//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/issue/feedPROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH2022-05-11T13:35:31+08:00Open Journal SystemsProsiding Seminar Nasional Planoearth memuat karya tulis ilmiah yang dipresentasikan pada seminar Planoearth. Seminar Planoearth dilaksanakan dua tahun sekali sejak tahun 2017. Seminar ini memiliki tema yang beragam namun tetap pada koridor ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota.//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7832Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Alam diKabupaten Sukamara2022-02-24T01:30:31+08:00Eka Mailena Sariekamailena@gmail.comHanny Maria Caesarinaekamailena@gmail.comDienny Redha Rahmaniekamailena@gmail.com<p class="MsoNormal" style="margin-top: 6.0pt; margin-right: 0cm; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;" lang="IN">Abstrak</span></strong><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;" lang="IN">:<em> </em></span><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;" lang="EN-US">Pariwisata merupakan kebutuhan bagi masyarakat diberbagai lapisan bukan hanya untuk kalangan tertentu sehingga dalam penangananya harus di lakukan. Pariwisata Alam yang ada di Kabupaten Sukamara dapat diunggulkan menjadi potensi daerah maka dari itu perlu adanya strategi untuk mengembangkan pariwisata alam ini. Namun terdapat permasalahan di Pariwisata yang ada di Kabupaten Sukamara karena tidak adanya dokumen dan peraturan yang mengatur terkait pariwisata sehingga masih belum terkelolanya dengan baik objek wisata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pariwisata alam yang ada di Kabupaten Sukamara. Untuk mengembangkan objek wisata dibutuhkan keterlibatan masyarakat, promosi daya tarik, kerja sama <em>stakeholders</em> dan aksesibilitas maupun sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan dasar 4A <em>(Attraction, Accessibility,Amenities, dan Anciliary</em>) dan TALC <em>(Tourism Area Life Cycle)</em>. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi yang harus di lakukan untuk mengembangkan pariwisata alam yang ada di Kabupaten Sukamara yaitu : 1) Meperhatikan hasil peninjauan kembali (PK) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukamara (RTRW) terkait pariwisata. 2) Mengoptimalkan kualitas serta penambahan fasilitas penunjang pariwisata yang belum terpenuhi. 3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekitar objek pariwisata sebagai modal dasar untuk pengembangan melalui pelatihan dan pembekalan keahlian di bidang pariwisata dan sosial budaya</span></p><strong><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-fareast-font-family: SimSun; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-bidi-language: AR-SA;" lang="EN-US">Abstract:</span></em></strong><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-fareast-font-family: SimSun; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-bidi-language: AR-SA;" lang="EN-US">  Tourism is a necessity for public in various level not only for certain circles so that the handling must be done. Natural tourism in Sukamara Regency can be seeded as a regional potential, therefore there is a need for a strategy to develop this natural tourism. However, there are any problems in tourism in Sukamara Regency because there are no documents and Karegulations that regulate tourism so that tourism objects are still not well managed. To develop a tourist attraction, community involvement is needed, promotion , cooperation of stakeholders and accessibility as well as facilities and infrastructure to support tourism. The research was studied the strategies that must be carried out to develop natural tourism in Sukamara Regency, namely: 1) Paying attention to the results of the review (PK) of the Provincial Spatial Plan (RTRWP) and the Sukamara Regency Spatial Plan (RTRW) related to tourism . 2) Optimizing the quality and adding tourism support facilities that have not been fulfilled. 3) Improving the quality of human resources around tourism objects as the basic capital for development through training and provision of expertise in the field of tourism and socio-culture.</span></em>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7833Analisis Risiko Pelaksanaan Perawatan Landas Pacu Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin Bima2022-02-24T00:41:39+08:00M. Yadin Kurniawansuwatisideman@unram.ac.idIda Ayu Oka Suwati Sidemansuwatisideman@unram.ac.idI Gede Putu Warkasuwatisideman@unram.ac.id<p class="BodyText"><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko pada proyek perawatan dan perpanjangan landas pacu. Pengambilan data dalam penelitian ini berupa data primer (wawancara dan menyebarkan kuisioner) data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan bantuan aplikasi <em>Stastistical Program For Social Science (SPSS)</em>. Kemudian dilakukan uji validitas dengan teknik pengujian <em>Pearson Correlation</em>. Selanjutnya dilakukan analisis risiko secara kualitatif dan mencari prioritas risiko menggunakan rumus dari metode AHP.</p><p class="BodyText">Hasil Penelitian menunjukan terdapat 17 risiko, setelah di validitas terdapat 5 faktor risiko yang pasti setelah dilakukan analisis secara kualitatif dan mencari prioritas risiko menggunakan metode AHP terdapat berturut-turut faktor risiko .</p><p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  This study aims to identify risk factors in the runway maintenance and extension project. Collecting data in this study in the form of primary data (interviews and distributing questionnaires). The data obtained were analyzed statistically with the help of the Statistical Program For Social Science (SPSS) application. Then the validity test was carried out with the Pearson Correlation testing technique. Furthermore, a qualitative risk analysis is carried out and look for risk priorities using the formula from the AHP method.<br /> The results showed that there were 17 risks, after validating there were 5 definite risk factors. After conducting a qualitative analysis and looking for risk priorities using the AHP method, there were successive risk factors.</em></p>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7834Faktor-Faktor Pembentuk Struktur Pola Organisasi Spasial Permukiman Di Kampung Adat Nggela2022-02-24T00:41:41+08:00Titik Poerwatitpurwati@rocketmail.comIbnu Sasongkotpurwati@rocketmail.comAnnisaa Hammidah Imaduddinatpurwati@rocketmail.comMaria Alvionita Parutpurwati@rocketmail.com<p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Pola permukiman adat di Kabupaten Ende dilihat dari tempat asal manusia pertama suku Ende Lio yaitu Gunung Lepembusu. Dalam pertimbangan kosmologis, keseimbangan titik ekstrim, dan kaitannya dengan permukiman yaitu <em>ulu </em>(kepala) dan <em>eko </em>(hilir) dan terdapat <em>puse </em>(pusat) sebagai pusat permukiman adat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk fisik dan faktor-faktor pembentuk struktur organisasi Kampung Adat Desa Nggela. Sampel penelitian menggunakan <em>Non Probability</em> ( <em>Snowball Sampling</em>) dengan metode analisa sasaran satu menggunakan Metode Deskriptif, sasaran dua Metode <em>Delphi</em>, sasaran tiga <em>Etnografi</em> yang di jabarkan dalam peta <em>Behavior Mapping</em> (<em>Place Centered Mapping).</em></p><p>.</p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  The pattern of traditional settlements in Ende Regency is seen from the place of origin of the first humans of the Ende Lio tribe, namely Mount Lepembusu. In cosmological considerations, the balance of extreme points, and their relation to settlements are ulu (head) and eco (downstream) and there is a puse (center) as the center of traditional settlements. The purpose of the study was to determine the physical forming factors and the factors forming the organizational structure of the Nggela Village Traditional Village. The research sample uses Non Probability (Snowball Sampling) with analysis method target one using Descriptive Method, target two Delphi Method, target three Ethnography which is described in the map Behavior Mapping (Place Centered Mapping).