EDUKASI RAGAM TANAMAN OBAT KELUARGA DI DUSUN MAHIA, MALUKU
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i6.11055Keywords:
traditional medicine, medicinal plant, toga.Abstract
Abstrak:Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan yang dikelola oleh keluarga. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat dusun Mahia. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi dan menganalisis tingkat pengetahuan masyarakat dusun Mahia tentang ragam tanaman obat keluarga. Edukasi disampaikan dengan metode ceramah menggunakan slide presentasi tentang jenis-jenis TOGA, manfaat TOGA, kemudian menampilkan video tata cara menanam TOGA serta pengelolaan juga pengolahan TOGA. Perbandingan hasil pre test dan post test pada kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang TOGA. Peningkatan pengetahuan tentang pengelompokan TOGA dan bagian tanaman yang dapat dijadikan obat adalah sebesar 38% sedangkan peningkatan pengetahuan tentang cara pengolahan TOGA adalah sebesar 34,3%. Evaluasi dalam bentuk post test meskipun bisa menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, namun peserta kegiatan belum bisa mengaplikasikan secara langsung pengetahuan yang diperoleh. Oleh karena itu, sebagai rencana tindak lanjut, tim pengabdian masyarakat merencanakan membuat kegiatan pengabdian masyarakat di kesempatan berikutnya tentang pembuatan simplisia dan budidaya TOGA.
Abstract:Family Medicinal Plants (TOGA) are essentially nutritious plants that are planted in the yard managed by the family. The partners of this community service activity are the Mahia community. The purpose of this community service activity is to educate and analyze the level of knowledge of the Mahia community about the variety of family medicinal plants. The education was delivered using a lecture method using presentation slides about the types of TOGA, the benefits of TOGA, then showing a video on how to plant TOGA and the management and processing of TOGA. The comparison of the results of the pretest and posttest in this activity showed an increase in participants' knowledge about TOGA. The increase in knowledge about TOGA grouping and plant parts that can be used as medicine is 38%, while the increase in knowledge about TOGA processing is 34.3%. Evaluation in the form of a post test, although it can show an increase in knowledge, but the activity participants have not been able to directly apply the knowledge gained. Therefore, as a follow-up plan, the community service team plans to conduct community service activities in the next opportunity regarding the manufacture of simplicia and TOGA cultivation.
References
Abdala, S., MartÃn-Herrera, D., Benjumea, D., & Gutiérrez, S. D. (2012). Diuretic activity of some Smilax canariensis fractions. Journal of Ethnopharmacology, 140(2), 277–281. https://doi.org/10.1016/j.jep.2012.01.017
Adiyasa, M. R., & Meiyanti, M. (2021). Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 130–138. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021.v4.130-138
Ahmad Khan, M. S., & Ahmad, I. (2018). Herbal Medicine: Current Trends and Future Prospects. New Look to Phytomedicine: Advancements in Herbal Products as Novel Drug Leads. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-814619-4.00001-X
Atmojo, M., & Darumurti, A. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 100–109. https://doi.org/10.31294/jabdimas.v4i1.8660
Darwis, A. M., Nirwana, A., Burhamzah, R., & Patimang, Y. C. (2021). Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Peningkatan Imun Selama Pandemi. Al Gizzai: Public Health Nutrition Journal, 1(2), 83–88. Retrieved from http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/alghidza/article/view/21939
Karamina, H., Supriyadi, S., Firman Yasin, D. D., Yusi Kamhar, M., & Kusuma Astuti, F. (2020). Pemanfaatan dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Menuju Keluarga Sehat Pada Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). JIPEMAS: Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat, 3(2), 120. https://doi.org/10.33474/jipemas.v3i2.6416
Lee, W. Y., Lee, C. Y., Kim, Y. S., & Kim, C. E. (2019). The methodological trends of traditional herbal medicine employing network pharmacology. Biomolecules, 9(8). https://doi.org/10.3390/biom9080362
Lestari, P. (2016). Studi Tanaman Khas Sumatera Utara yang Berkhasiat Obat. Jurnal Farmanesia, 1(1), 11–21.
Martono, Y., Setiawan, A., & Widodo, S. (2018). Sarana Budidaya Tanaman Obat Keluarga (SABDA TOGA) untuk Daerah Perkotaan di RT 04 dan RT 06 RW 07 Kelurahan Tegalrejo Salatiga. Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.11594/bjpmi.01.01.01
Michel, J., Abd Rani, N. Z., & Husain, K. (2020). A Review on the Potential Use of Medicinal Plants From Asteraceae and Lamiaceae Plant Family in Cardiovascular Diseases. Frontiers in Pharmacology, 11(June), 1–26. https://doi.org/10.3389/fphar.2020.00852
Nugraha, S. P. (2015). Pelatihan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga). Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 4(Vol 4, No 01 (2015): January 2015), 58–62. Retrieved from http://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/7896
Nurbaeti, B., & Mindarti, S. (2015). Tanaman obat keluarga (TOGA) (Vol. 1–24).
Oktarlina, R. Z., Tarigan, A., Carolia, N., & Utami, E. R. (2018). Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Penggunaan Obat Tradisional di Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal K Edokteran Unila, 2(1), 42–46.
Pamungkas, S. J., Radian, M., Alamsyah, N., Nikhayatul, A., Silvi, D., Hanik, U., … Keluarga, T. O. (2021). Sosialisasi Penggunaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat di Kelurahan Wates. Abdipraja, 2(1), 71–76.
Perez Gutierrez, R., & Baez, E. (2009). Cardioactive Agents from Plants. Mini-Reviews in Medicinal Chemistry, 9(7), 878–899. https://doi.org/10.2174/138955709788452612
Rulia Meilina, Revina Dewi, P. N. (2020). Sosialisasi pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga) untuk meningkatkan imun tubuh di masa pandemi covid-19. Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan), 2(2), 89–94. Retrieved from https://jurnal.uui.ac.id/index.php/jpkmk/article/view/1141
Wirasisya, D. G., Juliantoni, Y., & Alqadri, B. (2019). Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Sosialisasi Penggunaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Di Desa Tembobor. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 64–71. https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v4i1.1047
Yulianto, S. (2016). Pengetahuan Masyarakat Tentang Taman Obat Keluarga Di Nglinggi, Klaten Selatan. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 1(2), 119–123. https://doi.org/10.37341/jkkt.v1i2.79
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).