PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS WELLNESS TOURISM MELALUI RUMAH TOGA
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i1.12502Keywords:
tourist village, community empowerment, family medicinal plants, wellness tourism.Abstract
Abstrak: Desa Wisata merupakan salah satu destinasi wisata yang dapat dikembangkan dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar desa. Wisata Bumi Ganjaran memiliki potensi sumber daya alam yang baik, namun pemanfaatannya masih belum maksimal sehingga kurang menarik minat wisatawan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat desa sekitar dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada (tanaman obat keluarga) sebagai salah satu fasilitas wisata kesehatan. Metode pendekatan dengan model Partisipatory Rural Appraissal (PRA) digunakan dalam program ini melalui kegiatan edukasi dan pembuatan rumah toga. Mitra dalam kegiatan ini yaitu Kelompok Sadar Wisata (pokdarwi s) yang terdiri dari (perangkat desa Pajangan dan kelompok usaha jamu). Anggota pokdarwis yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 36 orang. Hasil yang didapatkan sebelum edukasi tingkat pengetahuan baik (66,66%) dan pengetahuan kurang (13,88%). Setelah edukasi mengalami peningkatan pengetahuan baik (91,67%) dan pengetahuan kurang (0%). Pokdarwis juga memiliki minat postif dalam memanfaatkan dan melestarikan toga (83,33%). Selain itu melalui kegiatan ini juga menghasilkan rumah toga.
Â
Abstract: Tourism Village is one of the tourist destinations that can be developed and can have a positive impact on the community around the village. Bumi Ganjaran tourism has good natural resource potential, but its utilization is still not maximized so that it is less attractive to tourists. This service aims to increase the knowledge and interest of the surrounding village community in utilizing existing natural resources (family medicinal plants) as one of the health tourism facilities. The approach method with the Participatory Rural Appraissal (PRA) model is used in this program through educational activities and making a toga house. Partners in this activity are pokdarwis (Pajangan village officials and herbal medicine business groups). Pokdarwis members who participated in this activity were 36 people. The results obtained before education level of good knowledge (66.66%) and poor knowledge (13.88%). After education, there was an increase in good knowledge (91.67%) and less knowledge (0%). Pokdarwis also has a positive interest in utilizing and preserving the toga (83.33%). In addition, this activity also produces a toga house.
Â
Â
References
Astuty, E., Asmin, E., & Yunita, M. (2022). Edukasi Ragam Tanaman Obat Keluarga di Dusun Mahia, Maluku. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(6), 9–11. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i6.11055
Choironi, N. A., Wulandari, M., & Susilowati, S. S. (2018). Pengaruh edukasi terhadap pemanfaatan dan peningkatan produktivitas tanaman obat keluarga ( TOGA ) sebagai minuman herbal instan di desa ketenger baturraden. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 1–5. https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.115
Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976
Dwigita, B., Izzati, W., Nurbaety, B., Leny, B., & Suprianto, A. (2022). Tingkat Pengetahuan , Sikap , dan Tindakan Dalam Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Desa Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Lumbung Farmasi ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol, 3(1), 29–33.
Hikmat, A., Zuhud, E. A. M., Siswoyo, Sandra, E., & Sari, R. K. (2011). The Revitalization of Family Medicine Plant (Toga) Conservation for Crease Health and Economic in Village Exemplary Ipb Campus Darmaga Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 71–80.
Ismail, M., Masnur, & Syam, A. G. (2021). Aplikasi QR Code Sebagai Sarana Penyampaian Informasi Pohon Dikebun Raya Jompie. Jurnal Sintaks Logika, 1(1), 33–41. Retrieved from https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/sylog
Karini, Z., Marcos, H., & Idah, Y. M. (2018). Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(2), 73. https://doi.org/10.30734/j-abdipamas.v2i2.260
Kurniawan, A. H., Safrina, U., Kurnia, N., & Ahniar, N. H. (2021). Edukasi Pemanfaatan TOGA Dengan Metode Hidroponik. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(3), 877–889. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v5i3.4412
Mindarti, S., & Nurbaeti, B. (2020). Buku Saku Tanaman Obat Keluarga (Toga). Lembang: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat.
Mistriani, N., & Helyanan, P. S. (2022). Pengembangan Kawasan Konservasi Tanaman Obat Berbasis Biodiversitas Unggulan Lokal sebagai Daya Tarik Wisata. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(6), 1–12. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i6.11298
Munawaroh, S., Magfur, M., Wilis, S., Arum, S. M., Hukum, F., Surabaya, U. B., … Surabaya, U. B. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Melestarikan Budaya Literasi Serta Tanaman Toga. Jurnal Abdidas, 1(6), 729–734. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i6.149 ISSN: 2721- 9224
Pambudi, D. I., & Erlangga, R. Y. (2018). Pemanfaatan Lahan Kosong Sebagai Tanaman Obat. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 347–352.
Parawansah, Esso, A., & Saida. (2020). Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Ditengah Pandemi di Kota Kendari. Journal of Community Engagement in Health, 3(2), 2018–2021.
Puspitasari, I., Nurfiana, G., Sari, F., & Indrayati, A. (2021). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) sebagai Alternatif Pengobatan Mandiri. Jurnal Warta LPM, 24(3).
Putri, S. I., Putri, F., Lusianingrum, W., & Winadi, A. I. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Untuk Optimalisasi. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(4), 3139–3147. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i4.9444
Rofida, S., Anggraeni, A. D., Jannah, U., Era, M., Faradhiba, Y., Madiyanti, R. P., & Savira, Y. (2022). Kesehatan Dan Hand Sanitizer Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Kota Malang. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5), 1–9. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i5.9912
Seran, K. J. T., & Blegur, W. A. (2022). Pengembangan Aplikasi Sistem Pencandraan Tanaman Di Kawasan Lahan Kering Menggunakan QR Code Studi Kasus Universitas Timor Kefamenanu. Jurnal Saintek Lahan Kering, 5(2622), 7–9.
Sumiaty, Usman, H., & Kuswanti, F. (2022). Pengembangan pariwisata kesehatan berbasis tanaman obat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(1), 10–12. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.5594
Tavallaee, S., Asadi, A., Abya, H., & Ebrahimi, M. (2014). Tourism planning: an integrated and sustainable development approach. Management Science Letters, 4, 2495–2502. https://doi.org/10.5267/j.msl.2014.11.008
Zakaria, F., & Suprihardjo, R. D. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik Pomits, 3(2), 2301–9271.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).