PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI GAMPING

Authors

  • Yoni Astuti Biokimia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Alfaina Wahyuni Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i6.10658

Keywords:

Exclusive Breastfeeding, Lactation Management, Stunting.

Abstract

Abstrak: Generasi yang berkualitas bersumber pada ibu, melalui ASI. Menyusui memberikan nutrisi terbaik untuk pencegahan stunting kepada bayi. Ironisnya, tidak semua ibu memahami dengan baik, sehingga masih ada yang tidak menyusui secara eksklusif. Di Indonesia, hampir 90% memberikan ASI, namun 49,8% yang memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang stunting dan keuntungan menyusui dan diskusi permasalahan yang ada selama menyusui untuk kader dan anggota posyandu Tirtasari. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan diskusi suka duka menyusui dan interview terarah untuk menggali pengetahuan dan perilaku tentang stunting dan menyusui serta pemberian poster pencegahan stunting dan keuntungan menyusui dan praktek penggunaan alat timbang berat badan digital dan pengukur panjang bayi. Hasil menunjukkan rerata kapasitas pengetahuan tentang stunting 82,61%, namun yang melakukan dalam keseharian 30,43%. Kesimpulan pemberian poster ditempel di rumah diperlukan untuk membantu mengingatkan asi eksklusif. Program seperti ini diharapkan dapat dilakukan berkelanjutan untuk membantu mencegah stunting di Indonesia.

Abstract: Qualified generation comes from the mother, through breast milk. Breastfeeding provides the best nutrition for stunting prevention to infants. Many mothers do not understand well, so many of those who do not exclusively breastfeed. In Indonesia 90% doing breast milk; 49.8% doing exclusive breastfeeding. These aims to provide knowledge about stunting and the benefits of breastfeeding and discussion of problems that exist during breastfeeding for cadres and members of the Posyandu Tirtasari. The methods were counseling and discussions on the benefit of breastfeeding, interviews to explore knowledge and behavior about stunting and breastfeeding, providing posters on stunting prevention, the benefits of breastfeeding, the practice of using digital weights and baby lengths. The results show the average knowledge capacity about stunting is 82.61%, but those doing in daily life are 30,43%. The conclusion is that giving posters pasted at home is needed to help remind exclusive breastfeeding. Hopefully these programs doing continuously to help prevent stunting in Indonesia.

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Pratiwi, BA., Oktarianita, Sartika A. (2022). Peningkatan Pemahaman Ayah tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sebagai Upaya Peningkatan Kepedulian Ayah terhadap ASI Eksklusif di Brimobda Bengkulu. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 3(1), 85-92.

Brahm, P., & Valdes, V. (2017). Benefits of breastfeeding and risks associated with not breastfeeding (Beneficios de la lactancia materna y riesgos de no amamantar). Clinical Overview. Revista Chilena de Pediatria., 1, 15–21.

Eliya Mursyida, Ratih Ayuningtiyas, Nurmaliza Hasan. 2018. Pentingnya Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Posyandu Bunga Tanjung Desa Tanah Merah . Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin.2(3), 210-215.

Goreti, P., Hamam, H., & Laksmi, G. (2015). Stunting berhubungan dengan perkembangan motorik anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Diet Etik Indonesia, 3(1), 10–21.

Karin, C., & Turner, C. (2013). Buku Saku Manajemen Laktasi (Terjemahan). Buku Kedokteran EGC.

Kementerian bidang Kesejahteraan Rakyat. (2013). Pedoman perencanaan program Gerakan Nasional percepatan perbaikan gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Kementerian bidang Kesejahteraan Rakyat.

Latifah, U., Arsita, R., Saputri, R. E., & Oktavia, V. A. (2022). Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi Untuk Pencegahan Stunting. Jmm (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(2), 1193–1201. https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.7132.

Mizna Sabilla, M dan Ariasih, A. (2022). Edukasi Peningkatan Pemahaman ASI Eksklusif di RW 08 Kelurahan Kedaung Kota Depok. JAPRI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.1(1).1-10

Motee, A., & Jeewon, R. (2014). Importance of Exclusive Breast Feeding and Complementary Feeding Among Infants. Current Research in Nutrition and Food, 2(2), 56–72.

Mustari, R ., Yurniati, Elis, A., Maryam, A ., Marlina ,Badawi, B, (2022). Edukasi Kesehatan Pada Ibu Hamil Tentang Resiko Kejadian Hipertensi Dan Cara Pencegahannya. Jurnal Masyarakat Mandiri. 6(4). 2587-2594.

Sanima, Utami Ngw., Lasri. (2017). Hubungan Pola Makan Dengan Produksi Asi Pada Ibu Menyusui Di Posyandu Mawar Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Nursing News. Volume 2(3).154-163

Supratti, Iqra, & Nurbaya. (2022). Pemberdayaan Peran Suami Dalam Upaya Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(1), 312–318. https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6352

Tarigan, A. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4), 233–240.

Wattimena, I., Nathalia, L. S., & Marsuyanto, Y. (2012). Kekuatan psikologis ibu menyusui. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional,7(2), 56–62.

Published

2022-12-09

Issue

Section

Articles