</em>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7835Evaluasi Pelayanan Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis2022-02-24T00:41:42+08:00Puji Astutipujiastutiafrinal@eng.uir.ac.idAde Noormawatipujiastutiafrinal@eng.uir.ac.idThalia Amanda Putripujiastutiafrinal@eng.uir.ac.id<p><strong>Abstrak</strong>:<em> </em>Pulau Bengkalis merupakan salah satu jalur transportasi laut internasional yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia melalui Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) yang terletak di Desa Selat Baru Kecamatan Bantan. Untuk fungsi pelayanan berskala internasional, keberadaan prasarana transportasi di Pelabuhan BSSR belum optimal dalam pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan pelabuhan BSSR berdasarkan kualitas pelayanan dan peningkatan fasilitas yang telah dilakukan sejak dibangunnya Pelabuhan BSSR. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deduktif, sumber data adalah pengelola Pelabuhan BSSR dan masyarakat pengguna jasa pelabuhan dengan metode pengambilan sampel secara random sederhana. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan Pelabuhan BSSR sudah mendekati maksimal dalam menyediakan pelayanan petugas kepada penumpang (harga tiket, kenyamanan dan kepuasan pengguna, tingkat keselamatan, ruang menyusui, kebersihan, bus angkutan, penampilan, kejujuran dan keramahan petugas, kesopanan petugas). Untuk jadwal keberangkatan kapal kurang tepat waktu, informasi keberangkatan yang tidak pasti, komunikasi yang kurang baik dalam pelayanan pada saat membeli tiket pelabuhan. Peningkatan fasilitas BSSR perlunya penambahan fasilitas (X-Tray, kursi di taman, kipas angin, jaringan telekomunikasi, dermaga, tong sampah, taman, jaringan jalan, gudang pelabuhan, kantin) dan renovasi fasilitas yang sudah rusak. Tersedianya sarana dan prasarana pelabuhan ini dapat berpengaruh yang sangat positif dalam perkembangan Kota Bengkalis yang makin maju/berkembang untuk kedepannya, dan dapat mempermudahkan masyarakat baik di dalam Kabupaten Bengkalis maupun luar Kabupaten Bengkalis, yang melakukan penyeberangan ke Negara Malaysia dengan jarak yang lebih dekat.</p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  Bengkalis Island is one of the international sea transportation routes that connects Indonesia and Malaysia through the Port of Bandar Sri Setia Raja (BSSR) which is located in Selat Baru, Bantan. For international-scale service functions, the existence of transportation infrastructure at the BSSR Port has not been optimal in its utilization. This study aims to evaluate the utilization of the BSSR port based on the quality of service and improvement of facilities that have been carried out since the construction of the BSSR Port. This research approach is a deductive approach, the data source is the BSSR Port manager and the community using port services with a simple random sampling method. Based on the research, it was found that the service quality of the BSSR Port is approaching the maximum in providing officer services to passengers (ticket prices, user comfort and satisfaction, safety level, breastfeeding room, cleanliness, bus transportation, appearance, honesty and friendliness of officers, politeness of officers). For ship departure schedules that are not on time, uncertain departure information, poor communication in service when buying port tickets. Improvement of BSSR facilities requires additional facilities (X-Tray, chairs in the park, fans, telecommunications networks, docks, trash cans, parks, road networks, harbor warehouses, canteens) and renovation of damaged facilities. The availability of port facilities and infrastructure can have a very positive effect on the development of Bengkalis City which is increasingly advanced/developed in the future, and can make it easier for people both within Bengkalis Regency and outside Bengkalis Regency, who make crossings to Malaysia with a closer distance.</em>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7836Pengembangan Ekonomi Lokal Komoditas Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi2022-02-24T00:41:44+08:00Syavitri Sukma Utami Rambeami.syavitri@gmail.com<p class="IEEEParagraph"><strong>Abstrak</strong>: Salah satu potensi ekonomi lokal yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi adalah komoditas buah naga. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021 menyebutkan buah naga sebagai salah satu komoditas unggulan di Banyuwangi. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah terkait komoditas buah naga di Kabupaten Banyuwangi serta arahan pengembangan yang dapat dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis LQ, analisis Shift Share, analisis akar masalah, serta akar tujuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keberadaan komoditas buah naga di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi telah mampu memiliki nilai LQ>1 yang berarti telah mampu mencukupi kebutuhan produksi tidak hanya di dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi melainkan juga mampu melakukan ekspor. Jika dilihat dari hasil shift share menunjukkan bahwa produksi buah naga sebagai komoditas pertanian menjadi salah satu komoditas yang mampu menopang perekonomian daerah.</p><em> </em><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  One of local economic developments in Banyuwangi Regency is dragon fruit commodities. The Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD) of Banyuwangi Regency for 2016-2021 mentions dragon fruit as one of the leading commodities in Banyuwangi. This research aims to identify the potential and problems related to dragon fruit commodities in Banyuwangi Regency as well as development directions that can be carried out. The method used in this study is LQ analysis, Shift Share analysis, root cause analysis, and root objectives. Based on the results of the study, it can be seen that the existence of dragon fruit commodities in several sub-districts in Banyuwangi Regency has been able to have LQ value> 1 which means it has been able to meet production needs not only in Banyuwangi Regency area but also able to export. Based from shift share results, it shows that dragon fruit production as an agricultural commodity is one of the commodities that can support the regional economy.</em>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7838Tinjauan Komprehensif Pengelolaan Persampahan di Kecamatan Banjarmasin Timur2022-02-24T00:41:46+08:00Maulidah Maulidahmaulidahtoretto@gmail.comMiftahul Ridhonimaulidahtoretto@gmail.comH. Kiki Permana Setiawanmaulidahtoretto@gmail.com<p>Masalah sampah merupakan salah satu masalah kompleks yang tidak lagi hanya masalah kebersihan dan lingkungan, tetapi juga masalah dalam pengelolaannya hingga aspek sosial masyarakat. