.ac.id/ 2011/07/28/peranan-orangtua-dalam-pembentukan-karakter-dan-tumbuh -kembang-anak. Diperoleh tanggal 15 Agustus 2012.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Buku pedoman stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Data penduduk sasaran program pembangunan kesehatan 2007-2011. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI.
Lubis, C. P. (2004). Usaha pelayanan kesehatan anak dalam membina keluarga sejahtera. Sumatera Utara: e-USU Repository.
Uripi, V. (2004). Menu sehat untuk balita. Jakarta: Puspa Suara.