UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN NILAI EKONOMI BIJI KAKAO RAKYAT DENGAN PENGGUNAAN SEMI-AUTOMATIC FERMENTOR DAN STARTER KOMERSIAL

Authors

  • Sony Suwasono Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Jember,
  • Dyah Ayu Savitri Ilmu Pertanian, Universitas Jember
  • Rena Yunita Rahman Agribisnis, Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i2.13624

Keywords:

people’s coffee, Jambewangi, starter, fermentor.

Abstract

Abstrak: Biji kakao rakyat Desa Jambewangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memiliki kualitas yang masih rendah akibat belum adanya proses pengolahan primer biji kakao melalui teknologi fermentasi biji kakao. Permasalahan ini menyebabkan harga kakao sangat rendah. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill kelompok Tani Manggar Kencono, Desa Jambewangi dalam menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang sederhana untuk mendukung kegiatan teknologi pengolahan hulu melalui teknologi fermentasi biji kakao dengan starter komersial dalam semi automatic fermentor terbuat dari kayu. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sosialisasi dan praktek fermentasi menggunakan semi automatic fermentor dengan starter komersial Saccharomyces cerevisiae dan bakteri asam laktat Lactobacillus casei strain Shirota dari minuman yakult. Fermentasi dilakukan selama 4 hari. Peserta merupakan 25 orang anggota kelompok Tani Manggar Kencono yang berfokus pada kegiatan budidaya dan pengolahan biji kakao. Teknologi ini dapat meningkatkan kualitas biji kakao, sehingga biji kakao berpotensi mendapatkan harga ekonomi yang tinggi di pasaran biji kakao regional dan nasional. Setelah mengikuti kegiatan ini, kelompok Tani Manggar Kencono dapat mempraktekkannya teknik fermentasi biji kakao secara mandiri. Namun pengaplikasian teknik fermentasi ini hanya dilaksanakan ketika ada pesanan biji kakao terfermentasi saja yakni masih dibawah 50% dari total produksi.

Abstract: The cacao beans of the people of Jambewangi Village, Banyuwangi Regency, East Java have low quality due to the absence of primary processing of cocoa beans through cocoa bean fermentation technology. This problem causes the price of cocoa to be very low. This service program aims to improve the soft skills and hard skills of the Manggar Kencono Farmer Group, Jambewangi Village in applying simple Appropriate Technology (TTG) to support upstream processing technology activities through cocoa bean fermentation technology with a commercial starter in a semi-automatic fermenter made of wood. The implementation method is carried out by socializing and practicing fermentation using a semi-automatic fermenter with a commercial starter Saccharomyces cerevisiae and lactic acid bacteria Lactobacillus casei strain Shirota from yakult drink. Fermentation was carried out for 4 days. The participants are 25 members of the Manggar Kencono Farmer Group which focuses on cocoa bean cultivation and processing activities. This technology can improve the quality of cocoa beans, so that cocoa beans have the potential to get high economic prices in the regional and national cocoa bean markets. After participating in this activity, the Manggar Kencono Farmer's Group was able to practice the cocoa bean fermentation technique independently. However, the application of this fermentation technique is only carried out when there is an order for fermented cocoa beans, which is still below 50% of the total production.

Author Biographies

Sony Suwasono, Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Jember,

Teknologi Hasil Pertanian

Dyah Ayu Savitri, Ilmu Pertanian, Universitas Jember

Ilmu Pertanian

Rena Yunita Rahman, Agribisnis, Universitas Jember

Agribisnis

References

Abubakar, Y., Muzaifa, M., Widayat, H. P., & Martunis, M. (2022). Peningkatan Mutu Kakao Melalui Fermentasi Menggunakan Starter Kering Bakteri Asam Laktat Dan Bakteri Asam Asetat Indigenus Kakao Aceh. Agrointek : Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 16(1), 84–95. https://doi.org/10.21107/agrointek.v16i1.10637

Ardhayanti, R. (2020). Panen dan Pasca Panen Kakao. In Sinar Tani (Issue 3516). Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) .

Arinata, I. N., Yulianti, N. L., & Arda, G. (2020). Pengaruh Variasi Dimensi Wadah dan Fermentasi terhadap Kualitas Biji Kakao (Theabroma cacao L.) Kering. Jurnal Beta (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 8(2), 211–222.