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di Kabupaten Banjarmasin Timur, terdapat permasalahan sampah dari container dengan ditutupnya 5 (lima) TPS dan jumlah sampah yang terus bertambah serta masih adanya pembuangan sampah di TPS yang ditutup. Pertumbuhan penduduk dan aktivitas lain seperti perdagangan dan jasa menjadi salah satu penyebab meningkatnya produksi sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh di Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif dan deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, menggunakan metode analisis triangulasi sumber. untuk memperoleh informasi dengan menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen kebijakan atau perencanaan, hasil wawancara, dan informasi observasi lapangan yang disarikan dari subyek penelitian. Dari triangulasi sumber diperoleh ruang lingkup substansi literatur terkait sistem pengelolaan sampah yang meliputi kependudukan, partisipasi masyarakat, sistem pengelolaan sampah, ketersediaan sumber daya, nilai ekonomi sampah, dan kebijakan hukum terkait sampah. penanganan limbah. Kemudian metode root problem analysis menggunakan diagram tulang ikan dengan variabel-variabel yang menjadi batasan penelitian pada tinjauan pengelolaan sampah yang komprehensif dalam menemukan penyebab suatu masalah, dan ketidaksesuaian</p><p class="IEEEParagraph"><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The waste problem is one of the complex problems that is no longer just a problem of cleanliness and the environment, but also a problem in its management to the social aspects of society. Based on the initial survey conducted in the East Banjarmasin District, there is a waste problem from the container with the closure of 5 (five) TPS and the amount of waste continues to increase and there is still garbage dumping at the closed TPS. Population growth and other activities such as trade and services are one of the causes of increased waste production. The purpose of this studyis to find out the comprehensive implementation of the solid waste management system in East Banjarmasin District, Banjarmasin City in 2021. This research is an evaluative and descriptive type of research by collecting data through observation and interviews, using source triangulation analysis method to abtain information by using various data sources such as policy or planning documents, interview result, and field observations informations extracted from research subjects. From the triangulation of sources, the scope of the substance of the literature related to the solid waste management system is obtained which includes population, community participation, solid waste management system, availability of resources, economic value of waste, and legal policies related to solid waste management. Then the root problem analysis method uses a fishbone diagram with variables that become the limitations of research on a comprehensive waste management review in finding the cause of a problem, and discrepancies.</em></p>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7839Pengembangan Desa Pemenang Timur Berbasis Agrowisata2022-02-24T00:41:48+08:00Dwi Nilam Sari La Unganilamlaunga98@gmail.comBaiq Harly Widiyantinilamlaunga98@gmail.comArdi Yuniarmannilamlaunga98@gmail.com<p>Desa Pemenang Timur merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Desa Pemenang Timur memiliki potensi wisata alam diantaranya adalah objek wisata kebun yang di kenal dengan “Rumah Sakma†yang berisikan tanaman kebun sayur-sayuran dan buah-buahan. Desa Pemenang Timur menghasilkan 245,070 ton padi dan 191,563 ton jagung, dari hasil produksi pertanian ini masyarakat mengelolahnya untuk menjadi sebuah makanan yang memiliki daya jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, tujuan peneliti ini melakukan identifikasi dan menyusun strategi dalam pengembangan agrowisata di Desa Pemenang Timur. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan penelitian deskripitif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan matriks SWOT Adapun hasil dari penelitian dalam Pengembangan Desa Pemenang Timur Berbasis Agrowisata yaitu Nilai total skor pembobotan menunjukkan bahwa 3,76. Sedangkan pada matriks IFAS menunjukan bahwa pengembangan Desa Pemenang Timur Berbasis agrowisata berada pada 3,48. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFAS dan EFAS Pengembangan Agrowisata di Desa Pemensng Timur berada pada sel I. Posisi ini menggambarkan strategi yang diperlukan untuk Pengembangan Agrowisata di Desa Pemenang Timur menunjukkan adalah Grow and build (Tumbuh dan Bina). Maka dari itu strategi yang dilakukan dalam pengembangan agrowisata yakini mengembangkan kualitas rasa yang sesuai dengan selera pasar seta mengubah kemasan olahan kopi, aren, ubi-ubian, padi dan jagung menjadi lebih menarik seperti dengan penulisan Font kartun, warna yang cerah agar lebih menarik bagi konsumen, memberikan edukasi kepada kelompok tani dan kelompok sadar wisata dalam memasarkan hasil pengolahan pertanian/perkebunan agar dapat mengurangi monopoli tengkulek, meningkatkan keterampilan SDM melalui pendampingan, pemanduang dan pelatihan bagi petani serta kelompok sadar wisata</p><strong><em>Abstract</em>:</strong> <em>East Pemenang Village is one of the villages located in Pemenang District, North Lombok Regency. East Pemenang Village has natural tourism potential including a garden tourism object known as "Rumah Sakma" which contains vegetable and fruit garden plants. East Pemenang Village produces 245.070 tons of rice and 191,563 tons of corn, from this agricultural production the community manages it to become a food that has a higher selling power. Therefore, the aim of this researcher is to identify and develop strategies in the development of agro-tourism in the East Pemenang Village. The research approach used in this study is a qualitative approach with a descriptive research approach. The analysis used in this research is descriptive analysis and SWOT matrix. The results of the research in the development of the East Pemenang Village based on Agrotourism, namely the total value of the weighted score shows that it is 3.76. While the IFAS matrix shows that the development of the village of East Pemenangs based on agro-tourism is at 3.48. Based on the results obtained from the IFAS and EFAS matrices, Agrotourism Development in Pemensng Timur Village is in cell I. This position describes the strategy needed for Agrotourism Development in Pemenang Timur Village, showing Grow and build. Therefore, the strategy carried out in the development of agro-tourism is believed to develop a taste quality that is in accordance with market tastes and change the packaging of processed coffee, sugar palm, sweet potatoes, rice and corn to be more attractive, such as by writing cartoon fonts, bright colors to make it more attractive to consumers, provide education to farmer groups and tourism-aware groups in marketing agricultural/plantation processing products in order to reduce the middleman's monopoly, improve human resource skills through mentoring, guidance and training for farmers and tourism-aware groups.</em>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7840Analisis Hubungan Konfigurasi Ruang Terhadap Jenis Aktivitas Masyarakat Di Kelurahan Dasan Agung Kota Mataram Dengan Metode Space Syntax2022-02-24T00:41:51+08:00Arya Ibnu Hamdiaryaibnuhamdi15@gmail.comFariz Primadi Hirsanaryaibnuhamdi15@gmail.comArdi Yuniarmanaryaibnuhamdi15@gmail.com<p>Permukiman penduduk di Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram berkembang secara spontan dengan persebaran yang tidak terencana. Dengan keterbatasan lahan masyarakat Kelurahan Dasan Agung memanfaatkan gang atau jalan sebagai tempat beraktivitas sosial sekaligus aktivitas ekonomi sehingga konfigurasi sangat penting dalam pemerataan pergerakan atau aktivitas di kawasan tersebut karena, tanpa memahami konfigurasi kita tidak dapat memahami pergerakan pada suatu kawasan atau perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konfigurasi ruang terhadap jenis aktivitas masyarakat di Kelurahan Dasan Agung. Metode penelitian menggunakan metode campuran, dimana metode kuantitatif (<em>space syntax</em>) dan metode kualitatif (<em>behaviour mapping</em>), sehingga data dari kedua metode akan disamakan, lalu dianalisis menggunakan korelasi spearman pada SPSS untuk melihat kekuatan hubungannya. Hasil penelitian menunjukan jenis aktivitas yang dominan di Kelurahan Dasan Agung adalah <em>necessary activity</em> dan <em>social activity</em>. Aktivitas tersebut cenderung dipengaruhi oleh waktu dan juga aktivitas ini dapat terjadi secara bersamaan. Semakin tigggi nilai <em>connectivity</em>, <em>local integrity</em>, dan <em>global integrity</em> pada suatu axial, keberagaman tata guna bangunan (<em>building use</em>) akan mempengaruhi intensitas aktivitas dengan beragam jenisnya sehingga menciptakan ruang sosial didalamnya. Maka dari itu, pertimbangan tersebut dapat menjadi referensi untuk perencanaan suatu kawasan yang efektif dan efisien.