Analisis Sumber Cemaran Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp pada Minuman Jamu Serbuk Instan Temulawak dan Kunyit Asam di Depot Jamu Kabupaten Karawang
DOI:
https://doi.org/10.31764/lf.v3i2.9191Keywords:
Instant powdered herbal, Coliform, Escherichia coli, Salmonella sp, MPN.Abstract
ABSTRAK
Jamu serbuk instan adalah jamu yang dihaluskan menjadi serbuk yang terbuat dari tumbuhan yang berpotensi sebagai obat. Jamu berbentuk serbuk memiliki keunggulan yaitu praktis dan cepat dalam penyajiannya, serta memiliki masa simpan yang relatif lama. Jamu serbuk yang dijajakan penjual dapat diseduh di tempat menggunakan air dari penjual ataupun pembeli dapat menyeduh jamu sendiri di rumah dengan menggunakan air milik pembeli. Jamu yang tidak mengalami proses pengolahan dan pemanasan sempurna bisa menjadi pemicu kontaminasi mikroorganisme yang tinggi. Kebersihan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan jamu instan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran bakteri coliform, Escherichia coli dan Salmonella sp pada jamu serbuk instan temulawak dan kunyit asam yang dijual di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan yaitu MPN (Most Probable Number) merupakan metode untuk mengidentifikasi bakteri coliform dan Escherichia coli dengan mendekati angka paling mungkin dari cemaran bakteri tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel jamu kunyit asam dan temulawak serbuk yang diseduh menggunakan air galon positif mengandung bakteri Escherichia coli dengan nilai MPN yaitu 460 MPN, 210 MPN dan 93 MPN, 150 MPN. Semua sampel negatif bakteri Salmonella sp.
Kata kunci : Jamu Serbuk Instan; Coliform; Escherichia coli; Salmonella sp; MPN.
ABSTRACT
Instant powdered herbal medicine is herbal medicine that is mashed into powder made from plants that have the potential as medicine. Powdered herbal medicine has the advantage of being practical and fast in serving and has a relatively long shelf life. The powdered herbal medicine sold by the seller can be brewed on the spot using water from the seller or the buyer can brew his own herbal medicine at home using the buyer's water. Herbal medicine that does not undergo a perfect processing and heating process can be a trigger for high microbial contamination. The cleanliness of the tools and materials used for the manufacture of instant herbal medicine greatly affects the growth of pathogenic bacteria. This study aims to identify the contamination of coliform bacteria, Escherichia coli and Salmonella sp in instant herbal powders of temulawak and kunyit asam that are sold in Karawang Regency. The method used is MPN (Most Probable Number) which is a method to identify coliform and Escherichia coli bacteria by approaching the most probable number of bacterial contamination. The results showed that samples of kunyit asam and temulawak powder that were brewed using gallon water were positive for Escherichia coli bacteria with MPN values of 460 MPN, 210 MPN and 93 MPN, 150 MPN. All samples were negative for Salmonella sp.
Keywords : Instant powdered herbal; Coliform; Escherichia coli;
Salmonella sp; MPN.
References
Adiyasa, M. R., & Meiyanti, M. (2021). Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia : distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 130–138. https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2021.v4.130-138
Andriati, A., & Wahjudi, R. M. T. (2016). Tingkat penerimaan penggunaan jamu sebagai alternatif penggunaan obat modern pada masyarakat ekonomi rendah-menengah dan atas. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 29(3), 133. https://doi.org/10.20473/mkp.v29i32016.133-145
BPOM RI. (2019). Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional.
Damayanti, T., & Purwantisari, S. (2020). Deteksi Escherichia coli dalam Sampel Obat Tradisional Jenis Jamu Bubuk di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang. Jurnal Akademika Biologi, 9(2), 15–19. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/29308
Darmayani, S., Rosanty, A., & Vanduwinata, V. (2017). Identifikasi Bakteri Salmonella sp. Pada Telur yang dijual di Pasar Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi,5(1),21–26. https://doi.org/10.24252/bio.v5i1.3429
Fitri, L., & Yasmin, Y. (2011). Morfologi Koloni Bakeri Kitinolitik ( Isolation and Observation of Morphology of Chitinol). Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(2), 20–25.
Hadijah, S. (2015). Deteksi Cemaran Bakteri Pada Jamu Tradisional Yang Dijajakan Di Kelurahan Banta-Bantaeng. Jurnal Biotek, 107–114. https://core.ac.uk/download/pdf/234747729.pdf
Hamidah, N. M., Rianingsih, L., & Romadhon. (2019). Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat Dari Peda Dengan Jenis Ikan Berbeda Terhadap E. Coli Dan S. aureus. Jurna Ilmu Dan Teknologi Perikanan, 1(2), 11–20. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jitpi/article/view/6742/3551
Herdiani, E. (2012). Potensi Tanaman Obat Indonesia. BPP Lembang. http://www.bbpplembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/585-potensi-tanaman-obat-indonesia
Hilmarni, Ningsih, Z., & Ranova, R. (2018). Uji Cemaran Bakteri Coliform pada Air Minum Isi Ulang dari Depot di Kelurahan Tarok Dipo Bukittinggi. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, 1(1), 1–6.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. (2007). Medical Microbiology (24th ed.). McGraw-Hill Medical; 24th edition.
