PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR MELALUI PEMBENTUKAN KADER PEDULI IBU HAMIL HIPERTENSI

Authors

  • Magdalena M. Tompunuh Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Gorontalo
  • Eka Rati Astuti Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i1.12139

Keywords:

cadre, care, mother, pregnant, hypertension.

Abstract

Abstrak: Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan permasalahan status ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Penyebab tertinggi AKI adalah hipertensi dalam kehamilan. Pengobatan ibu hami lhipertensi hanya menggunakan obat kimiawi. Belum ada terapi non farmakologi. Tujuan pengabdian adalah pendampingan pijat kaki diharapkan dapat mencegah kejadian hipertensi pada ibu hamil. Metode yang digunakan yaitu demonstrasi pijat kaki yang kemudian kader melakukan pijat kaki pada ibu hamil yang hipertensi. Mitra adalah kader kesehatan sebanyak sepuluh orang. Evaluasi menggunakan sistem observasi pada saat kader melakukan pijat kaki. Hasil yang telah dicapai adalah kader mampu melakukan pijat kaki dan tekanan darah pada ibu hamil berkurang setelah dilakukan pijat kaki sebesar 100%, yang tadinya belum bisa pijat kaki, setelah dilakukan pelatihan, sepuluh kader bias melakukan pijat kaki pada ibu hamil hipertensi.

Abstract: Indicators of successful health development include reducing maternal and infant mortality rates. The maternal mortality rate (MMR) illustrates the problems of the status of pregnant women, giving birth and postpartum women. The highest cause of AKI is hypertension in pregnancy. Treatment of hypertensive pregnant women only uses chemical drugs. There is no non-pharmacological therapy yet. The purpose of the service is that foot massage assistance is expected to prevent the occurrence of hypertension in pregnant women. The method used is the demonstration of foot massage which then the cadres do foot massage on hypertensive pregnant women. Partners are ten health cadres. The evaluation uses the observation system when the cadres do the foot massage. The results that have been achieved are that cadres are able to do foot massage and blood pressure in pregnant women is reduced after foot massage by 100%, who previously could not massage feet, after training, ten cadres can do foot massage in hypertensive pregnant women.

 

References

Aryani, N. P., Afrida, B. R., Annisa, N. H., & Idyawati, S. (2022). Pemberdayaan Remaja sebagai Dai Kesehatan. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(3), 1675–1681. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i3.7629

Astuti, E. R. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Ny.D Usia Kehamilan 37 Minggu G4p3a0 Dengan Kehamilan Hipertensi Di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(2), 84–93. https://doi.org/10.35952/jik.v7i2.125

Astuti, E. R., Husain, F. I., & Sujawaty, S. (2022). Literature Review: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi dalam Kehamilan. Journal Health and Science: Gorontalo Journal Health & Science Community, 6(3), 284–292. https://doi.org/https://doi.org/10.35971/gojhes.v6i3.16523

Astuti, E. R., Nurdiati, R. D. S., & Rokhanawati, D. (2016). Pengaruh Pemberian ASI terhadap Lama Masa Nifas di Puskesmas Trucuk I. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 12(1), 69–76. https://doi.org/https://search.crossref.org/?q=2477-8184

Bariqi, M. D. (2020). Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jurnal Manajemen, 5(2).

Fitriani, D., & Sitepu, P. (2018). Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan. Edudharma Journal, 2(2), 50–59.

Johariyah, A., & Mariati, T. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Pemberian Modul Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan Dr. Soetomo, 4(1), 38–46.

Karthikeyan. (2015). Hypertension in Pregnancy (2nd Editio). Oxford Cardiology Library.

Kemenkes. (2019). Laporan Provinsi Gorontalo Riskesdas 2018 (I). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Marisna, D., Budiharto, I., & Sukarni. (2017). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Nalole, M. E. . (2019). Profil Kesehatan Tahun 2018. https://dinkes.gorontaloprov.go.id/profil-kesehatan/

Nasrullah, M., Mahdiyah, D., & Vidiasari, P. (2018). Efektivitas Pijat Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Usia Produktif Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Pelambuan Banjarmasin. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia Banjarmasin.

Primadi, O., Budijanto, D., & Hardhana, B. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-profil-kesehatan.html

Sari, L. T., Renityas, N. N., & Wibisono, W. (2014). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lanjut Usia dengan Hipertensi. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 1(3), 202–206.

Savitri, N., & Yuliyanti, T. (2020). Pijat Kaki Dan Pisang Ambon Atasi Masalah Perilaku Mencari Pertolongan Kesehatan Pada Keluarga Hipertensi. Indonesian Journal On Medical Science, 7(2), 113–119.

Suleman, Y. Y. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2020. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Published

2023-02-01

Issue

Section

Articles