http://103.147.222.22/ https://pelalawankab.go.id/web/ https://img-mis.balitower.co.id/ https://webmail.batubarakab.go.id/gacor/ https://webmail.batubarakab.go.id/pulsa/ https://jdih.majalengkakab.go.id/thailand/ https://uneff.unej.ac.id/slot-pulsa/ https://fib.unej.ac.id/buku/ https://pelalawankab.go.id/slotpulsa/ https://wginc.com/deposit-pulsa-tanpa-potongan/ https://wginc.com/slot-thailand/
//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JUA/issue/feed Jurnal Ulul Albab 2021-11-02T07:46:30+08:00 Agus Kurniawan kurniawanlearning@gmail.com Open Journal Systems <span>Jurnal Ulul Albab merupakan jurnal yang memuat karya tulis berupa penelitian maupun pengembangan keilmuan pada bidang ilmu-ilmu Sains, ilmu-ilmu sosial dan Humaniora berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait.</span> //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/2760 TINJAUAN SIFAT MEKANIK MATERIAL BAN UNTUK PERKUATAN TANAH LEMPUNG: KAJIAN AWAL LEMBARAN KARET BAN SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN FONDASI PADA TANAH LEMPUNG 2021-11-02T07:46:30+08:00 Heni Pujiastuti pujiastutih@gmail.com Abdul Radjak pujiastutih@gmail.com Salah satu dampak dari laju meningkatnya jumlah kendaraan adalah permasalahan sampah ban bekas. Salah satu alternatif penanganan limbah ban ini adalah dengan cara dibuat lembaran untuk perkuatan fondasi pada tanah lempung. Untuk mendapatkan sifat mekanis ban dan komposit tanah-ban dilakukan uji eksperimen di laboratorium. Uji Tarik spesimen ban dilakukan di laboratorium polimer Pusat Penelitian Fisika LIPI dan uji geser langsung dan uji tekan bebas komposit tanah-ban dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah UNDIP. Sebagai pembanding terhadap parameter hasil pengujian geser langsung dan UCS komposit tanah-ban dilakukan uji yang sama terhadap komposit tanah-geotekstil type BW 150 (woven). Hasil penelitian menunjukkan tebal sambungan efektif untuk Lembaran ban adalah 4 cm. Hasil uji geser langsung komposit-tanah menyatakan terjadi perubahan pada parameter geser komposit-tanah, yaitu terjadi reduksi kohesi dan peningkataan sudut gesek dalam secara signifikan. Hasil uji UCS komposit tanah menyatakan tegangan aksial mengalami penurunan namun regangan aksial meningkat secara significant dengan demikiam material komposit tanah-ban lebih daktail dibandingkan komposit tanah-geotekstil. 2021-11-02T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Ulul Albab //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/975 Adat Perkawinan Endogami Mayarakat Sade-Rembitan dalam Pandangan Hukum Islam 2021-11-02T07:27:21+08:00 Heri Zulhadi Heryhyzad@gmail.com <p>Adat is a culture or custom of a particular society inherent and binding to every resident in the region. While marriage is a strong covenant bond (mitsa&gt; qan ghali&gt; zhan) between a man and woman to live together. Endogamy is a mixed marriage within the sphere of kinship itself, whether it be interethnic, clan, tribe, or kinship within the kinship. The endogamous marriage done by the traditional Sade community is done from amongst his immediate family in other words a cognate marriage conducted within the village and is not allowed to marry out. It is done by the Sade society driven by several factors, namely, a deeply embedded culture among families, keeping and preserving kinship, to guard property or inheritance, and most embedded in their heads is to inherit parental counsel. There are several types of endogamy marriages performed by the Sade community in general that is, by way of tepedait (meeting), in this case the parents are meeting their children with other families who are still within the family or relatives own. The matchmaking is usually done by both parents who are concerned when the child is young. When the married child is matured then the marriage is held. But this has begun somewhat rarely, but as an attempt to maintain a kinship system closely related to the term merariq mbait kance diriq (endogamy). Merariq gentiq karang Ulu is done in the case of the turn of the husband or wife for the death of the world. Merariq Banjar Belele is a marriage in a family that is done in parallel (row) that is between cousin, nephew and so on that line with family. Merariq Berempung Puntiq is a marriage that by taking the prospective wife in one family by another family. Merariq Beseloq Elong Basong is a cross-breeding marriage between one family and another.