</p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  Dasan Agung Village, Mataram City, emerged spontaneously with an irregular arrangement of residential communities. Because the people of Dasan Agung Village have limited land, they use alleys or roads for social and economic activities. As a result, the configuration is critical in the distribution of movement or activity in the area because we cannot understand movement in an area or urban area without first understanding the configuration. This research aims to determine the relationship between spatial arrangement and community activity categories in Dasan Agung Village. The study employs mixed methods research, in which quantitative (space syntax) and qualitative (behavior mapping) methods are used to equate data from both methods, which is then examined using Spearman correlation on SPSS to determine the strength of the association. The results showed that the dominant types of activity in Dasan Agung Village were necessary activity and social activity. These activities are often influenced by time, and they can also occur at the same moment. The more the significance of connectedness, local integrity, and global integrity in an axis, the more the intensity of activities of many sorts to create social space will be affected by the diversity of building use. As a result, these factors can be used to plan an effective and efficient area.</em>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7841Persepsi Pengguna dan Pengemudi Angkutan Umum Terhadap Lokasi Terminal Tipe A Bangkalan2022-02-24T00:41:53+08:00Linda Dwi Rohmadianilinda@unipasby.ac.idRiska Angga Dewilinda@unipasby.ac.id<p>Pembangunan Terminal Tipe A Bangkalan yang dilaksanakan sejak Tahun 2013 hingga 2015 baru mencapai 30% dan masih belum beroperasi dikarenakan pembangunan terminal yang masih belum tuntas dilaksanakan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakteristik lokasi Terminal Bangkalan Tipe A dan persepsi pengguna serta pengemudi angkutan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, kuesioner dan survey instansi. Metode analisis yang digunakan adalah mix method (metode campuran) yaitu analisis karakteristik lokasi terminal, analisis overlay dan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi Terminal Tipe A Bangkalan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten, pusat kecamatan terdekat adalah ibukota Kecamatan Burneh, tidak dilalui trayek AKAP, AKDP, dan angkutan perkotaan, serta lokasi terminal berada di jaringan jalan arteri primer. Hasil persepsi pengguna dan pengemudi angkutan umum terhadap lokasi Terminal Tipe A menunjukkan bahwa responden menilai sangat rendah dari aspek jarak terminal ke pusat keramaian, kemudahan mendapatkan penumpang, pengetahuan fungsi terminal dan daya tarik terminal.</p><p>The construction of the Bangkalan Type A Terminal which was carried out from 2013 to 2015 has only reached 30% and is still not operating due to the unfinished construction of the terminal. The purpose of the study was to identify the location characteristics of the Bangkalan Type A Terminal and the perceptions of users and transport drivers. Data collection techniques used in the study were observation, questionnaires and agency surveys. The analytical method used is the mix method, namely the analysis of the characteristics of the terminal location, overlay analysis and percentage analysis. The results showed that the location of the Bangkalan Type A Terminal was in accordance with the district spatial plan, the nearest sub-district center was the capital of Burneh Sub-district, not traversed by AKAP, AKDP, and urban transportation routes, and the location of the terminal was on the primary arterial road network. The results of the perception of users and drivers of public transportation on the location of the Type A Terminal indicate that respondents rate very low on aspects of the distance from the terminal to the center of the crowd, the ease of getting passengers, knowledge of terminal functions and the attractiveness of the terminal.</p>2022-02-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7843Prinsip Zero Waste dalam Pengelolaan Lingkungan di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Darmorejo)2022-02-24T00:49:57+08:00Ivan Adiel Abednegoivan.adiel@lecturer.itk.ac.idEka Putri Nurul Choirotiivan.adiel@lecturer.itk.ac.idVincentia Apriliaivan.adiel@lecturer.itk.ac.id<p>Dampak urbanisasi menyebabkan pertumbuhan lingkungan permukiman secara alamiah. Hal tersebut tidak diimbangi dengan konsep yang integratif dalam pengelolaan lingkungan. Konsep zero waste menjadi salah satu langkah untuk menngelola lingkungan secara berkelanjutan. Tujuan studi ini yakni melakukan perbaikan lingkungan masyarakat dengan prinsip zero waste dengan melakukan studi perbandingan dengan Kampung Jambangan. Strategi penelitian yang digunakan berbasis deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dokumentasi proses zero waste lingkungan masyarakat,serta melihat potensi penyediaan wadah aktivitas melalui studi perbadingan dengan Kampung Jambangan. Hasil yang diperoleh yakni 1) terdapat potensi pengolahan limbah masyarakat berbasis zero waste yang dapat diterapkan oleh masyarakat sekitar secara berkelanjutan, 2) terdapat potensi penyediaan wadah aktivitas ekonomi yang mengisi kampung darmorejo.</p><p><em> </em></p><strong><em>Abstract:</em></strong> <em>The impact of urbanization resulted in the natural growth of the residential environment. This is not balanced with an integrative concept in environmental management. The concept of zero waste is one of the steps to manage the environment in a sustainable manner. The purpose of this study is to improve the community environment with the principle of zero waste by conducting a comparative study with Kampung Jambangan. The research strategy used is based on qualitative descriptive by collecting data on documentation of the community's zero waste process, as well as seeing the potential for providing a forum for activities through comparative studies with Kampung Jambangan. The results obtained are 1) there is a potential for zero-waste-based community waste management that can be applied by the surrounding community in a sustainable manner, 2) there is a potential for providing a forum for economic activity that fills the Darmorejo village.</em>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7844Faktor Penentu Keberhasilan Pengelolaan Bank Sampah di Kota Mataram (Studi Kasus: Bank Sampah NTB Mandiri)2022-02-24T00:54:32+08:00Sri Wahyuningsihsriaprianipuji@gmail.comLanggamada Tri Ovandasriaprianipuji@gmail.comSisilia Amandasriaprianipuji@gmail.comFaisal Faisalsriaprianipuji@gmail.comBaiq Yulia Santikasriaprianipuji@gmail.comSri Apriani Puji Lestarisriaprianipuji@gmail.com<p>Salah  satu  permasalahan besar  yang  dialami  kota-kota  besar  di Indonesia adalah persampahan. Sampah dapat diartikan sebagai konsekuensi adanya aktivitas kehidupan manusia. Sampah akan selalu ada selama aktivitas kehidupan masih terus berjalan. Di Kota Mataram terdapat 3 bank sampah yaitu Bank Sampah Lisan Kecamatan Ampenan, Bank Sampah Bintang Sejahtera Kecamatan Sekarbela dan Bank Sampah NTB Mandiri Kecamatan Ampenan. Diantara ke-3 bank sampah ini, Bank Sampah NTB Mandiri merupakan bank sampah yang berhasil dalam pengelolaan sampah di Kota Mataram. