Penguatan Ekonomi Masyarakat Pasca Gempa Bumi Berbasis Desa Wisata Dusun Tanak Song Lauq, Kabupaten Lombok Utara

Authors

  • Yusril Ihza Mahendra Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Sri Apriani Puji Lestari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Agus Kurniawan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Muhammadiyah Mataram

Keywords:

Ekonomi, Bencana, Gempa bumi, Wisata, Strategi, Lombok, SWOT

Abstract

Kejadian gempa bumi yang melanda Pulau Lombok tahun 2018 mengakibatkan kerugian fisik dan non fisik. Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah yang terdapat banyak korban jiwa serta kerusakan parah akibat bencana gempabumi, tentunya memerlukan upaya perbaikan dan pembangunan kembali dan juga membangkitkan perekonomian masyarakat. Dengan potensi wisata yang dimiliki oleh Pulau Lombok pada umumnya dan Kabupaten Lombok Utara pada khususnya, memberikan harapan untuk bangkit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi penguatan ekonomi masyarakat terdampak bencana gempabumi berbasis desa wisata (studi kasus: Dusun Tanak Song Lauq, kabupaten Lombok Utara). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT.  Adapun strategi yang dihasilkan yaitu pengembangan potensi Dusun Tanak Song Lauq sebagai desa wisata dengan sektor unggulan pengolahan perikanan dengan membangun tempat pengolahan perikanan serta fasilitas penunjang wisata; penataan pemukiman nelayan serta peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pendukung; pembentukan kelompok sadar wisata serta pelibatan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata; pengembangan kawasan wisata yang terintegrasi dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek bencana dalam proses perencanaan dan pembangunan; promosi; peningkatan kemampuan SDM;  memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan wisata. Konsep Desa Wisata pada pengembangan kawasan yang terdampak bencana maka akan menciptakan kawasan yang berkelanjutan. Dengan membangun desa wisata selain fisik bangunan menjadi lebih baik, sarana prasana akan meningkat dan juga tentunya masyarakat akan lebih maju karena diberdayakan juga melalui pelatihan. Konsep desa wisata dapat membantu peningkatan taraf perekonomian pasca bencana.

References

Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pembelajaran Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi Lombok, Jakarta: Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana (FPT-PRB), 2018.

A. A. N. Hidayat, 6 November 2018. [Online]. Available: https://bisnis.tempo.co/read/1143645/karena -gempa-bps-catat-pertumbuhan-ekonomintb-paling-rendah. [Accessed 3 Juni 2019].

F. A. Rathore, J. E. Gosney, J. D. Reinhardt, J. A. Haig, J. Li and A. J. DeLisa, “Medical Rehabilitation After Natural DIsasters: Why, When, and How?,†Archives of Physical Medicine and Rehabilitation, vol. 93, no. 10, pp. 1875-1881, 2012.

T. Agustiyo, “Fungsi Kelompok Usaha Dalam Kegiatan Ekonomi Pasca Bencana di Pangandaran,†Journal of Regional and City Planning, vol. 22, no. 2, pp. 97-112, 2012.

Soekadijo, Anatomi Pariwisata, Jakarta: Gramedia, 2000.

Y. Istiani, “Perkembangan Desa Wisata Batik Tulis Giriloyo yang Berbasis Masyarakat (Kajian dari Sudut Pandang Ekonomi-Masyarakat),†Jurnal Manajemen Dirgantara, vol. 6, pp. 39-50, 2013.

I. K. Suwena and I. G. N. Widyatmaja, Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata, Denpasar: Udayana University, 2010.

D. P. Prasiasa, Destinasi Pariwisata, Jakarta: Salemba Humanika, 2013.

B. Sunaryo, Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Yogyakarta: Gaya Media, 2013.

A. Hasan, Tourism Marketing, Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service., 2015.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Buku Pedoman Kelompok Sadar Wisata, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012.

J. Swarbrooke, Sustainable Tourism Management, London: CABI Publishing, 1998.

Downloads

Published

2021-02-01

Issue

Section

Articles