PEMETAAN POTENSI PERKEBUNAN DESA AMADANOM KECAMATAN DAMPIT BERBASIS PARTISIPATIF
DOI:
https://doi.org/10.31764/geography.v8i2.2696Keywords:
perkebunan, pemetaan potensi, akar masalah, pohon masalahAbstract
Abstrak: Desa Amadanom merupakan salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dengan luas wilayah sebesar 689,16 Ha dengan mata pencaharian masyarakat dominan pada sektor pertanian. Masyarakat Desa Amadanom mengandalkan hasil pertanian berupa hasil perkebunan terutama kopi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemetaan potensi perkebunan dengan menyusun akar masalah dan pohon masalah di Desa Amadanom dengan memperhatikan pola ruang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data primer berupa observasi, wawancara, dokumentasi, Focus Group Discussion (FGD), dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Analisis yang digunakan adalah analisis pola ruang, analisis potensi dan masalah, serta analisis akar dan pohon masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyebab permasalahan perkebunan yang mengakibatkan pengelolaan hasil perkebunan tidak optimal. Pengembangan Desa Amadanom diketahui belum maksimal dengan permasalahan perkebunan yang ada diantaranya hama dan penyakit serta kurangnya wawasan petani dalam perawatan dan pengolahan perkebunan. Pengolahan hasil perkebunan yang belum maksimal menyebabkan harga jual rendah.
Abstract:Â Amadanom Village is one of the villages located in Dampit Subdistrict, Malang Regency with an area of 689.16 Ha with dominant community livelihoods in the agricultural sector. Amadanom villagers rely on agricultural products in the form of agricultural products, especially coffee. This study aims to determine the mapping of the potential of plantations by arranging root causes and problem trees in Amadanom Village by paying attention to spatial patterns. The approach used in this study is a qualitative and quantitative approach with primary data collection techniques in the form of observation, interviews, documentation, Focus Group Discussion (FGD), and Participatory Rural Appraisal (PRA). The analysis used is spatial pattern analysis, analysis of potential and problems, as well as root and problem tree analysis. The results showed that there were several causes of plantation problems that resulted in suboptimal management of estate crops. The development of Amadanom Village is known to have not been maximized with existing plantation problems including pests and diseases as well as a lack of farmers' insights in the care and management of plantations. Processing of plantation products that have not been maximized causes low selling prices.References
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia. https://doi.org/10.7454/jki.v12i1.201
Asmoko, H. (2012). Memahami Analisis Pohon Masalah. Balai Diklat Kepemimpinan.
Behrens, P. I. (2012). An Instrument for Assessing Communication Skills of Healthcare and Human Services Students. The Internet Journal of Allied Health Services and Practices.
Chambers, R. (1994). Participatory rural appraisal (PRA): Analysis of experience. World Development. https://doi.org/10.1016/0305-750X(94)90003-5
Kuncoro, mudrajad. (2010). Metode kuantitatif : teori dan aplikasi untuk bisnis dan ekonomi. In System.
Laboratorium RDPP. (2015). Modul Studio Perencanaan Desa. Universitas Brawijaya: Perencanaan Wilayah dan Kota.
Pemerintah Desa Amadanom. (2018). RPJM Desa Amadanom 2018-2032. RPJM Desa Amadanom 2018-2032.
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pemerintah Republik Indonesia (2007).
Pemerintah RI. (2014). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Salinan Undang - Undang No 6 Tahun 2014. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Prayitno, G., Nugraha, A. A., Sari, N., & Balqis, P. U. Y. (2013). The Impact of International Migrant Workers on Rural Labour Availability (Case Study Ganjaran Village, Malang Regency). Procedia Environmental Sciences. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2013.02.118
Prayitno, G., Sari, N., & Putri, I. K. (2019). Social capital in poverty alleviation through Pro-Poor Tourism concept in Slum Area (Case Study: Kelurahan Jodipan, Malang City). International Journal of GEOMATE. https://doi.org/10.21660/2019.55.37152
Prayitno, G., & Subagiyo, A. (2018). Membangun Desa. UB Press.
Soleh, A. (2017). Strategi Pengembangan Potensi Desa. Jurnal Sungkai.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuatintatif, Kualitatif dan R&D. In Alfabeta. https://doi.org/2008
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Bandung:Alfabeta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Supriatna, A. (2014). Relevansi Metode Participatory Rural Appraisal Dalam Mendukung Implementasi Undang-Undang. Jurnal Lingkungan Widyaiswara.
Syaodih, Sukmadinata, & Nana. (2009). Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek. In Journal of Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Downloads
Published
Issue
Section
License
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright articles published in GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan is the author's right without limitation.