KERENTANAN GERAKAN TANAH MENGGUNAKAN ANALISIS DATA SPASIAL DI DAERAH KARANGJAMBU, PURBALINGGA

Authors

  • Januar Aziz Zaenurrohman Department of Geological Engineering Universitas Jenderal Soedirman
  • Indra Permanajati Department of Geological Engineering Universitas Jenderal Soedirman
  • Panggah Bagaskara Nuraga PT. Mitra Sentralindo Perkasa
  • Rachmad Setijadi Department of Geological Engineering Universitas Jenderal Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.31764/geography.v11i1.14380

Keywords:

Landslides, Spatial data analysis, Landslide vulnerability, Karangjambu

Abstract

Abstrak: Gerakan tanah (longsor) fenomena alam yang sering menimbulkan bencana dan kerugian besar baik dari segi harta benda, sarana dan prasarana, maupun nyawa manusia. Perhatian khusus diberikan pada zona bahaya longsor karena terkait dengan keselamatan masyarakat yang tinggal di sana, terutama dengan keadaan lingkungan alam di Indonesia, dimana faktor penyebab lingkungan geologi yang kompleks, topografi dan iklim sangat dominan. Beberapa wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Purbalingga rawan longsor. Peta kerentanan longsor yang ada saat ini memiliki   skala   yang   besar   dan cakupan   wilayah   Kabupaten.   Penelitian   ini bertujuan untuk menentukan bobot parameter yang berpengaruh terhadap gerakan tanah serta memetakan zonasi kerentanan gerakan tanah pada lingkup kecamatan dengan skala yang lebih detail. Hasil dari peta zona kerentanan longsor skala kecamatan dapat menjadi acuan yang lebih aplikatif bagi pemerintah setempat untuk diterapkan sebagai panduan serta acuan dalam mengambil kebijkan tentang pemanfaatan lingkungan serta sebagai dasar mitigasi prabencana. Metode yang dilakukan adalah analisis data spasial dengan parameter kemiringan lereng, curah hujan, jenis batuan, tata guna lahan, struktur geologi, dan kerapatan sungai. Zonasi kerentanan gerakan tanah pada Kecamatan Karangjambu dibagi 3 (tiga), yaitu: zona kerentanan rendah dengan luas sekitar 20%, zona kerentanan menengah dengan luas sekitar 45%, dan zona kerentanan tinggi dengan luas sekitar 35%.


Abstract:  Landslides are natural phenomena that often cause disasters and great losses in terms of property, facilities, and infrastructure, as well as human lives. Special attention is given to the landslide hazard zone because it is related to the safety of the people who live there, especially with the state of the natural environment in Indonesia, where the factors causing complex geological environments, topography, and climate are very dominant. Several areas of Indonesia, including the Purbalingga Regency, are prone to landslides. The current landslide susceptibility map has a large scale and covers the Regency area. This study aims to determine the weight of the parameters that affect ground motion and to map the zoning of ground movement vulnerability in the sub-district scope with a more detailed scale. The results of the sub-district scale landslide vulnerability zone map can be a more applicable reference for the local government to be applied as a guide and reference in taking policies on environmental utilization and as a basis for pre-disaster mitigation. The method used is spatial data analysis with parameters of rock type, geological structure, slope, rainfall, land use, and river density. Zoning landslide vulnerability in Karangjambu District is divided into 3 (three), namely: low landslide vulnerability zone with an area of about 20%, medium landslide vulnerability zone with an area of about 45%, and high landslide vulnerability zone with an area of about 35%.

References

Azhar., Basyir, M.D., Alfitri. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Etika Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 13, No. 1 April 2015. Hal. 36-41.

Bahrudin, M.J.U.H. 2018. Zonasi Rawan Longsor Menggunakan Analisis Sistem Informasi Geografis Berdasarkan Metode AHP pada daerah Gunung Kidul Yogyakarta. Indonesia Journal of Business Intelligence. Vol. 1 Issue. 1 Juni 2018. Hal. 1-8.

Bera, S., Guru, B., dan Ramesh, V. 2018. Evaluation pf landslides susceptibility models: a comparative study on the part of Western Ghat Region,India. Remote Sensing Applications: Society and Environment.

Cruden, D. M. 1991. Bulletin Of the International Association of Engineering Geology pages 27–28.

Das, B.M. 1984. Principles of Foundation Engineering, Brooks/Cole Engineering Division, Monterey, California.

Dearman, W.R. 1991. Engineering Geological Mapping. Butterworth-Heinemann: University of Michigan.

Djuri, M. 1975. Peta Geologi Lembar Purwokerto dan Tegal (1309-3 & 1300-6) Skala 1:100.000, Jawa, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.

Djuri, M., H. Samodra, T.C. Amin, dan S. Gafoer. 1996. Peta Geologi Lembar Purwokerto dan Tegal, edisi ke-2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Febriarta, E dan Wibowo, Y. A. 2021. Kerentanan Gerakan Tanah Menggunakan Teknik Geospasial Statistik di Macang Pacar, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Geografi. Vol. 18 No.1. Hal. 9-20.

