Implementasi Budaya Literasi Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi di Sekolah Dasar Pakis Jaya Surabaya)
Abstract
Abstract: The pandemic in Indonesia has affected several sectors, including education. Schools in Indonesia are suggested to implement an "emergency curriculum" in the implementation of online learning. The curriculum brings some issues on the implementation of such academic activity as literacy practice at school. This study was conducted at Pakis Jaya Elementary School in Surabaya in which the literacy program becomes mandatory for the elementary education level. This study is intended to describe the implementation of the School Literacy Movement (GLS) at an elementary school in Surabaya during the covid-19 pandemic. In addition, it also describes the challenges of the implementation of GLS during the pandemic. Lastly, it confirms the school policies in implementing GLS during the pandemic. This is a case study through the qualitative description. The results show that the literacy program is still being implemented at SD Pakis Jaya but is still carried out online and offline; the online GLS implementation is carried out by including reading in online classes, while the offline GLS implementation is only for first and sixth grades through reading activities before the class begins.
Abstrak:Indonesia masih dalam masa pandemi covid-19, hal ini berdampak pada semua sektor tidak terkecuali pendidikan. Sekolah-sekolah di Indonesia melaksanakan kurikulum darurat dalam pelaksanaan pembelajaran.Kota Surabaya merupakan kota yang mendukung adanya progam literasi. Sekolah Dasar (SD) Pakis Jaya adalah salah satu SD di Surabaya. Sebelum pandemi SD Pakis Jaya telah menjalankan progam literasi. Tujuan Penelitian ini yakni pertama untuk mendeskripsikan implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada masa pandemi covid-19, kedua untuk mendeskripsikan kendala-kendala pelaksanaan GLS pada masa pandemi, ketiga mendeskripsikan kebijakan sekolah dalam mengimplementasikan GLS pada masa pandemi covid-19. Metode peneletian ini menggunakan deskripsi kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus Hasil penelitian menunjukkan progam literasi tetap dilaksankan di SD Pakis Jaya namun dilaksanakan secara daring dsn luring, pelaksanaan GLS secara daring dilaksanakan dengan menyertakan bacaan dalam kelas online, pelaksanaan GLS luring untuk kelas I (satu) dan VI (enam) dilaksanakan dengan membaca 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran dimulai.
References
Antara News. Surabaya deklarasikansebagaikotaliterasi. 2 Mei 2014. http://www.antaranews.com/berita/432307/surabaya-deklarasikan-sebagai-kota-literasi [diakses 12 Maret 2017]
Abbass. 2015. Community Participation in Education: Challenges and Prospects in Nigeria’s Democracy. Eur. Sci. J., vol. 8, no. 5, pp. 1–11.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Mengengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Mengengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Saku Gerakan Literasi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Mengengah.
Krashen, S.D. 2004. The Power of Reading: Insights from the Research, 2nd Edition: Insights from the Research. Portsmouth: Library Unlimited Reed Elsevier, Inc.
OECD. 2014. PISA 2012 Results in Focus: What 15-year-olds Know and What They Can Do with What They Know.
Pahl & Rowsell. 2005. Literacy and Education: Understanding the New Literacy Studies in the Classroom. London: SAGE Publications.
PeraturanMenteriPendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2013tentangStandarPelayananMinimalPendidikanDasar di Kabupaten/Kota. PeraturanMenteri
PeraturanMenteriPendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2015tentangPenumbuhanBudiPekerti.
UNESCO. 2003. The Prague Declaration. “Towards an Information Literate Societyâ€.