HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.31764/mj.v6i1.3181Kata Kunci:
Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronis, Gizi, KarakteristikAbstrak
Masalah gizi di Indonesia saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Wanita umumnya mudah menderita masalah gizi terutama selama kehamilan dan laktasi karena selama periode waktu tersebut kebutuhan gizi meningkat (Rao, et al. 2010). Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan kekurangan asupan energi dan protein pada Wanita Usia Subur (WUS) yang berlangsung secara terus menerus dan mengakibatkan gangguan kesehatan (Depkes, 2002). Data Pemantauan Status Gizi (2017) mencatat ibu hamil resiko mengalami KEK di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah 17.40%. Capaian tersebut tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu tidak lebih dari 15,5%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram (2016), rata-rata prevalensi ibu hamil KEK di Kota Mataram yaitu 6.09% mengalami peningkatan menjadi 13.3% pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan makanan dan karakteristik ibu hamil dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasional dengan rancangan pengumpulan data menggunakan crossectional. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik multivariat didapatkan variabel yang paling dominan berpengaruh tentang KEK adalah asupan makanan (OR 3.76). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makanan dan pendapatan dengan KEK pada ibu hamil di Kota Mataram Tahun 2020 (p <0.05).
Nutrition problem is one of the health problems that need attention in Indonesia. Women are generally prone to suffer from nutritional problems especially during pregnancy and lactation because nutritional needs increase during this period (Rao, et al. 2010). Chronic Energy Deficiency is a state of lack of energy and protein intake in Fertile Women which continues and causes health problems (Depkes, 2002). Nutrition Status Monitoring Data (2017) noted Chronic Energy Deficiency in pregnant women in West Nusa Tenggara (NTB) approximately 17.40%. This achievement did not reach the expected target that is not more than 15.5%. Based on the data from the Health Office of Mataram City (2016), the average prevalence of Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram City is about 6.09%. The cases increased into 13.3% in 2017. The aim of this study is to analyze the relationship of food intake and characteristics of pregnant women with incidence of Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram city 2020. The design of this study was observational with a cross-sectional design.  A survey wethode collected the data using questionnaires. Results of statistical analysis found food intake as the most variable influencing Chronic Energy Deficiency (OR 3.76). There was a significant relationship between food intake and income with KEK in pregnant women in Mataram City in 2020 (p <0.05).
Referensi
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Bendich, A dan R.J. Deckelbaum. (2005). Preventive Nutrition: The Comprehensive Guide for Health Professionals Edisi 3. New Jersey : Humana Press.
Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Alfabeta: Bandung.
Khomsan, A. (2004). Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Moehji, Sjahmien. (2003). Ilmu Gizi I: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Papas Sinar Sinanti Bhratara.
Santoso, Soegeng, Ranti, Anne Lies. (2004). Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat. : Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Supariasa, Bakin, & Fajar. (2012). Penilaian Status Gizi Edisi Revisi. Jakarta : Kedokteran ECG.
American Dietetic Association. (2008). Nutrition Care Process and Model Part I : the 2008 Update. Journal of the American Dietetic Association, 108(7), 1113– 1117. Retricved from doi:10.1016/j.jada.2008.04.027
Ariyani, dkk. (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol. 7, No. 2, September 2012.
Chakraborty R, Bose K, Koziel S. (2009). Use of Mid-Upper Arm Circumference As A Measure of Nutritional Status and Its Relationship With Self Reported Morbidity Among Adult Bengalee Male Slum Dwellers of Kolkata, India. Anthropolgischer Anzeiger, 2009; 67 (2) : 129-137.
Lubis, Z., & Fitria, M. (2017). Chronic Energy Malnutrition and Anemia in Pregnant Women in Medan. Advances in Health Sciences Research, volume 1 (PHICo 2016), 337–340
Rahmaniar, AMB. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil di Tampa Padang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Ilmiah Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol (2). No (2).
Rao, et al. (2010). Diet and Nutritional Status of Women in India. J Hum Ecol, 29(3): 165-170.
Restu, S., Sumiaty, S., Irmawati, I., & Sundari, S. (2017). Relationship of Chronic Energy Deficiency in Pregnant Women with Low Birth Weight Newborn in Central Sulawesi Province. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research, 36(2), 252–259.
Venkaiah, K., et al,. (2002). Diet and Nutritional Status of Rural Adolescents in India. European Journal Clinical Nutrition, l56 (11) : 1119 – 1125.
Depkes RI. (2002). Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.
Dikes Provinsi NTB. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016. Mataram : 2017.
Dinas Kesehatan Kota Mataram. (2017). Profil Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016. Mataram : Dikes Kota Mataram.
Kemenkes RI. (2007). Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2015). Pedoman Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil. Jakarta : Kemenkes RI.
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP). (2009). What is Good Governance?. Bangkok : Poverty Reduction Section UNESCAP
WHO. (2004). The Global Burden of Disease 2004 Update. Retreived From: http/www.who.int/mediacentre
Ausa et al. (2013). Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Tesis. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Ginting, HM. (2010). Hubungan Tingkat Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Ibu Hamil di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan. Skripsi. Semarang : Universitas Muhammadiyah.
Hermawan, W. (2006). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Skripsi. Bali: Universitas Udayana.
Mulyaningrum. (2009). Hubungan Faktor Risiko Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Umum Barru. Media Gizi Pangan, VII, (1).
Primadani, F. D. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian KEK Pada Ibu Hamil di Puskesmas Baturraden II Kabupaten Banyumas. Skripsi. Banyumas: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Priswanti. (2005). Hubungan Ketersediaan Pangan Keluarga Dan Tingkat Ibu Hamil Meminum Tablet Besi di Desa Langensari Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Tesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Widayanti, Tri. (2012). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Energi Kronik Di Kecamatan Welahan. Skripsi. Jepara : Unimus Semarang.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang mempublikasikan dengan Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram (MJ) menyetujui persyaratan berikut:Â
 Karya ini dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Internasional .
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk mengubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bahkan untuk kepentingan komersial, selama pihak yang mengutip mencantumkan kredit kepada penulis dan melisensikan ciptaan turunan dibawah syarat yang serupa.
Â
Di bawah lisensi CC-BY SA, penulis mempertahankan kepemilikan hak cipta untuk artikel mereka, tetapi penulis memberikan izin kepada orang lain untuk menggunakan konten publikasi di MJ secara keseluruhan atau sebagian asalkan karya asli dikutip dengan benar. Pengguna (redistributor) MJ diharuskan mengutip sumber asli, termasuk nama penulis, MJ sebagai sumber awal publikasi, tahun publikasi, nomor volume dan DOI (jika tersedia).
Penulis memberikan MJ hak publikasi pertama. Meskipun penulis tetap pemilik hak cipta, mereka memberikan jurnal hak yang tidak dapat dibatalkan dan tidak eksklusif untuk mempublikasikan, mereproduksi, mendistribusikan dan menampilkan secara publik, dan mengirimkan artikel atau bagiannya dengan cara apa pun.