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan pengelolaan Bank Sampah NTB Mandiri di Kecamatan Ampenan dengan menggunakan metode analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan bantuan Software expert choice. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dan kuesioner terhadap 8 orang responden yaitu 3 orang pegawai bank sampah, 3 orang nasabah bank dan 2 dari pemerintah  desa.  Faktor  penentu  keberhasilan  pengelolaan  Bank Sampah NTB Mandiri Kecamatan Ampenan dilihat dari hasil analisis pendapat gabungan para responden menunjukan bahwa faktor ekonomi bagi nasabah (33%) merupakan faktor paling penting atau utama yang mempengaruhi  keberhasilan  bank  sampah.  Dengan  adanya  Bank Sampah NTB Mandiri ini dapat menjadi sarana masyarakat di sekitar bank  sampah  untuk  mendapatkan  penghasilan  tambahan  untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.</p><p> </p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  One of the big problems faced by big cities in Indonesia is solid waste. Garbage can be interpreted as a consequence of the activities of human life. Garbage will always exist as long as life's activities continue. In Mataram City, there are 3 trash banks, namely the Oral Trash bank, Ampenan District, Bintang Sejahtera Garbage Bank, Sekarbela District and the NTB Mandiri Trash bank, Ampenan District. Among these 3 trash banks, the NTB Mandiri Trash bank is a trash bank that is successful in waste management in the city of Mataram. The purpose of this study is to determine the success factors for managing the Mandiri NTB Trash bank in Ampenan District by using the AHP (Analytical Hierarchy Process) analysis method with the help of expert choice software. The method of data collection was done by using interview and questionnaire techniques to 8 respondents, namely 3 trash bank employees, 3 bank customers and 2 from the village government. The determinants of the success of the management of the NTB Mandiri Trash bank in the Ampenan District seen from the results of the analysis of the combined opinions of the respondents showed that the economic factor for customers (33%) was the most important or main factor influencing the success of the trash bank. With the existence of the NTB Mandiri Trash bank, it can be a means for the community around the trash bank to earn additional income to meet economic needs.</em>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7845Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Pengunjung di Pantai Lariti2022-02-24T01:00:28+08:00Imam Ilmiahilmiahimam21@Gmail.comBaiq Harly Widayantiilmiahimam21@Gmail.comAgus Kurniawankurniawanlearning@gmail.com<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Pantai Lariti di Desa Soro memiliki keunikan yang terletak pada atraksi lautnya yang terbelah pada waktu tertentu, hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. Data dari <span class="hascaption">Kelompok Sadar Wisata Lariti menunjukan tahun 2017 merupakan jumlah kunjungan paling banyak. Namun, </span>jumlah pengunjung  pantai Lariti mengalamai fluktuatif dan cenderung menurun di tahun berikutnya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor apa yang mempengaruhi jumlah pengunjung di pantai Lariti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kemudahan berkunjung mempengaruhi secara parsial terhadap jumlah pengunjung.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="EN-AU"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;">Abstract:</span></em></strong><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;">  </span></em><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Lariti Beach in Soro Village is unique because it has sea attractions which are split at different times, which is a tourist attraction. According to the Lariti Tourism Awareness Group, 2017 is the year that of the most visitors. The number of tourists to Lariti Beach, but in the other side, fluctuates year to year and tends to decline the next year. The goal of this research is to determine what factors influence the number of visits to Lariti Beach. Multiple linear regression analysis is used in this work to take a quantitative approach to data analysis. The findings revealed that the ease of visiting factor influenced the number of visitors in part.</span></em></p><div align="center"><table class="MsoNormalTable" style="width: 514.25pt; border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext;" width="686" border="1" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr style="mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-lastrow: yes; height: 98.8pt;"><td style="width: 379.9pt; border-top: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-right: none; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; height: 98.8pt;" valign="top" width="507"><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;" lang="IN">Abstrak</span></strong><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;" lang="IN">:<em> </em></span><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Pantai Lariti di Desa Soro memiliki keunikan yang terletak pada atraksi lautnya yang terbelah pada waktu tertentu, hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. Data dari <span class="hascaption">Kelompok Sadar Wisata Lariti menunjukan tahun 2017 merupakan jumlah kunjungan paling banyak. Namun, </span>jumlah pengunjung <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pantai Lariti mengalamai fluktuatif dan cenderung menurun di tahun berikutnya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor apa yang mempengaruhi jumlah pengunjung di pantai Lariti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kemudahan berkunjung mempengaruhi secara parsial terhadap jumlah pengunjung.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="EN-AU"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;">Abstract:</span></em></strong><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;"> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></em><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Lariti Beach in Soro Village is unique because it has sea attractions which are split at different times, which is a tourist attraction. According to the Lariti Tourism Awareness Group, 2017 is the year that of the most visitors. The number of tourists to Lariti Beach, but in the other side, fluctuates year to year and tends to decline the next year. The goal of this research is to determine what factors influence the number of visits to Lariti Beach. Multiple linear regression analysis is used in this work to take a quantitative approach to data analysis. The findings revealed that the ease of visiting factor influenced the number of visitors in part.</span></em></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 10.0pt; font-family: 'Georgia',serif;" lang="EN-AU"> </span></p></td></tr></tbody></table></div>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7846Penentuan Lokasi Tempat Penampung Sementara (TPS) Kecamatan Gunung Sari, Menggunakan Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) dan P-Median2022-02-24T01:07:10+08:00Rangga Maulanafebritasusanti0802@gmail.comAlivia Anwarfebritasusanti0802@gmail.comFebrita Susantifebritasusanti0802@gmail.com<p>Sampah merupakan limbah sisa dari kegiatan sehar-hari manusia, sehingga permasalahan lingkungan atau persampahan ini sudah menjadi masalah yang serius dan butuh penanggulangan yang tepat di Indonesia terutama pada wilayah kecamatan Gunung Sari dalam melayani kebersihan pada suatu wilayah. Dari hasil penelitian yaitu survey lapangan TPS pada Kecamatan Gunung Sari tidak memiliki TPS sehingga masyarakatnya cendrung membuang sampah pada beberapa lokasi seperti lahan kosong, pinggiran jalan bahkan mengolah sampah sendiri. dengan tidak adanya tersedia TPS pada Kecamatan Gunung Sari membuat masyarakat Gunung Sari mencari jalan alternative dalam meminimalisir terjadinya peningkatan masalah yang disebabkan oleh sector persampahan yaitu dengan pembangunan Bang Sampah pada Desa Kekait. Namun dengan adanya keberadaan bang sampah tersebut juga belum mampu untuk mengatasi masalah persampahan di Kecamatan Gunung Sari karena terbatasnya kapasitas bang sampah dalam mengolah sampah tersebut, sehingga pembangunan failitas TPS harus dilaksanakan dengan melihat persentase kawasan yang masih tersedia untuk pemabngunan TPS dengan cara metode SKL dan kemudian dilakukan analisis P-Median untuk menentukan lokasi yang pas utuk pembangunan fasilitas TPS pada Kecamatan Gunung Sari.