Isneni, A. N., Putranto, T. T., dan Trisnawati, D. 2020. Analisis Sebaran Daerah Rawan Longsor Menggunakan Remote Sensing dan Analytical Hierarchy Process (AHP) di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Geosains dan Teknologi, Vol. 3 No. 3, Desember 2020. Hal 149-160.

Karnawati, D. 2002. Pengenalan Daerah Rentan Gerakan Tanah dan Upaya Mitigasinya. Makalah Seminar Nasional Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor, Semarang 11 April 2002, Semarang.

Kayastha, P., Dhital, M.R., dan Smedt, F.D. 2019. Application of the analytical hierarchy process (AHP) for landslide susceptibility mapping: A case study from the Tinau watershed, west Nepal. Computers & Geosciences. Vol. 52, hal. 398-408.

Munsell, AH. 2009. Munsell Soil Color Book. Grand Rapids (US): X-Rite.

Naryanto, H. S., Suwandita, H., Ganesha, D., Prawiradisastra, F., dan Kristijono, A. 2019. Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 17, No. 2. Hal. 272-282.

Noor, D. 2010. Geomorfologi. Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik. Universitas Pakuan. Edisi Kedua. Bogor.

Permanajati, I., Zakaria, Z., Hadian, M.S.D., Anwar, H.Z., Setijadi, R., 2018. The Impact of Physical and Chemical Properties to Form Slip Surface in Piroclastic Breccia in Pawinihan Landslide, Banjarnegara, IOP Conferences Series, Earth and Environment Science, UPI, Bandung.

Prasindya, P., Hariyanto, T., dan Kurniawan, A. 2020. Analisis Potensi Tanah Longsor Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi). Journal of Geodesy and Geomatics. Vol. 16, No 1 November 2020. Hal. 19-27.

Puturuhu, F., Danoedoro, P., Sartohadi, J. and Srihadmoko, D. 2017. The Development of Interpretataion Method for Remote Sensing Imagery In Determining The Candidate of Landslide In Leitimur Paninsula, Ambon Island. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol.15, No. 1. Hal. 20-34.

Ritonga, A.A. 2018. Analisis Titik Rawan Longsor dan Kecelakaan dengan Menggunakan Metode AHP. Informatika : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu. Vol. 6 No. 3. Hal. 28-33.

Saaty, T. L. 1980. The Analytic Hierarchy Process, New York: McGraw- Hill.

Saefudin dan Susandi, D. 2020. Sistem Informasi Geografis Untuk Analisa Spasial Potensi Lembaga Pendidikan Keterampilan. JSiI (Jurnal Sistem Informasi), Hal. 7 No. 2 September 2020. Hal. 123–131.

Sampurno, R. M dan Thoriq, A. 2016. Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager (Oli) Di Kabupaten Sumedang. Jurnal Teknotan Vol. 10, No. 2. Hal. 61-70.

Suedi, E., Kopa, R. dan Har, R. 2018. Analisis Stabilitas Lereng Ruas Jalan Sicincin–Malalak Km 31 Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Bina Tambang. Vol. 3 No. 3. Padang.

Sutawidjaja, I.S dan Sukhyar, R. 2009. Cinder Cones of Mount Slamet, Central Java, Indonesia. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No.1 Maret 2009, p. 57-75.

Sutikno. 1997. Pendekatan Geomorfologi untuk Mitigasi Bencana Alam Akibat Gerakan Massa Tanah/Batuan, Proceeding Seminar Mitigasi Bencana Alam di UGM, Yogyakarta.

Tarigan, T. P., Subardjo, P., dan Nugroho, D. (2015). Analisa Spasial Kerawanan Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir Kabupaten Kulon Progodaerah Istimewa Yogyakarta. Journal of Oceanography, Vol. 4 No. 4. Hal. 700 - 705.

Utomo, D. 2011. Analisis Pemanfaatan Ruang yang Berwawasan Lingkungan di Kawasan Pesisir Kota Tegal. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 9, No. 2. Hal. 51-55.

Van Bemmelen, R. W., 1949. Geology of Indonesia Vol. IA. Hague: Government Printing Office.

Van Zuidam, R.A., 1983, Guide to Geology and Geomorphology, ITC, Enchende, The Netherland.

Varnes, D.J. 1978. Slope Movement Types and Processes, Special Report 176, Transportation Research Board, National Academy of Sciences, Washington, D.C. Page 234.

Verstappen. H. 1983. Applied Geomorphology. Geomorphological Sureys for Environmental Management. Amsterdam: Elsevier.

Zaenurrohman, J.A. dan Permanajati, I. 2020. Zona Kerentanan Gerakan Tanah (Longsor) Di Daerah Kedungbanteng Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers, Hal. 9 No. 1. Hal 31-40. LPPM Universitas Jenderal Soedirman-Purwokerto.

Zaenurrohman, J.A., Irawan, J.F., Permanajati, I., dan Iswahyudi, S. 2020. Tata Kelola Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, Vol. 7 No. 1, Januari 2020. Hal 15-20.

Downloads

Published

2023-05-26

Issue

Section

Articles