SCREENING ANEMIA, STATUS GIZI DAN ASUPAN NUTRISI REMAJA PUTRI

Authors

  • Kusniyati Utami Prodi D3 Keperawatan, STIKES Yarsi Mataram
  • Henny Yolanda Prodi D3 Keperawatan, STIKES Yarsi Mataram
  • Melati Inayati Albayani Prodi D3 Keperawatan, STIKES Yarsi Mataram
  • Marthilda Suprayitna Prodi D3 Keperawatan, STIKES Yarsi Mataram
  • Febrina Sulistiawati Prodi S1 Ilmu Gizi, Universitas Nahdhatul Ulama NTB
  • Ika Nurfajri Mentari Prodi D3 Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Medika Farma Husada Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v6i6.11017

Keywords:

Anemia, Adolescent, Screening.

Abstract

Abstrak: Anemia defisiensi besi diperkirakan menjadi satu-satunya penyebab terbesar kesakitan dan kematian pada remaja. Anemia yang terjadi dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar, tingkat kebugaran menurun dan tidak tercapainya tinggi badan maksimal. Hasil wawancara dengan kepala puskesmas penimbung serta kader desa penimbung didapatkan data bahwa masalah yang dihadapi mitra saat ini adalah belum teridentifikasinya kasus anemia pada remaja putri karena belum pernah dilakukan pemeriksaan screening Hb yang diketahui efektif mengidentifikasi kejadian anemia remaja putri. Solusi permasalahan yang dilakukan adalah screening Hemoglobin untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya anemia serta faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan screening anemia dimulai dengan registrasi peserta screening sebanyak 50 remaja putri, dilanjutkan dengan pemeriksaan TB dan BB, Pemeriksaan Hb dan wawancara food recall 24 jam. Hasil kegiatan didapatkan bahwa semua remaja putri (100 %) di dusun penimbung timur mengikuti kegiatan screening, 11 diantaranya mengalami anemia dan sebanyak 44 remaja berstatus gizi kurus. Kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya berfokus pada pemberdayaan keluarga dengan anemia remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diet remaja.

Abstract: Iron deficiency anemia is thought to be the single biggest cause of morbidity and mortality in adolescents. Anemia that occurs can cause a decrease in reproductive health, motoric development, mental development, inhibited intelligence, decreased learning achievement, decreased fitness levels and not achieving maximum height. The results of interviews with the head of the penimbung health center and penimbung village cadres obtained data that the problem faced by partners at this time was that there had not been identified cases of anemia in young women, because there had never been an Hb screening examination that was known to be effective in identifying the incidence of anemia in young women. The solution to the problem is hemoglobin screening to increase adolescent awareness about the importance of anemia and the factors that affect it for young women in east penimbung hamlet. The anemia screening activity began with the registration of screening participants as many as 50 young women, the activity continued with height and weight examinations, Hb examinations and 24-hour food recall interviews. It was found that all young women (100%) in east penimbung hamlet participated in screening activities, 11 of them had anemia and as many as 44 adolescents had thin nutritional status. Further community service activities focus on empowering families with adolescent anemia to improve adolescent dietary knowledge and skills.

Author Biography

Kusniyati Utami, Prodi D3 Keperawatan, STIKES Yarsi Mataram

Maternity Nursing

References

Andriani, M. Dan Wirjatmaji, B. (2016). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Prenada Media Group.

Anjaya, P. U., & Rohmah, Z. N. (2021). Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Anemia Remaja Putri. Journal of Holistic and Traditional Medicine, 06(02), 662–668.

Haya, M., & Destariyani, E. (2020). Differences of Anaemia Status, Nuritional Status and Nutritional Intake Adolescent Girl in Urban and Rural Areas. Sanitas: Jurnal Teknologi Dan Seni Kesehatan, 11(1), 77–88.

Janah, M., & Ningsih, S. (2021). Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri The Correlation Between Nutritional Status With The Incidence Of Anemia In Adolescent Girls. Indonesian Journal on Medical Science, 8(1), 39–44.

Kaimudin, N. I., Lestari, H., & Afa, J. R. (2017). Skrining dan determinan kejadian Anemia pada remaja putri SMA Negeri 3 Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–10.

Mappanyukki, A. A. (2021). Identifikasi Asupan Makanan Menggunakan Metode Recall 24 Jam dan Food Frequency Questionnaires ( FFQ ) Pada Atlet. “Penguatan Riset, Inovasi, Dan Kreativitas Peneliti Di Era Pandemi Covid-19", vol. 9, 1811–1819.

Nasriyah, Kulsum, U., & Rozaq, M. A. (2019). Screening Anemia melalui Pemeriksaan hemoglobin dengan Metode Sianmethemoglobin pada Remaja Putri. The 10th University Reseach Colloqium 2019 STIKES Muhammadiyah Gombong, vol 10, 485–489.

Nidianti, E., Nugraha, G., Aulia, I. A. N., Syadzila, S. K., Suciati, S. S., & Utami, N. D. (2019). Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan Metode POCT (Point of Care Testing) sebagai Deteksi Dini Penyakit Anemia Bagi Masyarakat Desa Sumbersono, Mojokerto. Jurnal Surya Masyarakat, 2(1), 29. https://doi.org/10.26714/jsm.2.1.2019.29-34

Permatasari, D., & Soviana, E. (2022). Hubungan Asupan Protein Terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Indonesian Journal of Nutrition Science and Food, 8(2), 8–13. http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/IJNuFo/about

Puspitasari, Aliviameita, A., Evi, R., Rizka, Y. Y. A., & Sukma, S. N. (2020). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Hemoglobin Antara Metode Point of Care Testing Dengan Metode Sianmethemoglobin Pada Ibu Hamil The difference in Hemoglobin Test Results Between Point of Care Testing Method with the Cyanmethemoglobin Method in Pregnant Women . Analis Kesehatan, 9(4), 24–28.

Ramadaniah, I., Rahmadaniah, I., & Rahmadayanti, A. M. (2018). Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Anemia dan Screening kadar Hemoglobin (Hb) di Kelas X SMAN 11 Palembang. Jurnal Kesehatan Palembang, 10(11), 1–8.

Roche, M. L., Bury, L., Yusadiredjai, I. N., Asri, E. K., Purwanti, T. S., Kusyuniati, S., Bhardwaj, A., & Izwardy, D. (2018). Adolescent girls’ nutrition and prevention of anaemia: A school based multisectoral collaboration in Indonesia. BMJ (Online), 363, k45411–6. https://doi.org/10.1136/bmj.k4541

Sari, S. I. P., & Susilawati, E. (2022). Screening dan Promosi Kesehatan tentang Anemia pada Remaja Putri di Madrasah Tsanawiyah Pekanbaru. Ika Bina En Pabolo Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2022), 34–40.

Sholihah, N., Andari, S., & Wirjatmadi, B. (2019). Hubungan Tingkat Konsumsi Protein , Vitamin C , Zat Besi dan Asam Folat dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMAN 4 Surabaya Correlation between Consumption Level of Protein , Vitamin C , Iron and Folic Acid with Anemia among Female Teenagers at SMAN. Amerta Nutr, 3(3), 135–141. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.135-141

Sya`Bani, I. R. N., & Sumarmi, S. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia pada Santriwati di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(1), 8–15.

Thamrin, H., & Masnilawati, A. (2021). Hubungan antara Pengetahuan, Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi, dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswi Kebidanan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12(April), 30–33. https://doi.org/10.33846/sf12nk206

Published

2022-12-09

Issue

Section

Articles