</p><p> </p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Garbage is residual waste from human daily activities, so that environmental problems or this waste have become a serious problem and need proper handling in Indonesia, especially in the Gunung Sari sub-district in serving cleanliness in an area. From the results of the research, the TPS field survey in Gunung Sari District does not have a TPS so that people tend to throw garbage in several locations such as vacant land, roadside and even process their own waste. In the absence of TPS in Gunung Sari District, the Gunung Sari community is looking for alternative ways to minimize the increase in problems caused by the waste sector, namely the construction of a Garbage Bang in Kekait Village. However, with the existence of the trash bin, it has also not been able to overcome the waste problem in Gunung Sari District due to the limited capacity of the garbage bin in processing the waste, so the construction of TPS facilities must be carried out by looking at the percentage of area that is still available for TPS construction by the SKL method and then P-Median analysis was conducted to determine the appropriate location for the construction of TPS facilities in Gunung Sari District.</em>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7847Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Pengunjung di Pantai Lariti2022-02-24T01:26:44+08:00Imam Ilmiahilmiahimam21@Gmail.comBaiq Harly Widayantiilmiahimam21@Gmail.comAgus Kurniawankurniawanlearning@gmail.com<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Pantai Lariti di Desa Soro memiliki keunikan yang terletak pada atraksi lautnya yang terbelah pada waktu tertentu, hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. Data dari <span class="hascaption">Kelompok Sadar Wisata Lariti menunjukan tahun 2017 merupakan jumlah kunjungan paling banyak. Namun, </span>jumlah pengunjung  pantai Lariti mengalamai fluktuatif dan cenderung menurun di tahun berikutnya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor apa yang mempengaruhi jumlah pengunjung di pantai Lariti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kemudahan berkunjung mempengaruhi secara parsial terhadap jumlah pengunjung.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="EN-AU"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;">Abstract:</span></em></strong><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;">  </span></em><em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Lariti Beach in Soro Village is unique because it has sea attractions which are split at different times, which is a tourist attraction. According to the Lariti Tourism Awareness Group, 2017 is the year that of the most visitors. The number of tourists to Lariti Beach, but in the other side, fluctuates year to year and tends to decline the next year. The goal of this research is to determine what factors influence the number of visits to Lariti Beach. Multiple linear regression analysis is used in this work to take a quantitative approach to data analysis. The findings revealed that the ease of visiting factor influenced the number of visitors in part.</span></em></p><div align="center"><table class="MsoNormalTable" style="width: 514.25pt; border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext;" width="686" border="1" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr style="mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-lastrow: yes; height: 98.8pt;"><td style="width: 379.9pt; border-top: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-right: none; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; height: 98.8pt;" valign="top" width="507"><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;" lang="IN">Abstrak</span></strong><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-style: italic;" lang="IN">:<em> </em></span><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Pantai Lariti di Desa Soro memiliki keunikan yang terletak pada atraksi lautnya yang terbelah pada waktu tertentu, hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. Data dari <span class="hascaption">Kelompok Sadar Wisata Lariti menunjukan tahun 2017 merupakan jumlah kunjungan paling banyak. Namun, </span>jumlah pengunjung <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pantai Lariti mengalamai fluktuatif dan cenderung menurun di tahun berikutnya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor apa yang mempengaruhi jumlah pengunjung di pantai Lariti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kemudahan berkunjung mempengaruhi secara parsial terhadap jumlah pengunjung.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="EN-AU"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><strong style="mso-bidi-font-weight: normal;"><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;">Abstract:</span></em></strong><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: EN-US;"> <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></em><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif;" lang="EN-AU">Lariti Beach in Soro Village is unique because it has sea attractions which are split at different times, which is a tourist attraction. According to the Lariti Tourism Awareness Group, 2017 is the year that of the most visitors. The number of tourists to Lariti Beach, but in the other side, fluctuates year to year and tends to decline the next year. The goal of this research is to determine what factors influence the number of visits to Lariti Beach. Multiple linear regression analysis is used in this work to take a quantitative approach to data analysis. The findings revealed that the ease of visiting factor influenced the number of visitors in part.</span></em></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-size: 10.0pt; font-family: 'Georgia',serif;" lang="EN-AU"> </span></p></td></tr></tbody></table></div>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7848Penataan Signage Berdasarkan Fungsi Kawasan dan Klasifikasi Jalan di Koridor Jalan Pejanggik, Kecamatan Cakranegara2022-02-24T01:33:37+08:00Soni Adi Bimantorofian.kardon@gmail.comSuprianto Supriantofian.kardon@gmail.comDinda Anisa P.fian.kardon@gmail.comEsakarani S. P.fian.kardon@gmail.comJoni Pranatafian.kardon@gmail.comArdi Yuniarmanfian.kardon@gmail.com<p>Penataan signage di Jalan Pejanggik perlu dilakukan, mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan strategis kota dari sudut pertumbuhan ekonomi. Permasalahan tata signage di koridor Jalan Pejanggik juga menjadi pertimbangan dalam penataan signage demi menciptakann visual kawasan yang baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan kajian teoritis dan kebijakan terkait tata signage sebagai dasar penataan yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, penataan yang dilakukan adalah penataan rambu lalu lintas yang sesuai dengan panduan, penyamaan bentuk dan dimensi signage yang menempel pada fasad bangunan menggukanan reklame tempel, pembuatan signage berupa reklame cahaya yang digunakan bersama, dan perbaikan penanda kawasan.