PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI PELATIHAN ECOPRINT MENGGUNAKAN TUMBUHAN LOKAL

Authors

  • Ismarti Ismarti Pendidikan Matematika, Universitas Riau Kepulauan
  • Fitrah Amelia Pendidikan Matematika, Universitas Riau Kepulauan
  • Yesi Gusmania Pendidikan Matematika, Universitas Riau Kepulauan

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i1.12859

Keywords:

ecoprint, coastal communities, local plants.

Abstract

Abstrak: Masyarakat pesisir Rempang Cate umumnya berprofesi sebagai nelayan. Kaum perempuan lebih banyak di rumah, dan sejak pandemi berlangsung, tidak memiliki aktivitas khusus di siang dan sore hari. Secara umum, kondisi perekonomian masyarakat Rempang Cate berada pada kategori golongan masyarakat menengah ke bawah yang perlu mendapat perhatian untuk dapat memberdayakan diri mereka, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarga pada umumnya. Kegiatan ini selain bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang zat warna alam dan keterampilan dalam membuat kain ecoprint, juga diharapkan dapat menjadi peluang usaha bagi penduduk setempat, utamanya kaum ibu. Kegiatan diawali dengan demonstrasi yang dilakukan oleh pemateri, kemudian dilanjutkan dengan workshop yang dilakukan oleh peserta secara berkelompok. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan November 2022 yang bertempat di RW 1 Desa Rempang Cate Kecamatan Galang, Kepulauan Riau. Peserta dari kegiatan ini adalah warga masyarakat yang melibatkan sebanyak 16 orang. Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan, dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan ini pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat rata-rata 94,8%.

 

Abstract: Rempang Cate coastal communities generally work as fishermen. Most of women are more at home, and since the pandemic took place, they have no special activities in the afternoon and evening. In general, the economic condition of the Rempang Cate community is on the middle to lower class category which needs attention in order to be able to empower themselves, so as to improve the economic standard of the family in general. Apart from aiming to increase knowledge about natural dyes and skills in making ecoprint fabrics, this activity is also expected to become a business opportunity for local residents, especially mothers. The activity began with demonstrations conducted by the presenters, then continued with workshops by participants in groups. This community service activity was carried out in November 2022 which took place in RW 1 of Rempang Cate Village, Galang District, Riau Islands. Participants in this activity were local residents involving 16 people. Based on the results of the questionnaire that was distributed, it can be concluded that through this activity the participants' knowledge and ability increased by an average of 94.5%.

 

 

References

Annesha, B., & Ciptandi, F. (2020). Perancangan Tekstil Tenun Gedog Menggunakan Teknik Eco-print Dengan Inspirasi Batik Tuban. E-Proceeding of Art & Design, 7(2), 3957–3976.

Aryani, I. K., Wijarnako, B., & Purwandari, R. D. (2022). Teknik Eco Print Ramah Lingkungan Berbasis Ekonomis Kreatif Dalam Upaya Menciptakan SDM Masyarakat Mandiri Pasca Pandemi/COVID 19 Untuk Anggota Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Desa Karang Cegak Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 1–16.

Fazrura, M., Mukhlis, & Novita. (2018). Eksplorasi Daun Jati Sebagai Zat Pewarna Alami Pada Kain Katun Sebagai Produk Pashmina Dengan Teknik Ecoprint. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 3(3), 1–16.

Fitri, S. H., Wiratma, S., & Mesra, M. (2020). Eksperimen Pembuatan Motif Pada Kain Dengan Teknik Eco Print Di SMP Swasta an-Nizam Medan. SEJ (School Education Journal), 10(3), 273–280.

Flint, I. (2008). Eco Colour: Botanical Dyes for Beautiful Textiles. Murdoch Books.

Irawati, H., Luthfiyana, N., Imra, Wijayanti, T., Naafilah, A. I., & Wulan, S. (2020). Aplikasi Pewarnaan Bahan Alam Mangrove Pada Kain Batik Sebagai Diversifikasi Usaha Masyarakat. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 285–292.

kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. (2021). Kawasan Batam Bintan Karimun Siap Menjadi Kawasan Andalan Investasi Indonesia. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3073/kawasan-batam-bintan-karimun-siap-menjadi-kawasan-andalan-investasi-indonesia

Kustomo, & Fathurohman, D. (2022). Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam mengembangkan produk inovatif batik ecoprint (Studi Kasus Kewirausahaan Batik “Godhong Papat†Di SMP Negeri 4 Jombang). Nasib Pendidikan Karakter Di Masa Pembelajaran Daring Dalam Bingkai Merdeka Belajar, 130–139.

