SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU
<p>Jurnal Sinergi Pengabdian UMMAT merupakan jurnal yang memuat publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan latar belakang ilmu pengetahuan dan teknologi , model atau konsep dan atau implementasinya dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat atau pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Template jurnal SINERGI dapat d download pada link berikut:</p><p><a title="Template Jurnal Sinergi" href="http://bit.ly/DownloadTemplateJurnalSinergi" target="_blank">Download Template Jurnal Sinergi<br /></a></p>en-US[email protected] (Joni Safaat Adiansyah, Ph.D)[email protected] (Agus Kurniawan)Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800OJS 3.3.0.7http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60OPTIMALISASI HASIL LAUT DALAM BENTUK SIOMAY BAGI MASYARAKAT PESISIR DI DESA LABUHAN HAJI, LOMBOK TIMUR
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13402
<p class="Abstrakjudul" align="left"><strong>ABSTRAK</strong>Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â </p><p class="Abstrakjudul">Ikan merupakan salah satu hasil laut terbanyak yang di hasilkan oleh para nelayan di Desa Labuhan Haji, Lombok Timur. Diversifikasi olahan ikan merupakan upaya mencari dan mengembangkan suatu produk dengan tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna produk tersebut. Diversifikasi olahan ikan juga merupakan kreasi agar ikan dapat dinikmati oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun dewasa. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat ikan dan meningkatkan keterampilan mitra dalam mengolah siomay dengan rasa sehingga dapat menambah penghasilan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan demonstrasi. Kegiatan berjalan dengan lancar dan para warga yang mengikuti pelatihan lebih memahami manfaat ikan tuna bagi kesehatan dan meningkatkan keterampilan dalam mengolah siomay dengan berbagai rasa. Selanjutnya, diharapkan setelah diiadakan sosialisasi dan demonstrasi diversifikasi olahan ikan ini, Â keterampilan yang didapatkan oleh warga saat pelatihan dapat diterapkan pada bisnis skala kecil.</p><p class="Abstrakjudul"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="Abstrakjudul">Fish is one of the most abundant marine products produced by fishermen in Labuhan Haji Village, East Lombok. Diversification of processed fish is an effort to find and develop a product with the aim of one of which is to increase the economic value and use value of the product. Diversification of processed fish is also a creation so that fish can be enjoyed by all groups, both children and adults. The purpose of this service is to provide knowledge about the benefits of fish and improve partners' skills in processing siomay with taste so that they can increase income. The method used in this activity is socialization and demonstration. The activity ran smoothly and the residents who took part in the training understood more about the benefits of tuna for health and improved their skills in processing siomay with various flavors. Furthermore, it is hoped that after the dissemination and demonstration of the diversification of processed fish is held, the skills acquired by residents during the training can be applied to small-scale businesses</p>Etty Sumiyati, Hopipah Hopipah, Muhammad Firdaus, Amniatin Naqiah Hopipah, Septira Ega Santika, Imanun Nuzul, Wawan Setiawan, Soca Kusumaningsih, Faesal Fahfozi, Al Hafizh Fairin Dariastu, Abdul Rahman Wahid
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13402Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800PENGENALAN APOTEKER CILIK BAGI SISWA TK PKK DESA TEROS KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13404
<p class="Abstrakjudul" align="left"><strong>ABSTRAK</strong>                                                               </p><p>Umumnya daerah dengan permukiman yang padat penduduk, dan memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda tentu banyak terdapat permasalahan-permasalahan yang terkait dengan lingkungan dan pengetahuan masyarakat tentang kebersihan dan larangan yang berlaku sesuai undang-undang. Adapun  permasalahan yang dialami sampah yang berserakan, mengkonsumsi obat-obat terlarang, tidak memperhatikan kebersihan tangan. Salah satu metode yang sederhana yang bisa diterapkann untuk mengatasi permasalahan lingkungan adalah dengan menerapkan sistem PHBS. Prinsipnya adalah dengan menerapkan PHBS (Perilaku Hidup sehat dan Bersih) contohnya seperti, buang sampah pada tempatnya, mencuci tangan dengan baik, tidak melanggar peraturan-peraturan yang berlaku. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Edukasi dengan pengenalan apoteker cilik bagi siswa. Harapannya dari kegiatan tersebut para siswa dapat menerapkan PHBS sedini mungkin. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan tertib.</p><p> </p><p> </p><p class="Abstrakjudul"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="Abstrakjudul">In general, areas with densely populated settlements, and having different levels of education certainly have many problems related to the environment and public knowledge about cleanliness and the prohibitions that apply according to law. As for the problems experienced by scattered garbage, consuming illegal drugs, not paying attention to hand hygiene. One simple method that can be applied to overcome environmental problems is to implement a PHBS system. The principle is to apply PHBS (Healthy and Clean Living Behavior), for example, dispose of trash in its place, wash hands properly, not violate applicable regulations. The method used in this activity is the Education method by introducing young pharmacists to students. It is hoped that from these activities students can implement PHBS as early as possible. Activities took place smoothly and orderly.</p><p class="Abstrakjudul" align="left"> </p><p class="Abstrakjudul" align="left"> </p><p class="Abstrakjudul" align="left"> </p>Nela Oktiani, Wulan Suci Ramdhani, Reyanda Febriyan, Banu Mandala Putra, Rafly Kusuma Negara, Marram Doni, M. Rizal Zativa, Meci Rizqi, Shinta Trilala W.P, Abdul Rahman Wahid
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13404Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA DENA KECAMATAN MADAPANGGA KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13406
<p class="Abstrakjudul"><strong>Â </strong></p><p class="Abstrakjudul" align="left"><strong>Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â </strong><strong>ABSTRAK</strong>Â Â Â Â Â Â </p><p>Pengolahan sampah bahan organik rumah tangga dapat dijadikan kompos dan pupuk cair organik dengan cara yang sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat tanpa memerlukan biaya yang besar. Pengomposan adalah proses penguraian bahan organik secara biologis secara alami, terutama oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Proses pengomposan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Pada umumnya proses pengomposan terjadi melalui penguraian bahan organik dengan bantuan mikroba tanah. Secara alami proses pengomposan ini akan lambat dan lama, jika tidak dikembangkan pembuatan kompos dengan menggunakan aktivator, salah satunya adalah mikroorganisme efektif (EM4). EM4 mengandung beberapa mikroorganisme yang bermanfaat dalam proses pengomposan. EM4 dapat meningkatkan fermentasi dan dekomposisi sampah organik, menekan aktivitas hama dan mikroorganisme patogen. Penggunaan pupuk kompos ini sangat baik untuk kesuburan tanah maupun tanaman dengan penggunaan dapat mengurangi limbah tangga rumah maupun industri di masyarakat maupun lingkungan sekitar khususnya di Desa Dena, Kec. Kecamatan Madapangga Bima yang natinya bisa lestari dan memiliki manfaat yang jauh lebih baik dari penggunaan pupuk kimia.</p><p>Â </p><p><strong>ABSTRACT</strong></p><p>Processing waste household organic matter can be used as compost and fertilizer organic liquid in a simple way and can be done by the community without requiring large costs . Composting is a process in which organic matter is decomposed naturally biological, especially by microbes that utilize organic matter as an energy source. The composting process is divided into two stages, namely the active stage and the ripening stage. On generally process Composting occurs through the decomposition of organic matter with the help of soil microbes. Naturally, this composting process will be slow and long, if it is not developed to make compost using an activator, one of which is effective microorganism (EM4). EM4 contains several beneficial microorganisms in the composting process. EM4 can increase the fermentation and decomposition of organic waste, suppress the activity of pests and pathogenic microorganisms . Use fertilizer compost this very good for fertility soil nor plants with _ use could reduce waste house ladder nor industry in society nor environment around especially in the village of Dena, district. Madapangga district. Bima by sustainable and have benefit far more good from use fertilizer chemistry.</p><p align="center">Â </p><p>Â </p>Hamza Dinata, Al Hidayatul Mus Qoimah, Rahmad Hidayat
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13406Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800RUMAH PANGAN LESTARI (RPL) SEBAGAI SOLUSI MENGATASI STUNTING KARENA KEKURANGAN GIZI DI DESA GONDANG
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13408
