ANALISIS KEMATIAN BAYI DI TIGA PROVINSI DENGAN PERSENTASE TERTINGGI DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.31764/geography.v8i2.2701Keywords:
Kematian bayi, jumlah anak masih hidup, umur ibuAbstract
Abstrak: Kematian bayi di Indonesia secara umum masih relatif tinggi. Provinsi yang mempunyai persentase kasus kematian bayi tiga terbesar perlu mendapatkan perhatian faktor apa yang kemungkinan mempengaruhi terhadap kejadian tersebut. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena kasus ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup, kondisi kesehatan dan praktek penggunaan kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk melihat kaitan umur, jarak kelahiran, jumlah anak masih hidup, dan pendidikan ibu terhadap kematian bayi di Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Gorontalo.  Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Umur memiliki hubungan signifikan dengan kejadian kematian bayi. Yang perlu diwaspadai bila umur ibu hamil kurang dari 20 tahun. Usia ini rentan  karena  masih  pada  tahap  masa reproduksi  awal  dan  organ  reproduksi belum tumbuh secara sempurna sehingga dapat berisiko terjadi gangguan pertumbuhan janin saat di kandungan. Demikian pula pada usia lebih dari 30 tahun seorang ibu sudah mulai muncul berbagai macam penyakit yang menurunkan kemampuan ibu untuk melakukan proses persalinan normal karena usia maupun penyakit kronik yang dialaminya. Kematian bayi juga kemungkinan terjadi 1,695 kali lebih tinggi pada ibu yang memiliki 3 anak atau lebih dibandingkan pada ibu yang baru memiliki 1-2 anak yang masih hidup.Â
Abstract:Â Infant mortality in Indonesia in general is still relatively high. Provinces that have the third largest percentage of infant mortality cases need to get attention to what factors are likely to influence the incidence. This needs attention because this case will affect the quality of life, health conditions and the practice of contraceptive use. The purpose of this study was to look at the relationship of age, birth spacing, number of children still alive, and mother's education towards infant mortality in West Nusa Tenggara, South Kalimantan and Gorontalo. This study uses secondary data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). Age has a significant relationship with infant mortality. That need to be aware of if the age of pregnant women is less than 20 years. This age is vulnerable because it is still in the early reproductive stages and the reproductive organs have not fully grown so that there can be a risk of fetal growth disturbance when in the womb. Similarly, at the age of more than 30 years a mother has begun to emerge various kinds of diseases that reduce the ability of mothers to carry out normal childbirth due to age and chronic disease they experience. Infant mortality is also likely to occur 1,695 times higher in mothers who have 3 or more children compared to mothers who have only 1-2 children who are still alive.
References
Agaba, P., & Misinde, C. (2019). Compared To Married Youth in Uganda Between 1995 And 2011. In Research Square.
Alifariki, L. O., Rangki, & A, K. (2019). Faktor determinan proksi kejadian kematian neonatus di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara. Berita Kedokteran Masyarakat, 35(4), 131–138.
Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Kesehatan, & USAID. (2018). Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2017. Bkkbn, 1–606.
Batubara, A. R., & Fitriani. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Bayi 0-28 Hari di Kabupaten Bireuen. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 5(2), 308–317. https://doi.org/e-ISSN : 2615-109X
BKKBN. (2017). Kurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi Dengan Ikut KB. BKKBN. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Fitri, A., Adisasmita, A., & Mahkota, R. (2017). Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap Kematian Bayi di Indonesia, Filipina, dan Kamboja (Analisis Data Survei Demografi Kesehatan). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 1(2), 45–52. https://doi.org/10.7454/epidkes.v1i2.1806
Harismi, A. (2020). Meski Terus Membaik, Angka Kematian Bayi di Indonesia Masih Tertinggal. Block Caving – A Viable Alternative?, 2 Maret 2020. https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027
Hussaini, K. S., Ritenour, D., & Coonrod, D. V. (2013). Interpregnancy intervals and the risk for infant mortality: A case control study of Arizona infants 2003-2007. Maternal and Child Health Journal, 17(4), 646–653. https://doi.org/10.1007/s10995-012-1041-8
Idris, E. D. (2019). Determinan Tingkat Mortalitas Di Provinsi Sumatera Barat. Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 1(1), 187–196. https://doi.org/10.16309/j.cnki.issn.1007-1776.2003.03.004
Kabano, I. H., Broekhuis, A., & Hooimeijer, P. (2016). The effect of pregnancy spacing on fetal survival and neonatal mortality in Rwanda: A Heckman selection analysis. Journal of Biosocial Science, 48(3), 358–373. https://doi.org/10.1017/S0021932015000231
Kurniati, A., Nadyah, & Darmawansyah. (2019). Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Nifas Menggunakan Jasa Dukun di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar 2017. 1(1), 40–57.
Kusumandari, W. (2010). Bidan Sebuah Pendekatan Midwifery of Knowledge. 148. arierobbani@yahoo.com
Lamichhane, R., Zhao, Y., Paudel, S., & Adewuyi, E. O. (2017). Factors associated with infant mortality in Nepal: A comparative analysis of Nepal demographic and health surveys (NDHS) 2006 and 2011. BMC Public Health, 17(1), 1–18. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3922-z
Maharrani, A. (2019). Rapor Merah Angka Kematian Bayi di Indonesia. Beritagar.Id, 14 April 2019. https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78
Manaloto, R. (2014). The Philippine Reproductive Health Legislation: Politics beyond Metaphysics. Asian Biometrics Review Journal, 6(4), 343–358. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Mckinney, D., House, M., Chen, A., & Muglia, L. (2017). The Influence of Interpregnancy Interval on Infant Mortality David. HHS Public Access, 216(3), 1–19. https://doi.org/10.1016/j.gde.2016.03.011
Salam, R. (2017). Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kematian Bayi Di Indonesia Menggunakan Analisis Data Panel. Jurnal Ilmiah Widya, 4 No.2 Agu, 315–320.
Wandira, A. K., & Indawati, R. (2012). Faktor Penyebab Kematian Bayi Di Kabupaten Sidoarjo. JurnalBiometriks Dan Kependudukan, 1(1), 33–42. https://doi.org/10.1080/10826079608013999
WHO. (2017). Global Health Observatory (GHO) data - Infant Mortality. In World Health Organization website. WHO. https://www.who.int/gho/child_health/ mortality/neonatal_infant_text/en
Downloads
Published
Issue
Section
License
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright articles published in GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan is the author's right without limitation.