PENINGKATAN KAPASITAS PETANI UNTUK MENGHASILKAN BIJI KAKAO PREMIUM MELALUI TEKNOLOGI GOOD AGRICULTURE PRACTICE
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i1.12064Keywords:
Planting, Cocoa, PPK-Ormawa.Abstract
Abstrak: Desa Sanggarhorho merupakan salah satu daerah penghasil kakao di Kabupaten Ende. Selama ini, petani membuidayakan kakao tanpa menerapkan GAP (Good Agriculture Practice). Produktivitas kakao di tingkat petani berkisar 0,8 - 1,25 kg/pohon yang seharusnya dapat mencapai 2,8 - 3 kg/pohon. Tim PPK-Ormawa bekerjasama dengan Ricolto dan Kopan SIKAP melakukan pelatihan terhadap 20 orang anggota kelompok tani Batu Putih untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani terhadap GAP yang meliputi kegiatan pemilihan klon unggul, peremajaan, pembuatan rorak, pemupukan, pemangkasan, panen sering, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit. Berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan pre-test dan post-test diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani untuk penerapan GAP sebesar 82% dan 56%. Sementara itu, kegiatan GAP mampu meningkatkan komponen produksi seperti jumlah bunga/bantalan sebesar 91,41%, jumlah buah/phon sebesar 51,95%, jumlah biji/buah sebesar 66,45% dan jumlah biji/100gr sebesar 47,64%.
Abstract: Sanggarhorho Village is one of the cocoa-producing areas in Ende Regency. So far, farmers have been cultivating cocoa without implementing GAP (Good Agriculture Practice). Cocoa productivity at the farmer level ranges from 0.8 - 1.25 kg/tree which should be able to reach 2.8 - 3 kg/tree. The PPK-Ormawa team in collaboration with Ricolto and Kopan SIKAP held training for 20 members of the Batu Putih farmer group to improve farmers' knowledge and skills about GAP which included activities for selecting superior cuttings sources, rejuvenation, making rorak, fertilizing, pruning, frequent harvesting, sanitation, control pests and diseases. Based on the results of the evaluation using the pre-test and post-test, it was found that there was an increase in farmers' knowledge and skills for applying GAP by 82% and 56%, respectively. Meanwhile, GAP activities were able to increase production components such as the number of flowers/bearings by 91.41%, the number of fruits/phon by 51.95%, the number of seeds/fruit by 66.45% and the number of seeds/100gr by 47.64%. .
Â
References
Ariyanti, M. (2017). Karakteristik Mutu Biji Kakao (Theobroma cacao L) DENGAN Perlakuan Waktu Fermentasi Berdasar SNI 2323-2008. Jurnal Industri Hasil Perkebunan, 12(1), 34.
Bisjoe, A. R. H. (2018). Menjaring Data dan informasi penelitian melalui Focus Group Discussion(FGD): Belajar dari Praktek Lapangan. Info Teknis EBONI, 15(1), 17–28. http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5117
Hasan, N., & Roswita, R. (2017). Peningkatan Adopsi Teknologi dan Mutu Kakao di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Tanaman Industri Dan Penyegar, 4(1), 23. https://doi.org/10.21082/jtidp.v4n1.2017.p23-30
Indriati, G., Samsudin, & Rubiyo. (2013). Keefektifan paket teknologi pengendalian penggerek buah kakao ( PBK ) Di Provinsi Bali. Buletin RISTRI, 4(1), 65–70.
Indriati, G., Soesanthy, F., & Hapsari, A. D. (2014). Pengendalian Helopeltis spp. (Hemiptera: Miridae) pada tanaman kakao mendukung pertanian terpadu ramah lingkungan. Bunga Rampai: Inovasi Teknologi Bioindustri Kakao, 1, 179–188. ttp://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/category/94-bunga-rampai-bioindustri-kakao?download=376%3A16c.-pengendalian-helopeltis-spp.-hemiptera-miridae-pada-tanaman-kakao-mendukung-pertanian-terpadu-ramah-lingkungan&start=20
Jayanti, N. D., & Iswahyudi, H. (2020). Konservasi Tanah Pada Perkebunan Kelapa Sawit Tanaman Menghasilkan Di PT. Citra Putra Kebun Asri Jorong Tanah Laut. Agrisains: Jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Hasnur, 6(1), 18–23.
Joachim, M., Regine, B., Nurheni, W., Afwdani, A., & Terhorst, H. (2016). Pengelolaan Kebun Kakao Berkelanjutan. Pengelolaan Kebun Kakao Berkelanjutan, 1–50(1), 66. https://www.forclime.org/documents/Books/Pengelolaan Kebun Kakao Berkelanjutan_Lowres.pdf
Mowidu, I., Sri, E., & Hs, D. (2022). Root Environmental Manipulation Through the Rorak. 19(1), 9–15.
Muliatiningsih, Ihromi, S., & Romansyah, E. (2020). Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Persiapan Pansor Kecamatan. Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat, 1(1), 1–4.
Nappu, B., Taufik, M., & Topik, M. (2017). Sistem USaha Tani Kakao Berbasis Bioindustri pada Sentra Pengembangan di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. https://doi.org/10.21082/jp3.v35n4.2016.p187-196
Nuryati, R., Setiawan, I., & Noor, T. I. (2019). Agroekosistem Lahan Kering Untuk Pengembangan Usahatani Polikultur Perkebunan Terintegrasi (UTPPT). Jurnal AGRISTAN, 1(2), 63–79.
Perindustrian, D. (2007). Gambaran Sekilas Industri Kakao. Departemen Perindustrian, 5–8.
Pratama, F., Mulyani, C., & Juanda, B. R. (2021). Intensitas Serangan Hama Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella Snell) dan Kehilangan Hasil Kakao (Theobroma cacao) di Kecamatan Peunaron. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 8(2), 29–38. https://doi.org/10.33059/jupas.v8i2.4381
Purnama, S. G. (2015). Panduan Focus Group Discussion ( FGD ) dan Penerapannya. Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, 1–15.
Wahyuni, S., Hutubessy, J. I. ., & Witi, F. L. (2019). Peningkatan Produksi Kakao melalui Penerapan Teknologi Kakao Sehat pada Kelompok Tani â€Wonga Mengi†di Desa Kedebodu, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 3(2), 56. https://doi.org/10.20961/prima.v3i2.39229
Wahyuni, S., Rendo, D., & Sarah, M. (2022). Penerapan Teknologi Light Trap Pada Pertanaman Padi Di Desa Detusoko Barat Nusa Tenggara Timur. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(1), 217–226.
Wahyuni, S., & Reri, W. A. (2022). Hubungan Kondisi Ekosistem Kebun Kakao Terhadap Tingkat Serangan Hama Helopeltis SP (Hemiptera:Miridae). Agrica, 15(1), 33–44. https://doi.org/10.37478/agr.v15i1.1926
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).