</p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  Signage management in Pejanggik Street needs to be done, considering that the area is a strategic area of economic growth. The problem of signage system in the Pejanggik Street corridor is also a consideration in the managing of signage in order to create a good visual area. The type of research used is descriptive-qualitative research, by conducting theoretical and policy studies related to signage management as the basis for the management carried out. Based on the results of the study, the managing carried out was the management of traffic signs in accordance with the guidelines, equalization of the shape and dimensions of the signage attached to the building facade using sticky billboards, manufacturing the signage in the form of shared neon box, and improvement of area markers.</em>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7849Pengembangan Pariwisata Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Lombok Barat2022-02-24T09:45:12+08:00Amil Amilamil796@yahoo.co.idAsbur Hidayatamil796@yahoo.co.idNurul Hidayati Indra Ningsihamil796@yahoo.co.id<p>Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang mempunyai posisi strategis sebagai daerah tujuan wisata, sehingga Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengupayakan untuk mengembangkan sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang dampak pengembangan pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengembangan Pariwisata Di Lombok Barat semakin membaik dengan tersedianya berbagia macam fasilitas penunjang di tempat-tempat wisata. Pengembangan pariwisata berdampak pada pergeseran mata pencaharian masyarkat dari sektor pertanian ke sektor jasa, seperti jasa transportasi, pemandu wisata, pedagang dan industri rumah tangga. Namun pendapatan yang mereka dapatkan masih sangat jauh dari harapan yang diinginkan karena mereka kalah dalam bersaing dengan pengusaha-pengusaha yang memiliki modal banyak. Hal tersebut mengakibatkan khususnya para pedagang cenderung menaikkan harga barang dagangan untuk meningkatkan pendapatan yang mengakibatkan wisatawan lebih memilih berbelanja di luar tempat wisata..</p><p> </p><p><strong><em>Ab</em></strong><strong><em>stract: </em></strong><em>West Lombok Regency is one of the regencies in West Nusa Tenggara Province which is a Tourist Destination Area (DTW) which has a strategic position as a tourist destination, so the West Lombok Regency Government seeks to develop the tourism sector. This study aims to get an overview of the impact of tourism development in improving people's welfare in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The results showed that the development of tourism in West Lombok is getting better with the availability of various kinds of supporting facilities in tourist attractions. Tourism development has an impact on shifting people's livelihoods from the agricultural sector to the service sector, such as transportation services, tour guides, traders and home industries. However, the income they get is still very far from the desired expectation because they are unable to compete with entrepreneurs who have a lot of capital. This results in especially traders tend to increase the price of merchandise to increase income which results in tourists preferring to shop outside Tourist Destination</em></p>2019-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7850Konsep Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan Identitas Lokal Masyarakat Sasak2022-02-24T10:13:38+08:00Ima Rahmawati Sushantiimarahmawati77@gmail.comDara Mitha Pertiwiimarahmawati77@gmail.comIntan Savia Fitriimarahmawati77@gmail.com<p class="MsoNormal" style="margin-top: 6.0pt; margin-right: 0cm; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: SV;" lang="SV">Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ditetapkan sebagai upaya <span style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;">mengatalisasi pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menarik investor untuk menggerakkan perekonomian. Keberadaan KEK Mandalika yang memiliki </span>keunggulan tujuan wisata dengan fasilitas pendukung yang memadai tentunya memberikan <em>multipplier effect </em>bagi perkembangan kawasan yang berada di sekitarnya, khususnya sektor pariwisata. Dalam aspek sosial budaya, pengembangan industri pariwisata dan pendukungnya dapat mengancam eksistensi identitas lokal masyarakat Sasak yang berada di sekitar kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsep pengembangan kawasan KEK Mandalika dan kawasan sekitarnya berdasarkan identitas lokal masyarakat Sasak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, telaah dokumen, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengembangan berdasarkan identitas lokal masyarakat Sasak dilakukan dengan apresiasi, pelestarian dan pengelolaan tradisi dan budaya lokal masyarakat Sasak.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-top: 6.0pt; margin-right: 0cm; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: SV;" lang="SV"><strong><em><span style="font-size: 9pt;">Abstract:</span></em></strong><em><span style="font-size: 9pt;"> </span><span style="font-size: 9pt;" lang="EN-ID">The Mandalika Special Economic Zone (SEZ) is designated as an effort to catalyze economic growth so that it can attract investors to move the economy. The existence of the Mandalika SEZ which has the advantage of a tourist destination with adequate supporting facilities certainly has a multiplier effect for the development of the surrounding area, especially the tourism sector. In the cultural aspect, the development of the tourism industry and its supporters can threaten the existence of the local identity of the Sasak people living around the area. </span></em><span style="font-size: 9pt; color: #202124;" lang="EN">Data was collected through observation, interview, document review, and documentation. </span><em><span style="font-size: 9pt;" lang="EN-ID">The purpose of this study was to determine the concept of developing the Mandalika SEZ area and the surrounding area based on the local identity of the Sasak community. The research method used is qualitative using descriptive analysis and triangulation. The results showed that the concept of development based on the local identity of the Sasak community was carried out by appreciating, preserving and managing the local traditions and culture of the Sasak people</span></em></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-top: 6.0pt; margin-right: 0cm; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: SV;" lang="SV"><br /></span></p><pre style="text-align: justify; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;"> </pre><p class="MsoNormal" style="margin-top: 6.0pt; margin-right: 0cm; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; mso-ansi-language: SV;" lang="SV">Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ditetapkan sebagai upaya <span style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;">mengatalisasi pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menarik investor untuk menggerakkan perekonomian. Keberadaan KEK Mandalika yang memiliki </span>keunggulan tujuan wisata dengan fasilitas pendukung yang memadai tentunya memberikan <em>multipplier effect </em>bagi perkembangan kawasan yang berada di sekitarnya, khususnya sektor pariwisata. Dalam aspek sosial budaya, pengembangan industri pariwisata dan pendukungnya dapat mengancam eksistensi identitas lokal masyarakat Sasak yang berada di sekitar kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsep pengembangan kawasan KEK Mandalika dan kawasan sekitarnya berdasarkan identitas lokal masyarakat Sasak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, telaah