Uji Aktivitas Antibakteri Penyebab Jerawat Staphylococcus epidermidis Menggunakan Ekstrak Daun Ashitaba (Angelica keiskei).

Authors

  • Alvi Kusuma Wardania PRODI FARMASI FIK UMMAT
  • Sugandi Malfadinata PRODI FARMASI FIK UMMAT
  • Yuli Fitriana PRODI FARMASI FIK UMMAT

DOI:

https://doi.org/10.31764/lf.v1i1.1206

Keywords:

The leaves of Ashitaba (Angelica keiskei), Power barrier, The bacteria Staphylococcus epidermidis.

Abstract

ABSTRAK

Jerawat merupakan penyakit yang sering terjadi pada permukaan kulit wajah, leher, dada dan punggung. Jerawat muncul pada saat kelenjar minyak kulit terlalu aktif, sehingga pori-pori kulit akan tersumbat oleh timbunan lemak yang berlebihan. Pengobatan jerawat biasanya menggunakan antibiotik yang dapat menghambat inflamasi dan membunuh bakteri. Masalah yang timbul akibat penggunaan antibiotik yang terlalu sering adalah munculnya resistensi bakteri terhadap antobiotik, maka perlu alternatif lain dalam mengobati jerawat yaitu dengan menggunakan bahan-bahan dari alam, dengan harapan dapat meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri adalah ashitaba (Angelica keiskei). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun ashitaba terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dilihat dari daya hambatnya. Uji antibakteri daun ashitaba terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis menggunakan metode sumuran. Konsentrasi sampel uji ekstrak etanol daun ashitaba yang digunakan adalah 25%, 50% dan 100%. Hasil skrining fitokimia ekstrak daun batang ashitaba mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Hasil uji aktivitas antibakteri penyebab jerawat Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 100% mempunyai daya hambat sedang dengan diameter hambatan 19,66±0,57, konsentrasi 50% mempunyai daya hambat lemah dengan diameter hambatan 13,33±2,51, dengan klasifikasi respon zona hambat bakteri 16-20 mm tergolong respon hambatan sedang.

 

Kata kunci : Daun Ashitaba (Angelica keiskei); Daya Hambat; Bakteri Staphylococcus epidermidis.

 

ABSTRACT

Acne is a disease that often occurs on the surface of the face, neck, chest and back skin. Acne occurs when the skin oil gland is overactive, so the skin pores will be clogged by excessive fat deposits. Treatment of acne usually uses antibiotics that can inhibit inflammation and kill bacteria. Problems arising from the use of antibiotics that are too frequent is the emergence of bacterial resistance to the anthobiotic, it is necessary to alternative in treating acne using ingredients from nature, with the hope of being able to Minimize unwanted side effects. One of the plants that has an antibacterial activity is Ashitaba (Angelica keiskei). The purpose of this study is to find out the activity of Ashitaba-leaf ethanol extract against Staphylococcus epidermidis as seen from the power of his servants. The antibacterial test of the ashitaba leaves against the Staphylococcus epidermidis bacteria uses a Sumuran method. The concentration of the Ashitaba leaf ethanol extract test samples used was 25%, 50% and 100%. The results of phytochemical screening of Ashitaba stem leaf extract contain flavonoid compounds, saponins and tannins. Test results of antibacterial activity of the cause of Staphylococcus epidermidis acne at concentrations of 100% have moderate resistance with the diameter of the barrier 19,66 ± 0.57, the concentration of 50% has a weak inhibition with a barrier diameter 13,33 ± 2.51, with Zone response classification of 16-20 mm bacteria is classified as a medium barrier response.

 

Keywords : The leaves of Ashitaba (Angelica keiskei); Power barrier; The bacteria Staphylococcus epidermidis.

References

Akiyama, H., Fujii., Yamasaki, O., Oono, T., Iwatsuki, T. (2001). Antibacterial Action of Several Tannins Agains Staphylococcus epidermidis. Journal of Antimicrobial Cemoterapy

Azzamy, (2015). Ashitaba, Seledri Jepang Kaya Manfaat. (Online) Available at: http://mitalom.com/ashitaba-seledri-jepang-kaya-manfaat/ (Diakses 9 april 2017).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat (Cetakan 1). Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Dewi, S.A. (2009). Cara Ampuh Mengobati Jerawat, Buana Pustaka, Jakarta.

Djajadisastra, Joshita, et al. (2009). Formulasi Gel Topikal Dari Ekstrak Nerii Folium Dalam Sedian Anti Jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No 4

Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. (2005). Mikrobiologi Kedokteran, edisi XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 205, 235, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Miksusanti., Betty sri laksmi,J.,Rizal syarief, Bambang pontjo, Gatot trimulyadi. (2009). Antibacterial Activity Of Temu Kunci Tuber (Kaempheria pandurata) Essential Oil Against Bacillus cereus, Med J Indones, vol 18 No 1 : 11

Nishimura R, Tabata K, Arakawa M, Ito Y, Kimura Y, Akihisa T, et al. (2007). Isobavachalcone, a chalcone constituent of Angelica keiskei, induces apoptosis in neuroblastoma. Biological and Pharmaceutical Bulletin. 30(10):1878–1883.

Pratiwi, Silvya T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga

Radji, M., 2011, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, 107, 118, 201-207, 295, Jakarta, Buku Kedokteran EGC.

Salle, A. J., (1961). Fundamental Principles of Bacteriology,5th Edition, 719, 738, New York, Mc. Graw Hill Company Inc.

Sawarkar, H.A., Khadabadi, S.S., Mankar, D.M., Farooqui, I.A., Jagtap, N.S. (2010). Development and Biological Evaluation Of Herbal AntiAcne Gel., vol.2, no.3, pp 2028-2031., International Journal Of PharmTech Research

Sembiring, B. B., & Manoi, F. (2011). Identifikasi Mutu Tanaman Ashitaba.

Buletin Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat, 22(2).

Suhartati, R. & Nurasih, I. (2016). Aktivitas Antibakteri Ekastrak Air Daun Ashitaba (Angelica keskei) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa secara In Vitro, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 16(1):113-118.

Tiwari, P. Kumar, B. Kaur, M. Kaur, G. Kaur, H. (2011). Phytochemical screening and Extraction: A review. International Pharmaceutical Sciencia. Vol. 1. Issue. 1.

Wasitaatmadja, SM. (1997). Penuntun IlmuKosmetik Medik. Jakarta: Penerbit U Press.

Downloads

Published

2020-01-08

Issue

Section

Articles