FORMULASI TEPUNG TEMPE DAN SARI WORTEL PADA PEMBUATAN MIE BASAH KAYA GIZI
DOI:
https://doi.org/10.31764/agrotek.v6i1.954Keywords:
Mie basah, Sari wortel, Tepung tempe, Kaya giziAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung tempe dan sari wortel pada pembuatan Mie basah kaya gizi. Metode yang digunakan adalah Metode Eksperimental yang ditata dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL) perlakuannya sebagai berikut : formulasi tepung tempe dan sari wortel dalam pembuatan mie basah kaya gizi yaitu 100%, 10%+30%,15%+25%, 20%+20%, 25%+15%, 30%+10%. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5%, di uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepung tempe dan sari wortel pada pembuatan mie basah kaya gizi berpengaruh secara nyata terhadap kadar protein dan semua sifat organoleptik (tekstur, warna, aroma dan rasa), tetapi tidak berpengaruh secara nyata terhadap kadar air dan kadar betakaroten mie basah. Semakin tinggi formulasi tepung tempe yang diberikan maka kadar protein semakin meningkat, tetapi kadar air dan kadar betakaroten semakin menurun, skor nilai tekstur, aroma, warna, dan rasa semakin meningkat dan disukai oleh panelis. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan T5 (Formulasi tepung tempe 30%+10%) yaitu dengan nilai kadar air 4,33%, kadar protein 11,22%, dan mempunyai tekstur yang kenyal, berwarna kuning agak oranye, aroma sangat disukai dan rasa disukai panelis.
References
Muhajir. 2007. Peningkatan gizi Mie instan dari campuran tepung terigu dan tepung ubi jalar melalui penambahan tepung tempe dan tepung ikan. Sumatera utara. Medan.
Joe, 2011. Kandungan gizi tempe Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Sarwono, B, Membuat Tempe dan Oncom. Jakarta : Penebar Swadaya, 2003.
Soenardi.2002. Komposisi nilai gizi mi basah. Kanisius Yogyakarta.
Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan alami penangkal Radikal Bebas. Trubus Agisarana. Surabaya.
Hastuti, P.S., E. Sutriswati dan I.S. Utami. 1985. Tepung sorgum ( sorgum vulgare ) sebagai pengganti tepung gandum dalam pembuatan Mie dan Roti Tawar. Jurnal. Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta.
Royaningsih, S. Dan P. Pangloli. 1988. Pembuatan Mie Basah (boiled noodle ) dari campuran Terigu dan Tepung Sagu. Di dalam E. S. Heruwati ( Ed). Prosiding Seminar Penelitian Pasca Panen Pertanian. Balitbang Penelitian, Dapartemen Pertanian Bogor.
Marzempi, D. Sastrodipuro, Alman dan Asward. 1994. Penggunaan Tepung ubi kayu sebagai bahan substitusi terigu dalam pembuatan mi kering.
Nasution. 2005 substitusi bubur wortel dengan Tepung Terigu pada Pembuatan Mie Basah Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara .
Yitnosumatro, S., 1991.Percobaan perancangan, analisis dan interpretasi.PT.Gramedia Utama Jakarta.
Cahyono, B. 2002.Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.
Astawan, M. 2008. Proses pembuatan Mie basah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lydia 2008 N. Fortifikasi Mi dengan tepung tempe. Prosiding seminar nasional sains dan pendidikan sains UKSW. Fakultas sains dan matematika. Universitas kristen satya wacana.
Winarno, F.,G. 2004. Kimia pangan dan gizi Gramedia Pustaka Utama, jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Jurnal Agrotek Ummatagree to the following terms:- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).