<p class="Abstrakjudul"><strong> </strong></p><p class="Abstrakjudul" align="left"><strong>                                                                       </strong><strong>ABSTRAK</strong>      </p><p>Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronik dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah normal. Salah satu kasus stunting pada tahun 2022 di kabupaten lombok utara adalah desa Gondang dengan prevalensi pada tahun 2022 sebesar 34,20%. Salah satu strategi percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah adalah menjamin pemenuhan asupan gizi masyarakat terutama balita melalui Rumah Pangan Lestari (RPL).Tujuan kegiatan ini melatih Masyarakat cara bertanam dengan metode RPL sehingga dapat membantu meningkatkan asupan gizi masyarakat dan berdampak bagi pergerakan ekonopmi Masyarakat. Metode dalam melaksanakan kegiatan dengan cara praktek berkolaborasi dengan Pemuda, Mahasiswa serta perangkat Desa. Kegiatan berlangsung selama 5 (Lima) pekan di 4 dusun sasaran sebagai hasil kesepakan dengan perangkat Desa. Hasil yang di capai sangat memuaskan Masyarakat terlihat dari antusiasnya mengikuti kegiatan ini sampai akhir kegiatan. Kesimpulan dari kegiatan ini antara lain Kegiatan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal pelaksanaan, Masyarakat dapat memahami cara bertanam dengan metode RPL serata Lahan Masyarakat yang tidak termanfaatkan menjadi indah dan hijau serta memberika nilai manfaat ekonomi.</p><p> <strong>ABSTRACT</strong></p><p>Stunting is a growth and development disorder in children due to chronic malnutrition and repeated infections which are characterized by their length or height being below normal. One of the locus of stunting in 2022 in North Lombok is Gondang Village with a prevalence in 2022 of 34.20%. One of the strategies to accelerate stunting reduction carried out by the government is to ensure the fulfillment of the nutritional intake of the community, especially toddlers through the Rumah Pangan Lestari  (RPL). The method in carrying out activities is by collaborating with youth, students and village officials. The activity lasted for 5 (five) weeks in 4 target hamlets as a result of an agreement with the Village apparatus. The results achieved are very satisfying. The community can be seen from their enthusiasm for participating in this activity until the end of the activity. The conclusion of this activity is that the activity can run smoothly and according to the implementation schedule, the community can understand how to plant with the RPL method so that the unused community land becomes beautiful and green and provides economic benefits.</p><p align="center"> </p><p> </p>Muadin Muadin, Cisa Marselu, Yusril Hidayat, Tiflatul Umairah, Adam Faisal, Dinda Purnama Sari, Jia Ulhak, Haikal Ihsan Jalali, Hadi Firmansyah, Dzun Haryadi Ittiqo
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13408Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI PAKAN FERMENTASI HEWAN TERNAK
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13403
<p>Sampah dan pengelolaannya menjadi masalah yang sangat penting, jika tidak dikelolah dengan baik karena dapat mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan. Sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat di desa Karang Bayan biasanya hanya dibakar, sehingga menjadi sumber pencemaran lingkungan seperti polusi udara, lingkungan menjadi kotor dan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa karang bayan adalah petani dan peternak. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di desa Karang Bayan menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomis yaitu pakan ternak. Pengolahan pakan ternak secara fermentasi berguna untuk meningkatkan produktivitas hewan ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan, demontrasi dan latihan. Hasil kegiatan penyuluhan yang diberikan ke masyarakat di Desa Karang Bayan adalah meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai dampak negatif sampah rumah tangga yang tidak dikelolah dengan baik terhadap kesehatan dan lingkungan. Masyarakat mengetahui jenis sampah organik dan anorganik serta mampu melakukan pemisahan kedua jenis sampah rumah tangga tersebut dan dapat mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pakan ternak dengan metode fermentasi secara mandiri.