<br />Keyword : Culture, Marriage, and Endogamy.</p><p><br />Adat adalah budaya atau kebiasaan masyarakat tertentu yang melekat dan mengikat setiap penduduk di wilayah tersebut. Sementara pernikahan adalah ikatan perjanjian yang kuat (mitsa&gt; qan ghali&gt; zhan) antara seorang pria dan wanita untuk hidup bersama. Endogami adalah perkawinan campuran dalam lingkup kekerabatan itu sendiri, apakah itu interetnis, klan, suku, atau kekeluargaan dalam kekerabatan. Perkawinan endogami yang dilakukan oleh komunitas tradisional Sade-Rembitan Lombok Tengah dilakukan dari antara keluarga dekatnya dengan kata lain perkawinan serumpun dilakukan di desa dan tidak diizinkan untuk menikah keluar dari desa. Hal ini dilakukan oleh masyarakat Sade-Rembitan yang didorong oleh beberapa faktor, yaitu, sangat dalam budaya yang tertanam di antara keluarga, menjaga dan melestarikan kekerabatan, untuk menjaga properti (kekayaan) atau warisan, dan yang paling melekat di kepala mereka adalah untuk mewarisi nasihat orang tua. Ada beberapa jenis pernikahan endogami yang dilakukan oleh komunitas Sade pada umumnya yaitu, dengan cara tepedait, dalam hal ini orang tua mempertemukan anak-anak mereka dengan keluarga lain yang masih dalam keluarga atau kerabat sendiri. Kesepakatan ini biasanya dilakukan oleh kedua orang tua yang khawatir ketika anak masih muda. Ketika anak yang sudah dinikahkan sudah dewasa maka pernikahan itu diadakan. Tapi ini sudah mulai agak jarang, tetapi sebagai upaya untuk mempertahankan sistem kekerabatan yang erat kaitannya dengan istilah merariq mbait kance diriq (endogami). Merariq Gentiq Karang Ulu dilakukan dalam kasus pergantian suami atau istri atas kematian dunia. Merariq Banjar Belele adalah pernikahan dalam keluarga yang dilakukan secara paralel (baris) yaitu antara sepupu, misan, keponakan dan sebagainya yang sejalan dengan keluarga. Merariq Berempung Puntiq adalah pernikahan yang dilakukan dengan mengambil calon istri dalam satu keluarga oleh pihak keluarga lain. Merariq Beseloq Elong Basong adalah perkawinan silang antara satu keluarga dengan yang lain.<br />Kata Kunci : Adat, Perkawinan, Endogami</p> 2021-11-02T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Ulul Albab //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/4391 ANALISIS PERKUATAN STRUKTUR KERANGKA BANGUNAN BERTINGKAT TERHADAP BEBAN GEMPA DENGAN INFILLED FRAME 2021-11-02T07:27:22+08:00 Maya Sari Dewi Pascanawaty mayasardepa@gmail.com Agustini Ernawati ettysad@yahoo.co.uk <p>Dinding pengisi pada umumnya dianggap sebagai elemen nonstruktural dalam<br />struktur rangka terbuka yang dalam pemasangannya dilakukan setelah struktur utama balok,kolom, dan pelat selesai dipasang. Akibatnya dalam proses desain, dinding pengisi seringkali diabaikan. Dalam berbagai kasus, bila ada beban gempa yang besar, dinding pengisi memberi sumbangan yang besar terhadap kekakuan dan kekuatan struktur. Penelitian ini mengambil contoh gedung pertokoan yang dianalisa dalam empat model yaitu Model 1 struktur tanpa adanya dinding pengisi (open frame), Model II struktur dengan dinding<br />pengisi sebagai shell element, Model III struktur dengan dinding pengisi sebagai ekivalen diagonal strut. Model IV struktur dengan dinding pengisi sebagai shell element dan penambahan kolom. Parameter pembanding adalah gaya-gaya dalam, kekakuan, dan deformasi struktur. Berdasarkan hasil analisa, Model II 19 % lebih kaku dibandingkan dengan Model I, Model III 100 % lebih kaku dari Model I dan Model IV, 9 % lebih kaku dibandingkan Model I ditinjau dari gempa arah X. Model II, 95 % lebih kaku dibandingkan Model I, Model III 22 % lebih kaku dari Model I, dan Model IV 78 % lebih kaku dibandingkan Model I ditinjau<br />dari gempa arah Y. Nilai momen dan gaya lintang Model II, Model III, Model IV relatif lebih kecil dibandingkan Model I. Berdasarkan hasil analisa, dengan adanya penambahan kolom pada struktur gedung (Model IV) tegangan yang terjadi pada dinding pengisi menjadi semakin kecil. Dari segi keamanan, infilled frame jauh lebih aman dibandingkan dengan open frame dan sangat memenuhi syarat untuk digunakan pada daerah yang beresiko gempa tinggi.