CEGAH STUNTING MELALUI PENDAMPINGAN KADER DENGAN PENGGUNAAN TIKAR PERTUMBUHAN
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i2.12850Keywords:
Stunting, Growth mats, Toddler.Abstract
Abstrak: Saat ini stunting menjadi fokus perhatian masalah gizi oleh pemerintah Indonesia karena tidak hanya menyebabkan kelainan fisik namun juga kognitif yaitu berupa kecerdasan yang kurang pada balita. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan kelompok masyarakat tertentu (kader kesehatan) dalam hal pencegahan stunting pada balita melalui penggunaan tikar pertumbuhan sebagai alat bantu deteksi dini stunting. Metode yang di gunakan adalah dengan sosialisasi dan pendampingan kader dalam penggunaan tikar pertumbuhan. Pelaksanaan pengabdian di Desa Kalijoso dengan 20 kader yang terbagi 2 kelompok. Kegiatan dengan sosialisasi terkait stunting dan penggunaan tikar pertumbuhan dalam pengukuran tinggi badan balita dan dilanjutkan dengan praktik penggunaan tikar pertumbuhan. Pengabdi melakukan monitoring dan evaluasi ke posyandu untuk memantau penggunaan tikar pertumbuhan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa edukasi tentang penggunaan tikar pertumbuhan dengan sasaran kader kesehatan di Desa Kalijoso telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Terdapat peningkatan pengetahuan dari 73% menjadi 90%.
Â
Abstract: Currently stunting is the focus of attention on nutrition issues by the Indonesian government because it not only causes physical but also cognitive abnormalities, namely in the form of less intelligence in toddlers. Based on data from the Indonesian Toddler Nutrition Status Survey (SSGBI) in 2019, the prevalence of stunting in Indonesia reached 27.7%. The purpose of this community service is to increase the knowledge of certain community groups (health cadres) in terms of preventing stunting in toddlers through the use of growth mats as an aid for early detection of stunting. The method used is by socializing and assisting cadres in using growth mats. Implementation of community service in Kalijoso Village with 20 cadres divided into 2 groups. Activities with socialization related to stunting and the use of growth mats in measuring toddler height and continued with the practice of using growth mats. The servant conducts monitoring and evaluation at the posyandu to monitor the use of growth mats. The implementation of community service in the form of education about the use of growth mats with the target of health cadres in Kalijoso Village has been successfully carried out. There is an increase in knowledge from 73% to 90%.
Â
Â
References
Adistie, F., Lumbantobing, V. B. M., & Maryam, N. N. A. (2018). Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Balita.nama jurnal? Vol? issue? Hal?
Astuti, S., Megawati, G., & Cms, S. (2018). Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Jatinagor Kabupaten Sumedang. Nama jurnal?7(3), 185–188.
Helmyati. (2022, April 5). Mengenal Stunting: Deteksi Dini, Dampak, dan Pencegahannya. Pusat Kesehatan Dan Gizi Manusia Universitas Gajah Mada.vol? Issue? Hal?
Human Development Worker. (2018). Buku Saku Kader Pembangunan Manusia (Kpm).
Iswati, R. S., Mardiyanti, T., & Yulindahwati, A. (2021). Penggunaan Tikar Pertumbuhan dan Deteksi Dini Stunting pada Balita Usia 3-24 Bulan. EMBRIO Jurnal Kebidanan, 13(1), 80–85. https://doi.org/10.36456/embrio.v13i1%60.3648
Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2013). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatra. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(3), 175–180.
Pratiwi, Ri., Sari, R. S., & Ratnasari, F. (2021). Dampak Status Gizi Pendek (Stunting) Terhadap Prestasi Belajar : a Literature Review. Nursing Update, 12(2), 10–23.
Ramadani, E. W. O. (2021, October 16). Angka Stunting Balita di Indonesia Masih Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.vol? Issue? Hal? https://www.its.ac.id/news/2021/10/16/angka-stunting-balita-di-indonesia-masih-tinggi/
Simbolon, D., Soi, B., & Ludji, I. D. R. (2021). Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan dalam Deteksi Stunting Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan dalam Deteksi Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan melalui Pelatihan Penggunaan Meteran Deteksi Risiko Stunting. Media Karya Kesehatan, 4(2), 194–205.
Surtiningsih., & Yanti, L. (2019). Minimalisasi Stunting Dan Deteksi Dini Masalah Perkembangan Balita Di Posyandu 2 Desa Arangmangu Kecamatan Purwojati Banyumas. Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, 3(2), 140–145.
Tikar Pertumbuhan: Inovasi Cegah Stunting Dari Desa Untuk Indonesia. (2019, October 2). Direktorat Jenderal Pembangunan Desa Dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia. https://ditjenpdp.kemendesa.go.id/index.php/view/detil/143/tikar-pertumbuhan-inovasi-cegah-stunting-dari-desa-untuk-indonesia
Utomo, B. S. (2018). Warta Kesmas Cegah Stunting Itu Penting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 6–8.
Yasik, & Esha. (2018, October 16). Kader Posyandu Miliki Peran Strategis Cegah Stunting | Kabupaten Sumenep. Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Sumenep.
Yulaikhah, L., Kumorojati, R., Puspitasari, D., & Eniyati. (2020). Upaya Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini Dan Edukasi Orangtua Dan Kader Posyandu Di Dukuh Gupak Warak Desa Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta. JICE (The Journal of Innovation in Community Empowerment), 2(2), 71–78. https://doi.org/10.30989/JICE.V2I2.520
Zahara, E., & Yushida. (2022). Edukasi dan deteksi dini stunting pada anak dibawah dua tahun. Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi, 4(2), 97–103. https://doi.org/10.30867/pade.v4i2.1059
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).