</p><p>Â </p><p><strong><span class="fontstyle0">ABSTRACT</span></strong></p><p>Waste and its management become a very crucial problem, if not managed properly it can lead to changes in the environmental balance. Household waste produced by the community in Karang Bayan village is usually only burned, so that become a source of environmental pollution such as air pollution, the environment becomes dirty and can cause health problems for the community. The livelihoods of most residents of Karang Bayan Village are farmers and ranchers. This community service is carried out to overcome the problem of household waste in Karang Bayan village into material that has economic value, that is animal feed. Fermentation of animal feed processing is useful for increasing the productivity of livestock. Community service activities are carried out using counseling, demonstration and training methods. The results of the activities from the counseling given to the people of Karang Bayan Village is increasing awareness and knowledge of the community to the negative impact of household waste that is not managed properly on human health and the environment. The community knows the types of organic and inorganic waste and is able to separate the two types of household waste and they can process household organic waste into animal feed with the fermentation method independently.</p>Fihiruddin Fihiruddin, Fachrudi Hanafi, Nurul Inayati, Muhammad Hasbi
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13403Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800KEGIATAN PENGHIJAUAN JALAN UTAMA DI DESA JANTUK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13399
<p>Pohon memainkan peran penting dalam penyerapan karbon dan siklus karbon global sehingga membantu mengurangi perubahan iklim. Siklus karbon dioksida mempertahankan keseimbangan alami konsentrasi atmosfer. Pemerintah melalui instruksi Mentri Lingkungan Hidup an Kehutanan menganjurkan untuk kita menanam setidaknya 25 pohon seumur hidup. Pohon sebagi media pengurai polusi dan berbagai fungsinya sangat kurang keberadaanya di sepanjang jalan utama desa maka dari itu kegiatan ini perlu dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah terciptanya lingkungan yang asri disepanjang jalan utama desa yang nantinya fungsi dan manfaatnya akan bisa dirasakan oleh masyarakat. Pada kegiatan ini pohon yang ditanam adalah pohon ketapang dan pohon nangka ini tidak hanya dapat memanfaatkan pohonya sebagai penyejuk dan mencegahnya terjadi bencana namun pohon nagka yang berbuah juga dapat dikelola oleh masyarakat setempat bahkan di konsumsi masyarakat. Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa masyarakat sangat mengapresiasi kegiatan ini. Hal ini terlihat dari antusias masyrakat dan prangkat desa setempat yang ikut melakukan kegiatan penanaman pohon.</p><p><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br /></span></p><p>Trees play an important role in carbon sequestration and the global carbon cycle thereby helping to reduce climate change. The depleted carbon cycle maintains the natural balance of atmospheric concentrations. The government through the instructions of the Minister of Environment and Forestry proposes that we plant at least 25 trees for life. Trees as a medium for decomposing pollution and its various functions are lacking along the main village road, therefore this activity needs to be carried out. The purpose of this activity is to create a beautiful environment along the village's main road which later its functions and uses can be felt by the community. In this activity the trees planted are Ketapang, Banyan and jackfruit trees. Not only can the trees be used as a conditioner and prevent disasters from occurring, but the jackfruit trees that bear fruit can also be managed by the local community and even consumed by the community. From the activities that have been carried out, it can be seen that the community really appreciates this activity. This can be seen from the enthusiastic community and local village officials who participated in the tree bridging activity<em>.</em></p>Isa Fatrika, Ahmad Akromul Huda, Suhairin Suhairin, Ramadhoan Ramadhoan, Syahri Ramadhan, Mita Wira Madania, Vajrin Andira Putri, Lianatun Lianatun, Muhammad Adityawan Nugraha, Ahmad Faisal, Shonia Agatha
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13399Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800PEMANFAATAN DAGING JAMBU METE SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ABON DI DESA BATU RAKIT KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13405