Mindaryani, A., Rahayuningsih, E., Adriyanti, D. T., Parthasiwi, L. D., Widhiasih, M. S., & Larasati, F. (2020). Production of Tannin-based Natural Dye from Mangrove (Rhizophora mangle) Tree Bark Waste from Wood Chips Industry : A Feasibility Study. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 778(1), 1–10.

Naini, U., & Hasmah. (2021). Penciptaan Tekstil Teknik Ecoprint Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Lokal Gorontalo. Jurnal Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 24(2), 226–276.

Nisa, A. K., Hidayati, C. W., & Ilmayanti, F. (2022). Pembuatan Motif Pada Kerudung Pasmina Dengan Teknik Ecoprint. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisplin, 1(5), 1238–1242.

Nurliana, S., & Haryanto, H. (2021). Pelatihan Ecoprint Teknik Pounding Bagi Guru-Guru PAUD Haqiqi di Kota Bengkulu. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 19(02), 262–271.

Paryanto, P., Kwartiningsih, E., W, W. A., Pranolo, S. H., Haningtyas, V., Hidayat, R., & S, I. R. (2015). Pengambilan Zat Warna Alami Dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora Mucronata Untuk Pewarna Batik Ramah Lingkungan. Jurnal Purifikasi, 15(1), 33–40.

Pisitsak, P., Hutakamol, J., Jeenapak, S., Wanmanee, P., Nuammaiphum, J., & Thongcharoen, R. (2016). Natural dyeing of cotton with Xylocarpus granatum bark extract: Dyeing, fastness, and ultraviolet protection properties. Fibers and Polymers, 17(4), 560–568.

Pringgenies, D., Supriyantini, E., Azizah, R., Hartati, R., Irwani, & Radjasa, O. K. (2017). Aplikasi Pewarnaan Bahan Alam Mangrove Untuk Bahan Batik Sebagai Diversifikasi Usaha Di Desa Binaan Kabupaten Semarang. Info, 15(1), 1–9.

Salsabila, B., & Ramadhan, M. S. (2018). Eksplorasi Teknik Ecoprint dengan Menggunakan Kain Linen untuk Produk Fashion. E-Proceeding of Art & Design, 5(3), 2277–2292.

Satria, Y., & Salma, irfa’ina rohana. (2021). Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Lokal Pesisir Untuk Bahan Zat Warna Alam (ZWA) Industri Batik. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 38(2), 183–198. https://doi.org/10.22322/dkb.V36i1.4149

Subiyati, S., Rosyida, A., & Wartiono, T. (2021). Pelatihan Eco-Print Kain Kapas/Cotton Pada Siswa SMK Tekstil Pedan. Abdi Masya, 1(2), 41–46.

Tresnarupi, R. N., & Hendrawan, A. (2019). Penerapan Teknik Ecoprint pada Busana dengan Mengadaptasi Tema Bohemian. E-Proceeding of Art & Design, 6(2), 1954–1960.

Untari, E., Susanto, D., Astuti, I. P., & Hendrawan, A. T. (2022). Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint Dari Daun Sekitar Rumah Untuk Mendorong Perekonomian Warga Desa Dempel Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Reswara : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 813–817.

Yanti, F., & Nina, N. (2019). Malam Tujuh Likur Pada Masyarakat Melayu Rempang Cate Kota Batam. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 4(2), 99–104. https://doi.org/10.33373/hstr.v4i2.1954

Zakiyah, Z., Amalia, R., & Herdiyani, N. G. P. (2022). Penerapan Teknik Ecoprint Tulang Daun Jati Dan Pewarna Alami Jelawe Pada Busana Ready-To-Wear Bergaya Post Apocalyptic. Texere, 20(1), 52–65.

Published

2023-02-01

Issue

Section

Articles