PROGRAM “PLANTING TREES†UNTUK KEKAYAAN BIODIVERSITY DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.31764/sjpu.v4i1.7318Keywords:
Hutan Pendidikan, Pohon, Erosi.Abstract
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur, dan lain sebagainya. Hutan pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram merupakan salah satu jenis Hutan Lindung Rinjani yang termasuk dalam RTK 1. Beberapa jenis pohon yang tumbuh secara alami yaitu ajan, rajumas, klokos, gaharu, dan majagau. Kegiatan pengabdian pada masyrakat dilakukan dengan melakukan penanaman beberapa jenis tanaman yang mampu mencegah terjadinya erosi dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan pemuda Desa di sekitar Hutan Pendidikan UMMAT. Jenis tanaman yang dilakukan penanaman yaitu ada 3 (tiga) jenis yaitu gaharu, mahoni, dan sengon. Selain kegiatan penanaman yang dilakukan, program Planting Trees ini diharapkan akan tetap dilakukan dengan melakukan pemeliharaan terhadap pohon yang telah ditanam oleh masing-masing peserta. Metode pengabdian kepada masyrakat yang telah dilakukan dengan melakukan edukasi kepada peserta dengan melakukan penanaman langsung dan memelihara pohon yang ditanam. Kegiatan pengabdian pada masyrakat telah berhasil dilakukan tetapi utuk pemeliharaan belum dilakukan dengan maksimal.
Â
Â
ABSTRACT
Forest is an area that has a lot of dense vegetation that contains, among others, trees, shrubs, ferns, grass, mushrooms, and so on. The educational forest of the Muhammadiyah University of Mataram is one of the Rinjani Protection Forest types included in RTK 1. Several types of trees that grow naturally are ajan, rajumas, klokos, gaharu, and majagau. Community service activities are carried out by planting several types of plants that are able to prevent erosion by involving students, lecturers, and village youth around the UMMAT Education Forest. The types of plants that were planted were 3 (three) types, namely agarwood, mahogany, and sengon. In addition to the planting activities carried out, it is hoped that the Planting Trees program will continue to be carried out by maintaining the trees that have been planted by each participant.
References
Media DAS. (2007). Perubahan Paradigma Pembangunan Kehutanan : Kerjasama Pusat dan Daerah Sangat diperlukan. Edisi 07/Tahun I/Desember 2007. Jakarta
Moeliono M.,Mulyana A., Adnan H., Yuliani EL., Manalu P., & Balang (2015). Ijin Saja Tidak Cukup Belajar dari Hutan Kemasyarakatan (HKM) di Bulukumba. Bogor:Brief
Nandini, R (2013). Evaluasi pengelolaan Hutan Kemasyarkatan (HKm) Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Pulau Lombok, Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10 (1), pp. 43-55. DOI : 10.20886/jhpt.2013.10.1.43-55
Salim (1997) Dasar-dasar Hukum kehuatanan, Sinar Grafika, Jakarta, hal 6
Sunarto (2008). Peran Serta Masyarakat Pencegahan dan penanggulangan kebakaran Lahan (Studi Kasus Kelompok Api di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.
Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 1 ayat 2