</p> 2021-11-02T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Ulul Albab //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/5585 ANALISA SUMBER DAYA AIR PERMUKAAN BERBASIS GEOGRAPHICS INFORMATION SYSTEM (GIS) DI KELURAHAN SEKAR JAYA, KECAMATAN BATURAJA TIMUR 2021-11-02T07:27:23+08:00 Lindawati Lindawati Lucyana2584@yahoo.co.id Lucyana Lucyana Lucyana2584@yahoo.co.id <p>Sekar Jaya merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Sumber daya air permukaan di daerah tersebut terdiri dari danau, rawa, dan sungai. Seiring bertambahnya jumlah penduduk akan selalu menuntut kebutuhan lahan untuk pemukiman di daerah sekitar. Sehingga akan mempengaruhi dari sumber daya air di daerah tersebut.</p><p>Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisa Sumber Daya Air Permukaan Berbasis <em>Geographics Information System </em>(GIS). Metode yang digunakan yaitu metode distribusi Log Person Type III.</p><p>Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa di Kelurahan Sekarjaya memiliki luasan 431,43 ha, dan memiliki aliran permukaan seperti danau dengan luas 1,31 ­Ha dan rawa dengan luas 0,65 ha, 3,30 ha, dan 2,12 ha, serta sungai dengan panjang aliran 1681,65 m. Pemanfaatan lahan pemukiman 31%, lahan kosong 30%m pertanian 13% dan hutan 4%. Nilai debit limpasan di Kelurahan Sekarjaya sebesar Q5 tahun 6902,36 m³/s, Q10 tahun 8631,62 m³/s, Q50 tahun 9383,77 m³/s, Q100 tahun 10157,51 m³/s. Limpasan langsung 36 %, Koefisien Variasi (CV) untuk debit aliran sebesar 0,031, Koefisien Regim Sungai (KRS) sebesar 14,93.</p><p> </p><p><strong>Abstract : </strong>Sekar Jaya is one of the Kelurahans located in East Baturaja District, Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province. Surface water resources in the area consist of lakes, swamps, and rivers. As the population grows, it will always demand land needs for settlements in the surrounding area. So it will affect the water resources in the area. The purpose of this research is to analyze Surface Water Resources Based on Geographics Information System (GIS). The method used is the Rational method, the Normal distribution method, Normal Log, Log Person Type III, and Gumbel.</p><p>Based on the results of research conducted, it was concluded that in Sekarjaya Village has an area of 431.43 ha, and has a surface flow like a lake with an area of 1.31 ¬ Ha and swamps with an area of 0.65 ha, 3.30 ha and 2.12 ha, and rivers with a flow length of 1681.65 m. Utilization of residential land 31%, vacant land 30% m agriculture 13% and forest 4%. The value of runoff discharge in Kelurahan Sekarjaya is Q5 year 6902.36 m³/s, Q10 year 8631.62 m³/s, Q50 year 9383.77 m³/s, Q100 year 10157.51 m³/s. Direct runoff 36%, Variation Coefficient (CV) for flowrate of 0.031, River Regime Coefficient (KRS) of 14.93.</p> 2021-11-02T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Ulul Albab //ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/5587 PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM MEMBENTUK KARAKTER MASYARAKAT SIAGA BENCANA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2021-11-02T07:27:24+08:00 Abdurrahman Abdurrahman Abdurrahman@ummat.ac.id M. Ulfatul Akbar Jafar Abdurrahman@ummat.ac.id Eri Sulastri Abdurrahman@ummat.ac.id <p>Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga pemerintah non departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di darah baik Provinsi maupun Kabupaten / Kota dengan pedoman pada kebijakan yang dietapkan oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana. Penanggullangan dan pengungsian dilakukan dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan efesien serta melakukan pengkoordinasian pelaksanaaan kegitan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh. Sesuai dengan hal tersebut maka pemerintah daerah harus mengeluarkan peraturan daerah mengenai penanggulangan bencana, demikian halnya dengan pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga telah memiliki BPBD yang telah berdiri kurang lebih delapan tahun ini.