Eco-Theology Dalam Persepektif Al-Qur’an

Authors

  • Mappanyompa Mappanyompa Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia
  • Sahwan Sahwan Fakultas Teknik, Universitas Islam Al Azhar, Mataram
  • Saprun Saprun Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia
  • Palahuddin Palahuddin Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31764/ibtidaiy.v8i1.14904

Keywords:

ayat ekologi, ayat theologi, ayat eco-theologi, tafsir tematik, eco-theologi, ecology verses, theological verses, eco-theological verses, thematic interpretation, eco theology

Abstract

Abstrak: Kajian ini mengeksplorasi terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang eko-teologi, sebelum dianalisis dan dideskripsikan dalam konteks tafsir tematik ayat-ayat tersebut. Deskripsi yang mendalam, metodis, faktual, dan benar tentang fakta, kualitas, dan interaksi antara fenomena yang diteliti adalah apa yang ingin dilakukan oleh metodologi kualitatif dalam penelitian ini semacam penelitian deskriptif-kritis. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an dan analisis sastra digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini. Sastra/sajak primer dan sekunder yang diteliti dalam penelitian ini memiliki jenis yang berbeda. Informasi tersebut dikumpulkan, kemudian dipetakan, dievaluasi, dan dianalisis untuk membuat konsep sistematis tentang ayat-ayat al-Qur'an yang membahas eko-teologi dalam konteks penafsiran ayat-ayat tematik. Temuan penelitian ini yakni: 1). Al-Qur'an selain mengatur interaksi dengan Tuhan dan sesama, juga mengatur interaksi dengan alam. 2). Keberadaan alam semesta merupakan bukti kekuasaan dan kecerdikan Tuhan Yang Maha Esa dalam menciptakannya dari ketiadaan. 3). Al-Qur'an pula menegaskan "kesetaraan" dalam penciptaan antara manusia, hewan, dan tumbuhan. 4). Derajat manusia lebih tinggi dalam hierarki bentuk daripada binatang dan lainnya, tidak boleh dijadikan alasan bagi manusia untuk memperlakukan alam secara semena-mena atau memanfaatkannya secara berlebihan. 5). Janji teologis sang pencipta menempatkan hanya manusia yang penuh dengan kebaikan yang akan mewarisi bumi tersebut dalam ayat-ayat Qur'an. 6). Al-Qur'an tidak mempermasalahkan adanya kekafiran, khususnya hilangnya keyakinan teologis dan kesadaran akan adanya kewajiban moral, yang menurut teologi akan membawa balasan dari Tuhan di akhirat dan berdampak pada masyarakat

 

Abstract:  This study explores the verses of the Qur'an that explain eco-theology, before being analyzed and described in the context of the thematic interpretation of these verses. An in-depth, methodical, factual, and true description of the facts, qualities, and interactions between the phenomena studied is what the qualitative methodology intends to do in this research, a kind of descriptive-critical research. Verses in the Qur'an and literary analysis were used in collecting data for this study. The primary and secondary literature/poetry studied in this study have different types. This information is collected, then mapped, evaluated, and analyzed to create a systematic concept of the verses of the Qur'an that discuss eco-theology in the context of interpreting the thematic verses. The findings of this study are: 1). Al-Qur'an not only regulates interaction with God and others, but also regulates interaction with nature. 2). The existence of the universe is proof of the power and ingenuity of God Almighty in creating it from nothing. 3). The Qur'an also emphasizes "equality" in creation between humans, animals and plants. 4). Humans are higher in the hierarchy of forms than animals and others. should not be used as an excuse for humans to treat nature arbitrarily or make excessive use of it. 5). The creator's theological promise places only human beings who are full of goodness will inherit the earth in the verses of the Qur'an. 6). The Qur'an is not concerned with the existence of disbelief, especially the loss of theological beliefs and awareness of the existence of moral obligations, which according to theology will bring rewards from God in the hereafter and have an impact on society

References

‘Abd al-Rahman al-Jirah. (2000). al-Islam wa al-Bi’ah. Dar Al-Salam.

Ahmad al-Shawi al-Maliki. (1993). Hasyiyat al-‘Allamah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalayn, edisi Shidqi Muhammad Jamil (Juz 3). Dar al-Fikr.

Al-Ashfihani. (2003). al-Mufradat fi Gharib al-Qur`an. al-Maktabah alTawfiqiyyah.

