Perkembangan Ruang Pinggir Jalan Kelok Sembilan Sebagai Rest Area Informal dan Area Wisata, Kab. Limapuluh Kota

Authors

  • Tasnim Nul Hakim Departmen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
  • Muhammad Sani Roychansyah Departmen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
  • Retno Widodo Dwi Pramono Departmen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Keywords:

Kelok Sembilan, Rest Area, Wisata, Jembatan, Perkembangan

Abstract

Jalan Kelok Sembilan merupakan akses utama yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Pada perkembangannya Jalan Kelok Sembilan mengalami perubahan yang besar melalui pembangunan Jembatan Kelok Sembilan untuk memecahkan permasalahan kemacetan yang terjadi. Pembangunan Jembatan Kelok Sembilan ini menjadi awal perkembangan fungsi ruang pinggir jalan Kelok Sembilan yang membentuk beberapa kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan ruang pinggir jalan Kelok Sembilan dan perkembangan kegiatan yang timbul akibat pembangunan jembatan Kelok Sembilan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode induktif-kualitatif dengan menganalisa proses perkembangan fisik, manusia dan aturan yang terjadi di kawasan ruang kelok sembilan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pembangunan yang dilakukan menjadi aspek utama perkembangan ruang pinggir jalan kelok sembilan, pengunjung yang berhenti untuk menikmati keindahan alam dan beristirahat yang membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan berdagang memenuhi kebutuhan logistik, hal ini membentuk area wisata dan kegiatan istirahat sebagai rest area, sehingga pemerintah membuat aturan untuk menjaga ketertiban di ruang pinggir jalan agar tidak mengganggu fungsi jalan Kelok Sembilan.

References

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Herdiansyah, H. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial. Penerbit Salemba Humanika. Jakarta.

McGee, T. G dan Y.M. Yeung, 1997, Hawkers in Shoutheast Asian Cities: Planning for the Bazaar Economy, IDRC Publisher. Canada

Sethuraman, S.V. 1981. The Urban Informal Sector in Developing Countries: Employement, Poverty, and Environment, in Manning, Chris & Effendi, T.N.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Penerbit Alfabeta. Bandung

Widjajanti, Retno. 2000. Penataan Fisik Kegiatan Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial Di Pusat Kota (Studi Kasus: Simpang Lima Semarang). Tesis tidak diterbitkan, Bidang Khusus Perencanaan Kota Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004

Downloads

Published

2021-02-01

Issue

Section

Articles