Kajian Etnofarmasi Tumbuhan Obat Berkhasiat Sebagai Antihipertensi Di Desa Muara Gusik, Kutai Barat
DOI:
https://doi.org/10.31764/lf.v3i2.8621Keywords:
Ethnopharmacy, Medicinal plant, Traditional, Muara Gusik Village.​Abstract
ABSTRAK
Etnofarmasi merupakan kajian masyarakat tertentu dalam menggunakan obat-obatan. Informasi penggunaan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan metode etnofarmasi. Pencegahan dan pengelolaan hipertensi adalah tantangan kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis tanaman, bagian tanaman, dan cara pengolahan tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi di Desa Muara Gusik. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dengan menggunakan tipe petanyaan open-ended. Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 informan didapatkan 10 jenis tumbuhan dengan indikasi sebagai antihipertensi yang dikelompokkan dalam 8 famili. Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Muara Gusik sebagai obat antihipertensi yaitu daun salam, daun sirsak, daun pandan, daun seledri, daun coklat, akar ilalang, akar kelapa, akar pinang, akar bamboo, dan daun melati. Cara pengolahan untuk daun yaitu direbus dan diminum sebanyak 1-2x sehari. Cara pengolahan untuk akar diseduh dengan air panas selama 3-6 jam dan diminum sebanyak 1x sehari. Famili yang paling dominan yaitu Poaceae dan Arecaceae. Bagian tumbuhan obat yang paling banyak digunakan yaitu daun. Cara pengolahan yang memiliki presentase paling tinggi yaitu direbus.
Â
Kata kunci :Etnofarmasi; Tumbuhan Obat; Tradisional; Desa Muara Gusik.
Â
ABSTRACT
Ethnopharmacy is the study of certain people using drugs. Information on the use of medicinal plants can be done using the ethnopharmaceutical method. The prevention and management of hypertension is a major public health challenge worldwide. The purpose of this study was to determine the types of plants, plant parts, and methods of processing medicinal plants used to treat hypertension in Muara Gusik Village. The method used is qualitative. Interviews were conducted in a semi-structured manner using an open-ended question type. Based on the results of interviews with 15 informants, it was found that 10 types of plants used to treat hypertension were grouped into 8 families. Plants with indications as antihypertensives are bay leaves, soursop leaves, pandan leaves, celery leaves, cocoa leaves, weed roots, coconut roots, betel nut roots, bamboo roots, and jasmine leaves. The processing method for the leaves is boiled and drunk 1-2 times a day. The processing method for the roots is brewed with hot water for 3-6 hours and drunk 1x a day. The most dominant families are Poaceae and Arecaceae. The most widely used part of medicinal plants is the leaf. The processing method that has the highest percentage is boiled.
Â
Keywords : Ethnopharmacy; Medicinal plant; Traditional; Muara Gusik Village.
References
Arisandi, R., Dharmono, & Muchyar. (2015). Keanekaragaman Spesies Familia Poaceae di Kawasan Reklamasi Tambang Batubara PT Adaro Indonesia Kabupaten Tabalong Species Diversity of Familia Poaceae in The Coal Mine Reclamation Area of PT Adaro Indonesia Tabalong. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2015, 16(1), 733-.
Falah, F., Sayektiningsih, T., & Noorcahyati. (2013). Keragaman Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Beratus, Kalimantan Timur (Diversity and Utilization of Medicinal Plants by Local Community around Gunung Beratus Protection Forest, East Kalimantan). Jurnal Penelitian Hutan Dan Konserfasi Alam, 10(1), 1–18.
Fuad Ardiyansyah, N. N. (2018). Kajian Etnobotani Masyarakat Suku Using Kabupaten Banyuwangi. Bioma : Jurnal Biologi Dan Pembelajaran Biologi, 3(2), 87–101. https://doi.org/10.32528/bioma.v3i2.1608
Hardani, Hikmatul, A. N., Ardiani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Issue April).
Haziki, H., & Syamswisna. (2021). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Kelurahan Setapuk Kecil Singkawang. Biocelebes, 15(1), 76–86. https://doi.org/10.22487/bioceb.v15i1.15471
Hutasuhut, M. A., & Rasydah. (2018). Inventarisasi Jenis-Jenis Arecaceae Di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal Klorofil, 2(2), 1–7.
Lestari, I., & Syafah, L. (2019). Medicinal plants documentation of Dayak Banuaq tribe in Intu Village, Nyuatan District, West Kutai, East Kalimantan. Farmasains : Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kesehatan, 4(1), 1. https://doi.org/10.22219/farmasains.v4i1.7896
Marpaung, D. R. A. K. (2018). Tumbuhan Obat dan Kearifan Lokal MAsyarakat di Sekitar Kawasan TNBG, Desa Sibanggor Julu, Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal Biosains, 4(3), 113–119.
Mirza, S. (2018). Studi Etnofarmasi Suku Tengger Desa Keduwung Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. 9.
Murti, S. F. (2010). Etnofarmakologi dan Pemakaian Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung di Kalimantan Timur. In Media Litbang Kesehatan Volume: Vol. XX (pp. 104–112).
Pradita, S., Mariani, Y., Wardenaar, E., & Yusro, F. (2021). Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Paus dan Melayu untuk Perawatan Ibu dan Anak Pasca Persalinan di Desa Pengadang Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Biodidaktika : Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 16(1), 93–110. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/biodidaktika/article/view/10805
Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., & Budianto, A. (2020). Pola Konsumsi Garam Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Jurnal Wacana Kesehatan, 5(1), 531. https://doi.org/10.52822/jwk.v5i1.120
Putri, F., Medi, H & Dwi, S. (2016). Kajian Etnobotani Obat Tradisional dan Pemanfaatannya Oleh Masyarakat Suku Kutai Di Desa Jambuk, Penawai dan Muara Kedang, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat. 11(2), 1–8.
Putri Raras Adinindya, Hubbi Nashrullah Muhammad, E. Y. S. (2021). KAJIAN PUSTAKA 27 TANAMAN INDONESIA DENGAN AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI. 46(2), 23–32.
Riadi, R., Oramahi, H. A., & Yusro, F. (2019). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak Kanayatn Di Desa Mamek Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 7(2), 905–915. https://doi.org/10.26418/jhl.v7i2.34559
Saranani, S., Himaniarwati, H., Yuliastri, W. O., Isrul, M., & Agusmin, A. (2021). Studi Etnomedisin Tanaman Berkhasiat Obat Hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 7(1), 60–82. https://doi.org/10.35311/jmpi.v7i1.72
Wa Ode Irma Indrayangingsih, N. I., & Anam, S. (2015). Indrayaningsih et al./Galenika Journal of Pharmacy. Journal of Pharmacy, 1(October), 79–84.
Wiwaha, G., Budiastuti, S., Jasaputra, D., Rohmawaty, E., KD, V., & Muchtar, E. (2012). Etnopharmacology Observation of Medicinal Plant/Traditional Medicinal Ingredient for Dyslipidemia Treatment in West Java Local Wisdom. Jurnal Medika Planta, 2(1), 246949.