dokumen, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pengembangan berdasarkan identitas lokal masyarakat Sasak dilakukan dengan apresiasi, pelestarian dan pengelolaan tradisi dan budaya lokal masyarakat Sasak</span></p><pre style="text-align: justify; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial;"><strong><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Gisha, sans-serif;">Abstract:</span></em></strong><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Gisha, sans-serif;"> </span></em><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Gisha, sans-serif;" lang="EN-GB">The Mandalika Special Economic Zone (SEZ) is designated as an effort to catalyze economic growth so that it can attract investors to move the economy. The existence of the Mandalika SEZ which has the advantage of a tourist destination with adequate supporting facilities certainly has a multiplier effect for the development of the surrounding area, especially the tourism sector. In the cultural aspect, the development of the tourism industry and its supporters can threaten the existence of the local identity of the Sasak people living around the area. </span></em><span style="font-size: 9.0pt; font-family: 'Gisha',sans-serif; color: #202124; mso-ansi-language: EN;" lang="EN">Data was collected through observation, interview, document review, and documentation. </span><em><span style="font-size: 9pt; font-family: Gisha, sans-serif;" lang="EN-GB">The purpose of this study was to determine the concept of developing the Mandalika SEZ area and the surrounding area based on the local identity of the Sasak community. The research method used is qualitative using descriptive analysis and triangulation. The results showed that the concept of development based on the local identity of the Sasak community was carried out by appreciating, preserving and managing the local traditions and culture of the Sasak people</span></em><em></em></pre>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7852Pengaruh Ekonomi Pariwisata Berkelanjutan Kawasan Strategis Nasional Danau Toba Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat2022-02-24T10:59:26+08:00Sahat Parulian Remuseem.silalahi@gmail.comH. B. Tarmizieem.silalahi@gmail.comMurni Daulayeem.silalahi@gmail.coRujiman Rujimaneem.silalahi@gmail.com<span lang="IN">Riset ini menganalisis pengaruh pendukung pariwisata, ekologi, ekonomi terhadap pariwisata berkelanjutan pada kawasan strategis Danau Toba. Hasil penelitian menyimpulkan : bahwa pendukung pariwisata berpengaruh signifikan terhadap ekologi, mendukung pariwisata berpengaruh signifikan terhadap peningkatan ekonomi, pendukung pariwisata berpengaruh signifikan terhadap pariwisata berkelanjutan, ekologi berpengaruh signifikan terhadap ekonomi, ekologi berpengaruh terhadap pariwisata berkelanjutan namun tidak signifikan, ekonomi berpengaruh terhadap pariwisata berkelanjutan namun tidak signifikan, pendukung pariwisata berpengaruh signifikan terhadap pariwisata berkelanjutan melalui ekologi, pendukung pariwisata berpengaruh terhadap pariwisata berkelanjutan melalui ekonomi namun tidak signifikan, ekologi berpengaruh terhadap pariwisata berkelanjutan melalui ekonomi namun tidak signifikan</span><span>.</span><div><span><br /></span></div><div><span><em><span><strong>Abstract:</strong> This research analyzes the influence of supporting tourism, ecology, economy on sustainable tourism in the strategic area of Lake Toba. The results of the study concluded: that tourism supporters have a significant effect on ecology, supporting tourism has a significant effect on economic improvement, tourism supporters have a significant effect on sustainable tourism, ecology has a significant effect on the economy, ecology has an effect on sustainable tourism but is not significant, economy has an effect on sustainable tourism but not significant, supporters of tourism have a significant effect on sustainable tourism through ecology, supporters of tourism have an effect on sustainable tourism through the economy but not significantly, ecology has an effect on sustainable tourism through the economy but not significantly</span></em><span>.</span></span></div>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/7880Rekomendasi Penentuan Lokasi Pembangunan Mall Baru Di Kabupaten Lombok Tengah2022-02-28T01:11:14+08:00Baiq Azqiana Satirahb.azqiana.s@gmail.comFurqonnur Fitrab.azqiana.s@gmail.comFebrita Susantifebritasusanti0802@gmail.com<p>Kabupaten Lombok Tengah merupakan kabupaten dengan perkembangan yang pesat. Hal tersebut menjadikan Kabupaten Lombok tengah merupakan lokasi yang strategis untuk adanya pembangunan Mall. Dengan melakukan observasi untuk mendapatkan data dari berbagai responden dan bisa dapat melakukan analisis lokasi pembangunan yang strategis dengan menggunakan metode P-Median untuk menemukan kecamatan yang strategis untuk pembangun Mall di Wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai Demand-weighted Distance yang paling rendah ada di Kecamatan Praya dengan nilai 14578822, serta jarak rata-rata yaitu 15,46 km. Dapat disimpulkan bahwa lokasi yang optimal untuk lokasi pembangunan mall baru adalah di Kecamatan Praya.</p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> Central Lombok Regency is a district with rapid development. This makes Central Lombok Regency a strategic location for Mall development. By making observations to get data from various respondents and being able to analyze strategic development locations using the P-Median method to find strategic districts for mall builders in the Central Lombok Regency Region. Based on the results of the analysis, it is known that the lowest Demand-weighted Distance value is in Praya District with a value of 14578822, and the average distance is 15.46 km. It can be concluded that the optimal location for the construction of a new mall is in Praya District.</em>2022-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH//ojs-upgrade.ummat.ac.id/index.php/PRPE/article/view/8690Evaluasi Kebijakan Pelaksanaan Perbaikan dan Pembangunan Rumah Korban Gempa Bumi di NTB2022-05-11T13:35:31+08:00Rasyid Ridharasyidridha673@gmail.comLukmanul Hakimrasyidridha673@gmail.comDedy Dharmawansyahrasyidridha673@gmail.com<p>Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu daerah yang terdampak Gempa Bumi di tahun 2018 dimulai dari akhir Juli hingga September 2018, Pemerintah Republik Indonesia merespon kondisi darurat tersebut, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan masa darurat, menyikapi kebijakan yang ada dalam penanganan perbaikan dan pembangunan rumah di atur dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Dalam rangka mengukur capaian perbaikan dan pembangunan rumah korban bencana gempa bumi di Provinsi NTB maka perlu dilakukan evaluasi sejauhmana kesesuaian kebijakan yang di lihat dari efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan dan ketepatan dalam pelaksanaan perbaikan dan pembangunan rumah.</p><strong><em>Abstract:</em></strong><em>  The Province of West Nusa Tenggara (NTB) was one of the areas affected by the Earthquake in 2018 starting from the end of July to September 2018, the Government of the Republic of Indonesia responded to this emergency, through the National Disaster Management Agency (BNPB) establishing an emergency period, responding to policies in handling the repair and construction of houses is regulated in the implementation instructions and technical instructions. In order to measure the achievement of repairs and construction of houses for earthquake victims in the Province of NTB, it is necessary to evaluate the extent of the policy suitability in terms of effectiveness, efficiency, adequacy, equity and accuracy in the implementation of house repairs and construction.</em>2022-01-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PLANOEARTH