HAMBATAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI PROVINSI NTB
DOI:
https://doi.org/10.31764/mj.v6i1.1521Kata Kunci:
Inisiasi Menyusu Dini, Post Sectio Caesarea, Tenaga kesehatanAbstrak
IMD termasuk dalam salah satu 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) atau ten step to successful breastfeeding. IMD dapat dilaksanakan pada persalinan secara normal atau dengan Sectio Caesarea. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSUD Prov NTB), sebagai rumah sakit pusat rujukan terbesar di NTB data jumlah pasien yang melahirkan dengan SC pada tahun 2017 sebanyak 288 (88%), dari total persalinan 327. Dari jumlah pasien yang melahirkan dengan SC sebagian besar tidak pernah dilakukan IMD. Pasien yang melahirkan spontan sebanyak 39 orang (22%). Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hambatan IMD pasien post SC. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Informen dalam penelitian ini terdiri dari tenaga kesehatan yaitu dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, pihak manajemen,bidan dan pasien. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan Analisis data dilakukan menggunakan versi Miles dan Huberman, dalam Sugiyono (2013). Aktivitas meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data ( data display) dan penarikan kesimpulan (verification). Hasil penelitian yang sudah terindentifikasi mengenai hambatan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada pasien post SC yaitu : 1) Kendala kurangnya informasi pasien tentang IMD, 2) tidak ada tenaga kesehatan khusus yang melaksanakan IMD, 3) kurangnya pelatihan tentang pelaksanaan IMD post SC, 4) Ketidaknyamanan posisi pasien saat SC, 5) Kekhawatiran ibu terhadap kondisi bayi saat dilakukan imd, dan 6) kurangnya kerjasama tim tenaga kesehatan. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dan instansi kesehatan bisa bersama-sama untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini pada pasien post Sectio Caesrea.
Early initiation of breastfeeding is included in one of the 10 Steps to Successful Breastfeeding (LMKM) or ten-step to successful breastfeeding. IMD can be carried out in labor normally or with Caesarean Sectio. Based on data obtained from the General Hospital of West Nusa Tenggara Province, as the largest referral center hospital in West Nusa Tenggara, the number of patients giving birth to SC in 2017 was 288 (88%), out of total delivery of 327. Of the total, most patients who have had an SC have never had an early initiation of breastfeeding. Patients who gave birth spontaneously were 39 people (22%). This study aims to determine the early initiation of breastfeeding barriers for post-SC patients. The research method used is descriptive qualitative. Informants in this study consisted of health workers namely obstetricians, pediatricians, management, midwives and patients. In this study, researchers will use data analysis performed using the version of Miles and Huberman, in Sugiyono (2013). Activities include data reduction, data display, and verification. The results of studies that have been identified regarding the obstacles to implementing early initiation of breastfeeding in post SC patients are: 1) Obstacles to lack of patient information about early initiation of breastfeeding, 2) there are no special health workers who carry out early initiation of breastfeeding, 3) lack of training on implementing post-SC early initiation of breastfeeding, 4) Discomfort of the patient's position during SC, 5) Mother's concern for the condition of the baby during early initiation of breastfeeding, and 6) Lack of teamwork of health workers. With the results of this study, it is expected that health workers and health agencies can work together to further optimize the implementation of early initiation of breastfeeding in post-SC patients.
Referensi
Crosta,Peter (2009). Medical News Today Knowledge Center: “ All About Anxietyâ€
Desy, A. (2011). Evaluasi Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Jurnal Kesmas. Vol 1 No 2 tahun 2012
Dian, L.I zwar dkk. Inisiasi Menyususi Dini Pada Secsio Cecarea. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 3 September 2012
Erni. P.dkk. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Post Section Caesarea . Jurnal Kesehatan Perintis, Vol 6 No 1 27 juni 2019
Lianita, P. (2013). Menyusui Pasca C-Sectio. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Jakarta
Maryunani,A. (2015). Asi Eksklusif dan Manajemen Laktasi. CV .Trans Info Medika.jakarta
Padmavathi dkk. (2013). Initiation of Breast Feeding After Caesarian Delivery.Asian J. Nur. Edu. & Research 4(1): Jan.-March 2014; Page 114-116
Romero, A. (2014). Postcesarean Section Skin-to-Skin Contact of Mother and Child. Journal of Human Lactation 2014, Vol. 30(3) 283–286
Sugiono. (2013) Memahami Penelitian Kualitatif. CV.Alfabeta. Bandung
Unicef/WHO.(2019). Menyusui. Bina Rupa Aksara Publisher.Jakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang mempublikasikan dengan Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram (MJ) menyetujui persyaratan berikut:Â
 Karya ini dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Internasional .
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk mengubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bahkan untuk kepentingan komersial, selama pihak yang mengutip mencantumkan kredit kepada penulis dan melisensikan ciptaan turunan dibawah syarat yang serupa.
Â
Di bawah lisensi CC-BY SA, penulis mempertahankan kepemilikan hak cipta untuk artikel mereka, tetapi penulis memberikan izin kepada orang lain untuk menggunakan konten publikasi di MJ secara keseluruhan atau sebagian asalkan karya asli dikutip dengan benar. Pengguna (redistributor) MJ diharuskan mengutip sumber asli, termasuk nama penulis, MJ sebagai sumber awal publikasi, tahun publikasi, nomor volume dan DOI (jika tersedia).
Penulis memberikan MJ hak publikasi pertama. Meskipun penulis tetap pemilik hak cipta, mereka memberikan jurnal hak yang tidak dapat dibatalkan dan tidak eksklusif untuk mempublikasikan, mereproduksi, mendistribusikan dan menampilkan secara publik, dan mengirimkan artikel atau bagiannya dengan cara apa pun.