Jenie, B. S. . (2018). Sanitasi dalam Industri Pangan. IPB.
Kemenkes RI. (2012). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Resgistrasi Obat Tradisional.
Kesuma, S. (2021). Keamanan Obat Tradisional Jamu Kunyit Asem Di Beberapa Pasar Tradisional Kota Malang. MEDFARM: Jurnal Farmasi Dan Kesehatan,10(1),11–17. https://doi.org/10.48191/medfarm.v10i1.49
Kurniawan, F. B., Asrori, & Alfreda, Y. W. K. (2021). Identifikasi Bakteri Escherichia Coli Metode Mpn ( Most Probable Number ) Pada Air Isi Ulang Diperumnas Iv Waena Abepura Tahun 2021. Jurnal Poltekkes Jayapura, 13, 69–74.
Lay, B., & Hastowo, S. (1992). Mikrobiologi (1st ed.). Jakarta Rajawali Press.
Mansauda, K. L. R., Fatimawali, & Kojong, N. (2014). Analysis of Coliform contamination in tomato sauce as meatball companion in Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2), 37–44.
Mulyani, S., Harsojuwono, B. A., & Puspawati, D. K. A. G. (2014). Potensi Minuman Kunyit Asam (Curcuma domestica Val. - Tamarindus indica L.) sebagai Minuman Kaya Antioksidan. Agritech, 34(01),65–71. https://doi.org/10.22146/agritech.9524
Noviana, E., Pranata, L., & Fari, A. I. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Sma Tentang Bahaya Bullying. Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 3(2), 75–82. https://doi.org/10.46774/pptk.v3i2.331
Pratiwi, R., Saputri, F. A., & Nuwarda, R. F. (2018). Tingkat Pengetahuan Dan Penggunaan Obat Tradisional Di Masyarakat: Studi Pendahuluan Pada Masyarakat Di Desa Hegarmanah, Jatinangor, Sumedang. Dharmakarya, 7(2), 97–100. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v7i2.19295
Primiani, C. N., Pujiati, & Setiawan, M. A. (2020). Peningkatan Mutu Produk Jamu Home Industry pada Kelompok Jamu Gendong Desa Karangrejo Kabupaten Magetan di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan Kepada Masyarakat, 2(2), 29–31. https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/jpu/index
Sambodo, H., Pudjianto, H., & Windhani, K. (2017). Pengembangan Potensi Ekonomi Tanaman Herbal Di Kabupaten Banyumas Sebagai Bahan Baku Obat. Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VIIâ€, 6, 1337–1348. http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/viewFile/475/432
Saputro, A. V. R. (2019). Pemeriksaan MPN ( Most Probable Number ) Coliform dan Identifikasi Escherichia Coli pada Jamu Gendong Beras Kencur. Jurnal Laboratorium Medis, 01(01), 11–15.
Siagian, A. 2002. Mikroba Patogen Pada Makanan dan Sumber Pencemarannya. USU Digital Library. 2005.
Sofyan, Purwantari, Susanti, Pranoto, Rochdiyanto, & Rahayu. (2016). Analisis Total Mikrobia, Bacillus cereus, dan Staphylococcus aureus Pada Proses Pembuatan Tahu Gama Yogyakarta. Universty Research Colloquium 2016, i, 460–465.
Suardana, I. W., Utama, I. H., & Wibowo, M. H. (2014). Identifikasi Escherichia Coli O157:H7 Dari Feses Ayam Dan Uji Profil Hemolisisnya Pada Media Agar Darah. Jurnal Kedokteran Hewan - Indonesian Journal of Veterinary Sciences,8(1),1–5. https://doi.org/10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1236
Tivani, I. (2018). Uji Angka Lempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong Kunyit Asem di Beberapa Desa Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 3(1), 43–48. https://doi.org/10.24905/psej.v3i1.901
Wathoni, N. (2016). Alasan Kurkumin Efektif Mempercepat Penyembuhan Luka di Kulit. Farmasetika.Com (Online), 1(3), 1. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v1i3.9722
Winarso, A. (2017). Pengaruh Minum Kunyit Asam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenorea Pada Siswi Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jatinom Klaten. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 160–165. http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/99
Zulaikhah, S. T. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pencemaran Mikroba pada Jamu Gendong di Kota Semarang. Universitas Diponegoro Semarang.