Pemanfaatan Ekstrak Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Grobogan dalam Bentuk Sediaan Gel sebagai Pelindung dari Sinar UVB
DOI:
https://doi.org/10.31764/lf.v4i1.11436Keywords:
Efek, Gel, Ekstrak, Jagung, KulitAbstract
Senyawa radikal bebas dalam tubuh dapat terbentuk dari proses metabolisme normal tubuh atau karena pengaruh dari luar tubuh. Untuk itu radikal bebas dapat dicegah oleh suatu antioksidan. Antioksidan dapat ditemukan di Jagung (Zea Mays). Jagung merupakan komoditi pangan unggulan penghasil antioksidan dan flavonoid di Kabupaten Grobogan. Antioksidan isoflavon jagung dapat menghambat sinar UVB. Tujuan penelitian ini menghasilkan sediaan gel ekstrak biji jagung, informasi profil produk dan keamanan efek di kulit. Metode: Ekstrak Jagung diformulasikan kedalam basis HPMC dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%. Kemudian dilakukan pengujian fisik, efek gel di kelinci dan kulit tangan. Hasil: Penelitian ini menghasilkan sediaan gel dengan bahan baku ekstrak biji jagung. Gel yang dihasilkan dengan peningkatan konsentrasi HPMC dapat meningkatkan viskositas, daya lekat, menurunkan daya sebar, tetapi peningkatan konsentrasi HPMC tidak mempengaruhi pH. Hasil uji efek pada kulit menunjukkan gel ekstrak jagung dapat berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar matahari, tetapi perbedaan konsentrasi HPMC tidak memberikan perbedaan efek perlindungan kulit dari sinar matahari. Simpulan: Penelitian ini menghasilkan sediaan gel dengan bahan baku ekstrak biji jagung, profil produk meningkatnya viskositas, daya lekat gel, dan juga menurunnya daya sebar, akan tetapi peningkatan konsentrasi HPMC tidak mempengaruhi pH sediaan dan gel aman sebagai pelindung kulit dari sinar matahari.References
Adisarwanto, T. (2013). Jagung Tropika Produktivitas 3 Ton/Ha. Jakarta. Penebar Swadaya.
Bptp. (2012). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian & Pengelolaan Sumberdaya Genetik di Provinsi Jawa Tengah. Retrieved from http://jateng.litbang.pertanian.go.id/ind/
Estika et al., (2015). Penentuan Kadar Genistein dan Aktivitas Hambatan Tirosinase Jagung (Glucine max) Terfermentasi Aspergillus oryzae, Univervitas Jember.
Farmakope Indonesia Edisi V. (2014). Jakarta :Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014
Hasan et all, (2013). Uji Toksisitas, Aktivitas Antioksidan dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 70% Propolis serta Serbuk Nanopropolis. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 23(1): 13-21
Rika, Sinaga, (2014). Olahraga dan radikal bebas, Jurnal Unimed, Medan.
Salim, E., (2012). Kiat Cerdas Wirausaha Aneka Olahan Jagung, Lily Publisher, Yogyakarta.
Sediarso, Saputra E, Efendi K. (2018). Ekstrak biji petai (Parkia Spesiosa Hassk) Sebagai hepatoprotektor berdasarkan kadar SGPT, SGOT dan histologi hati tikus putih jantan yang diinduksi CCL4. J Ilm Kesehat.;10(September):181-9.
Setyaningrum, N.L. (2013). Pengaruh Variasi Kadar Basis HPMC Dalam Sediaan Gel Ekstrak Jagung Terhadap Sifat Fisika dan Daya Antibakteri pada Staphylococcus aureus. Naskah Publikasi. Fakutas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Triandita, Putri, (2019). Peranan Jagung dalam Mengendalikan Penyakit Degeneratif, Politeknik Negeri Pertanian Payakumbuh, Sumatra Barat
Ulfa, Nisa (2016). Formulasi Ekstrak Biji Jagung menggunakan Basis HPMC, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Warisno et all. (2010). Meraup Untung Dari Olahan Jagung. Jakarta : PT. Agro Media Pustaka. Surakarta.
Yulifianti et al., (2018), Jagung sebagai Bahan Pangan Kaya Isoflavon, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang