PELUANG MASYARAKAT PESISIR DI KAMPUNG NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENDEKATAN POLITIK LINGKUNGAN

Authors

  • Husnul Isa Harahap Department of Political Science, Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v0i0.1347

Keywords:

Pendekatan politik lingkungan, kemandirian ekonomi, wirausaha ramah lingkungan, ekowisata

Abstract

Abstrak: Masyarakat yang tinggal di kampung nelayan adalah masyarakat yang memiliki masalah yang kompleks. Salah satunya adalah dalam hal masalah kemandirian ekonomi. Studi ini mendeskripsikan masalah tersebut dengan pendekatan politik lingkungan. Studi ini juga mendeskripsikan tentang peluang masyarakat di kampung nelayan dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi melalui pendekatan politik lingkungan. Temuan studi ini adalah terdapat empat peluang yang dapat dimanfaatkan masyarakat di kampung nelayan dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi. Peluang pertama adalah menjalankan usaha tambahan dengan melakukan wirausaha ramah lingkungan. Peluang kedua adalah memaksimalkan produksi dengan sistem pertanian terpadu. Peluang ketiga, menggagas dan mewujudkan kampung ekowisata. Peluang keempat, membangun unit usaha bersama seperti koperasi berbasis lingkungan. Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dan informasi yang ada diperoleh melalui proses wawancara, dan diskusi pendek, serta melalui penelusuran literatur melalui dokumen elektronik dan dokumen cetak.

Abstract: People living in nelayan villages (kampung nelayan) have complex problems. One of them is economic autonomy. This study describes the problem with a political ecology approach. This study also describes the opportunities of people in nelayan villages in an effort to increase economic autonomy through a political ecology approach. The findings of this study are that there are four opportunities that can be utilized by communities in nelayan villages in an effort to increase economic autonomy. The first opportunity is to run an additional business by doing eco-friendly entrepreneurship. The second opportunity is to maximize production with integrated farming systems. The third opportunity is to initiate and create an ecotourism village. The fourth opportunity is to build a joint business unit such as an environment-based cooperative. This study was conducted using a qualitative approach. Data and information are obtained by interviews and biref discussions, as well as electronic document literature and printed documents.

References

Basyuni, M. (2016). Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal Abdimas Talenta, 1(1), 31–38.

Fatmasari, D. (2014). Analisis Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pesisir Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Jurnal Al-Mawal, 6(1), 144–166.

Haifaturrahmah. (2017). Pemanfataan Botol Plastik Bekas Sebagai Media Tanam Hidroponik dalam Meningkatkan Kesadaran Siswa Sekolah Dasar Terhadap Lingkungan Sekitar. Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM), 1(1), 10–16. Retrieved from https://doi.org/10.31764/jmm.v1i1.8

Rosmayati. (2018). Upaya Peningkatan Kemandirian dan Kewirausahaan Siswa Melalui Program Sekolah Berkebun. Jurnal Abdimas Talenta, 3(1), 72–80.

Sugiarto, E. (2018). Pengantar Ekowisata. Yogyakarta: Khitah Publishing.

Syaharuddin. (2017). Aplikasi Sistem Informasi Desa Sebagai Teknologi Tepat Guna Untuk Pendataan Penduduk Dan Potensi Desa. Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM), 1(1), 60–67. Retrieved from https://doi.org/10.31764/jmm.v1i1.14

Zimmer, A. (2010). Urban Political Ecology: Theoretical Concept, Challenges, and Suggested Future Directions. Erkunde, 64(4), 343–354.

Downloads

Published

2018-12-30

Issue

Section

Articles