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran BPBD dalam membentuk karakter masyarakat siaga bencana di Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan turun lapangan di Kabupaten Lombok Timur. Teknik Penentuan Informan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah model analisis interaktif.  Hasil penelitian ini adalah Peranana Badan Penanggulangan Bencana aerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur Dalam membentuk karakter masyarakat siaga bencana di Kabupaten Lombok Timur melalui 3 prograam, yaitu simulasi, sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan. Ketiga program tersebut diadakan empat kali setahun baik diadakan di Kecamatan, Desa, Dusun dan Instansi. Faktor penghambat yang dihadapi oleh BPBD Kabupaten Lombok Timur dalam membentuk karakter masyarakat siaga bencana pada masyarakat Kabupaten Lombok Timur yaitu: a) kurangnya dana, b) kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk belajar memahami bencana, c) kurangnya partisipasi masyarakat dalam progam pemerintah seperti sosialisasi, dan d) kurangnya tenaga professional dalam penanganan bencana dan mitigasi pada masyarakat.</p><p><em><strong>Abstract</strong>: </em><em>The Regional Disaster Management Agency (BPBD) is a non-departmental government agency that carries out the task of managing disasters in the blood of both Province and District / City with guidance on policies established by the National Coordinating Board for Disaster Management. Handling and evacuation is done by acting quickly, precisely, effectively and efficiently as well as coordinating the implementation of disaster management activities in a planned, integrated and comprehensive manner.  In accordance with this, the regional government must issue regional regulations on disaster management, as well as the East Lombok Regency government also has a BPBD that has been established for approximately eight years.  The purpose of this study was to determine the role of BPBD in shaping the character of disaster preparedness communities in East Lombok Regency. The research method used was a descriptive qualitative method carried out by going to the field in East Lombok Regency. Determination Techniques Informants in this study are observation, interviews and documentation. The data analysis technique in this study is an interactive analysis model. The results of this study are Regional Disaster Management Agency (BPBD) of East Lombok Regency In forming the character of disaster preparedness communities in East Lombok Regency through 3 programs, namely simulation, socialization / counseling and training. The three programs are held four times a year both in the Districts, Villages, Villages and Agencies. Inhibiting factors faced by the East Lombok Regency BPBD in shaping the character of disaster preparedness community in the East Lombok Regency community are: a) lack of funds, b) lack of awareness of the community to learn to understand disasters, c) lack of community participation in government programs such as socialization, and d) lack of professional staff in disaster management and mitigation in the community.</em></p> 2021-11-02T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2021 Jurnal Ulul Albab
http://103.147.222.22/ https://pelalawankab.go.id/web/ https://img-mis.balitower.co.id/ https://webmail.batubarakab.go.id/gacor/ https://webmail.batubarakab.go.id/pulsa/ https://jdih.majalengkakab.go.id/thailand/ https://uneff.unej.ac.id/slot-pulsa/ https://fib.unej.ac.id/buku/ https://pelalawankab.go.id/slotpulsa/ https://wginc.com/deposit-pulsa-tanpa-potongan/ https://wginc.com/slot-thailand/