Al-Nawawi. (2005). Marah Labid (Juz 2). Dar al-Fikr.

al-Sya’rawi. (n.d.). Tafsir al-Sya’rawi Jilid 11.

Al-Zamakhsyari. (n.d.). al-Kasysyaf ‘an Haqa`iq al-Ta`wil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta`wil (Juz 2). Dar al-Fikr.

Ali, A. & A. Z. M. (2003). Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Multi Karya Grafika.

Asad, M. (2017). The Message of the Quran. PT. Mizan Pustaka.

Creswell, J. W. (2013). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Pustaka Pelajar.

Departemen Agama Republik Indonesia. (1993). Tim Penerjemah, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Departemen Agama Republik Indonesia.

Eltigani Abd al-Qadir. (2008). The Concept of Reform in the Quran,†dalam: Coming to the Terms with The Qur’an, Edt. Khaleel Mohammed & Andrew Rippin. Islamic Publication International.

Ezichi A. Ituma. (2013). Christocentric Ecotheology and Climate Change. Journal of Philosophy, 3(1), 126.

Fazlur Rahman. (1989). Major Themes of the Qur’an. Islamic Book Trust.

Hanafi Ahmad. (n.d.). al-Tafsir al-‘Ilmi li al-At al-Kauniyyah. Dar al-Ma’arif.

Hasan Zailur Rahim. (1991). Ecology in Islam: Protection of the Web of Life a Duty for Muslims. The Washington Report on Middle East Affairs.

Ibn ‘Asyur. (n.d.). al-Tahrir, Jilid 5, Juz 12.

Ibn Jarir al-Thabari. (n.d.). Jami’ al-Bayan, Jilid 12.

Ibn Jarir al-Thabari. (2001). Jami’ al-Bayan, ed. ‘Abdullah bin ‘Abd al-Muhsin al-Turki (J. 18 (ed.)). Hajr li al-Thiba’ah wa al-Nasyr wa al-Tawzi’ wa al-I’lan.

Ibn Katsir. (1986). Tafsir Ibn Katsir (Jilid 3). Dar al-Fikr.

Ikhwan al-Safa. (1999). Rasa’il Ikhwan al-Safa. Dar al-Sadir.

Jamal al-Din al-Qasimi. (2003). Tafsir al-Qasimi al-Musamma bi Mahasin al-Ta`wil (Juz 8). Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Lawrence B. Slobodkin. (2003). A Citizenship Guide to Ecology. Oxford University.

Locke, L, Spirduso, W & Silverman, S. (1987). Proposals That Work: A Guide forPlanning Dissertations and Grant Proposals. Sage Publications.

M. Quraish Shihab. (2006). Wawasan al-Qur`an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Mizan.

M. Quraish Shihab. (2009). Tafsir al-Mishbah (Vol. 8). Lentera Hati.

Mamduh Hamid ‘Atiyyah. (1998). Innahum Yaqtulun al-Bi’ah. Maktabah al-Usrah.

Muhammad Fu`ad. (1986). al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur`an al Karim. Dar al-Fikr.

Mujiono. (2001). Teologi Lingkungan. UIN Syarif Hidayatullah.

Mulyadi Kartanegara. (2006). Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Baitul Ihsan.

Nazir, M.A., AlGhamdi, L., AlKadi, M., et al. (2018). The Burden of Diabetes, Its Oral Complications and Their Prevention and Management. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences (OAMJMS), 6(8), 1545–1553. https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/oamjms.2018.294/2362

Nurcholish Madjid. (1998). Kalam Khilafah dan Reformasi Bumi (Sebuah Eksperimen Pendekatan Sistematis terhadap Konsep Antropologi Islam).

Raja’ Wahid Duwaidiri. (2004). alBi’ah Mafhumiha al-‘Ilm al-Mu‘asir wa ‘Umuqiha al-Fikri al-Turathi (Cet-I). Dar al-Fikr.

Salih Wahabi. (2004). al-Insan wa al-Bi’ah wa alTuluth al-Bi’i (Cet-II). Dar al-Fikr.

Sayyed Hossein Nasr. (1999). The Spiritual and Religious Dimensions of the Environmental Crisis. Journal Temenos Academy, 12(1).

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Wahbah al-Zuhayli. (1991). al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj. Dar al-Fikr al-Mu’ashir dan Damaskus: Dar al-Fikr.

Yusuf al-Qardawi. (2001). Ri‘ayah al-Bi’ah fi Shari‘ah al-Islam. Dar al-Shuruq.

Downloads

Published

2023-04-27

Issue

Section

Articles