PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH PADA APLIKASI JARAK DAN PERPINDAHAN

Authors

  • Darmawan Harefa STKIP Nias Selatan

DOI:

https://doi.org/10.31764/geography.v8i1.2253

Keywords:

Increased yields, learning to make a match, distance and displacement

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran kooperatif make a match pada aplikasi jarak dan perpindahan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Populasi dan sampel Penelitian adalah kelas X. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai siswa kelas eksperimen tes awal diperoleh 61,25 dan pada tes akhir 71,25 sedangkan pada kelas kontrol tes awal diperoleh 60 dan pada tes akhir 68,46. Melalui pengujian hipotesis thitung=6,804>ttabel=1,672 yang artinya hipotesis diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pembelajaran make a match dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran dan keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing. Peneliti memberi saran yaitu hendaknya guru menggunakan pembelajaran kooperatif make a match karena dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui proses belajar mengajar khususnya pada aplikasi jarak dan perpindahan.

 

Kata Kunci: Peningkatan hasil; pembelajaran make a match; jarak dan perpindahan

 

Abstract:  The purpose of this study was to determine the increase the results of cooperative learning make a match on distance and displacement applications. The research method used quasi experimental design. The population and sample of study were class X. The results the study obtained an average score students in initial test experimental class obtained 61.25 and in the final test 71.25 while in the initial test control class obtained 60 and the final test 68.46. Through testing the hypothesis t = 6.804> t table = 1.672 which means the hypothesis is accepted. The conclusion from the results of this study is that learning to make a match can increase student learning creativity, avoiding the saturation students in following the teaching and learning process, can foster student cooperation in answering questions by matching the cards in their hands, the learning process is more interesting and seems to be most students are more enthusiastic about following the learning process and student activity most apparent when students look for their respective card pairs. Researchers give advice that teachers should use make a match cooperative learning because it can improve student understanding through teaching and learning processes, especially the application of distance and displacement.

 

Keywords:  Increased yields; learning to make a match; distance and displacement

References

Amri, S. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.

Anonim. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Sugiyanto, 37, 9–49.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah. In Rineka cipta, Jakarta.

Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hanafy, M. S. (2014). Konsep dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan, 17(1), 66–79.

Haris, J. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Multi Presindo.

Herianto, A., & Sahrup. (2019). Efektivitas Peneraan Model Pembelajaran Kontekstual Work Base Learning Dan Problem Base Learning Terhadap Hasil Belajar Geografi Pada Materi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 7(1), 6–10.

Isjoni. (2014). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: PT. Alfabeta.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran. Medan.: PT. Media Persada.

Jaelani, A. (2015). Pembelajaran Kooperatif, Sebagai Salah Satu Model Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyya (MI). Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 2(1). https://doi.org/10.24235/al.ibtida.snj.v2i1.189

Johari, S. (2018). Teori Pembelajaran. Psikologi Pendidikan.

Komalasari. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Metode Statistika. (2005). In Metoda statistika.

Oemar Hamalik. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Putri, D. (2015). Pengaruh Minat Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Manajemen, 1, 118–124.

Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Grup.

Rusman. (2012). Seri Manajemen Bermutu Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sagala, S. (2012). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: PT. Alfabeta.

Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Prenada Media Group.

Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajat, S. dan. (2010). Statistik Pendidikan Refisi. Bandung: PT. Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung:Alfabeta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Suhana, C. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Grup.

Published

2020-04-29

Issue

Section

Articles