<p>Sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu sector startegis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) Indonesia. Salah satu hasil pertanian dan perkebunan unggulan adalah jambu mete. Jambu mete <em>(Anacardium occidentale </em>L.<em>) </em>merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menjadi penghasil devisa. Indonesi menjadi salah satu pemasok kebutuhan jambu mete dunia sebesar 6%. Desa Batu rakit, Kecamatan bayan menjadi salah satu pengasil jambu mete di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Namun pemanfaatan jambu mete saat ini hanya sebatas pada biji, sedangkan daging jambu mete dibuang. Untuk meningkatkan nilai eknomi dari jambu mete dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dilaksanakan kegiatan sosialisai dan pelatihan pengolahan daging jambu mete sebagai bahan dasar pembuatan abon. Metode yang digunakan yaitu melakukan analisis situasi daerah mitra, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan abon dari bahan daging jambu mete. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. Hasil kegiatan berupa penyuluhaan pengolhan daging jambu mete dan olahan abon dari daging jambu mete.</p><p><br /><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br /></span></p><p><em>The agriculture and plantation sector is one of the strategic sectors for Indonesia's Gross Domestic Product (GRDP) growth. One of the leading agricultural and plantation products is cashew nuts. Cashew nut (Anacardium occidentale L.) is a plantation commodity which is a foreign exchange earner. Indonesia is one of the suppliers of the world's cashew demand by 6%. Batu Rakit village, Located in Bayan District, is one of the cashew producers in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara. However, the current use of cashew nuts is only limited to the seeds, while the cashew meat is discarded. To increase the economic value of cashew nuts and improve the economy of the local community, socialization activities and training were carried out on processing cashew meat as a basic ingredient for making shredded meat. The method used is to analyze the situation in partner areas, then proceed with counseling and training in making shredded cashew meat. Socialization and training activities are carried out for 1 (one) day. The results of the activity were in the form of counseling on the processing of cashew meat and processed shredded cashew meat.</em></p><p><br /><br /><br /></p>Moh Soelkhan, Muh Odit Kudratun, Selvi Novia Miranda, Wahyu Evanzi, Irma Astuti, Jailan Akbar Ahmad, Muhammad Fauzan, Rizki Dwi Abdillah, Aditya Ihwanul, Rey Gali Rakasiwi, Ari Ramadhan Hidayat
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13405Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800SOSIALISASI KUALITAS LINGKUNGAN GEOPARK TAMBORA MELALUI KONSEP PELAYANAN EKOSISTEM (ECOSYSTEM SERVICES)
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13407
<p>Ekosistem menyediakan berbagai jenis pelayanan mendasar bagi kesejahteraan manusia seperti menunjang kesehatan, kehidupan, dan kebudayaan. Pelestarian kualitas ekosistem menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua <em>stakeholder</em> agar kualitas lingkungan terjaga, dengan demikian sosialisasi akan pentingnya menjaga ekosistem patut dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima yang merupakan bagian dari Geopark Tambora dan merupakan salah satu daerah yang memiliki keragaman ekosistem. Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi pelayanan ekosistem (<em>ecosystem services</em>) di Geopark Tambora Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya di Desa Piong. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan sosialisasi, wawancara dengan beberapa <em>stakehoders</em> dan kunjungan ke geo-site Tambora. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi pelayanan ekosistem (penyedia kebutuhan, pengatur, dan kebudayaan) di Desa Piong masih terjaga namun demikian mulai masifnya penanaman jagung di lahan dengan kemiringan tinggi akan menjadi salah satu faktor penurunan kualitas lingkungan dan pelayanan ekosistem di masa mendatang.</p><br /><div>Â </div><div><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br /></span><p>Ecosystem provides various of basic services for human wealth such as health, life, and culture support. Conservation of ecosystem quality is a mandatory to be protected by all stakeholders for better environmental quality. The community services were conducted at Piong Village Sanggar Sub-district Bima Regency that part of Tambora Geopark and has ecosystem biodiversity. This paper is aimed to identify the ecosystem services at Piong Village Geopark Tambora West Nusa Tenggara Province. The methods applied were socialization, interview with some stakeholders, and site visit. The results indicate that the ecosystems at Piong Village provide their regular services (provisioning, regulating, cultural services) in a proper condition, however, the massive maize plantation in the sloping area could be one of the factors that triggering the environmental quality and ecosystem services degradation in the future.</p><br /><br /></div>Joni Safaat Adiansyah, Bedy Aga Fara Matrani
Copyright (c) 2023 SINERGI: JURNAL PENGABDIAN
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JSPU/article/view/13407Thu, 26 Jan 2023 00:00:00 +0800