Ariyanti, M. (2017). Karakteristik Mutu Biji Kakao (Theobroma cacao L) Dengan Perlakuan Waktu Fermentasi Berdasar SNI 2323-2008. Jurnal Industri Hasil Perkebunan, 12(1), 34.

Arya Bima Senna. (2020). Pengolahan Pascapanen pada Tanaman Kakao untuk Meningkatkan Mutu Biji Kakao : Review. Jurnal Triton, 11(2), 51–57. https://doi.org/10.47687/jt.v11i2.111

Aryani, N. L. P. N. A., Yulianti, N. L., & Arda, G. (2018). Karakteristik Biji Kakao Hasil Fermentasi Kapasitas Kecil dengan Jenis Wadah dan Lama Fermentasi yang Berbeda. Jurnal Beta (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 6(1), 17–24.

Atmaja, M. I. P., Haryadi, & Supriyanto. (2016). Peningkatan Kualitas Biji Kakao Non Fermentasi Melalui Quality Improvement of Non Fermented Cocoa Bean Through Pre-Incubation. Jurnal Tanaman Industri Dan Penyega, 3(1), 11–20.

Awaluddin, Pertiwi, N., & Muzaki. (2019). Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknik Budidaya Kakao di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. UNM Environmental Journals, 3(1), 18–27.

Fauziyah, D., Raharto, S., Wibowo, Y., Desa, B., & Tani, K. (2022). Penguatan Kelembagaan Smart Farmer ’ s Group ( Sfg ) Dalam Rangka Pengembangan Kakao Di Desa Jambewangi group autonomy) berbasis kemampuan description , dan standard operating SDM petani yang unggul ( smart farmer ’ s group / SFG ). 3(1),32-36.

Hartuti, S., Juanda, & Khathir, R. (2020). Upaya Peningkatan Kualitias Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) Melalui Tahap Penanganan Pascapanen (Ulasan). Jurnal Industri Hasil Perkebunan, 15(2), 38–52.

Leiwakabessy, C., .Masauna, E. ., & Uruilal., C. (2020). Kejadian Penyakit Busuk Buah Kakao (Phytophthora palmivora var. palmivora) di Desa Karlutu, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Jpk, 4(1), 1–11.

Manalu, R. (2018). Processing of Smallholder Plantations Cocoa Production to Increase Farmers Income. Pengolahan Biji Kakao Produksi Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 9(2), 99–111.

Mulyati, M., Priyono, J., & Muliatiningsih, M. (2020). Penerapan Model Usahatani Sehat Melalui Penggunaan Pupuk Silikat Plus Pada Tanaman Kakao Di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 363. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3241

Niikoi Kotey, R., Asomaning Odoom, D., Kumah, P., Oppong Akowuah, J., Fobi Donkor, E., Kwatei Quartey, E., Kofi Sam, E., Owusu-Kwarteng, J., Gyasi Santo, K., Kwami-Adala, F., & Owusu Boateng, D. (2022). Effects of Fermentation Periods and Drying Methods on Postharvest Quality of Cocoa (Theobroma Cacao) Beans in Ghana. Journal of Food Quality, 2022,45(175), 1–14. https://doi.org/10.1155/2022/7871543

Nizori, A., Tanjung, O. Y., Ulyarti, U., Arzita, A., Lavlinesia, L., & Ichwan, B. (2021). Pengaruh Lama Fermentasi Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Bubuk Kakao. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 9(2), 129–138. https://doi.org/10.21776/ub.jpa.2021.009.02.7

Nufaillah, Khouw, S. S. M. K., Sulhaeni, Asis, Mu. H. M. A., & Zain, S. G. (2019). Rancangan Teknologi Alat Fermentasi Kakao. Jurnal MediaTIK, 2(2), 1–4. http://103.76.50.195/mediaTIK/article/view/9959

Pradnyawathi, N. L. M., Wijaya, I. K. A., Sutedja, I. N., & Astiningsih, A. A. M. (2019). Kajian Beberapa Cara Fermentasi yang Dilakukan oleh Petani terhadap Mutu Biji Kakao (Theobroma cacao L.). Agrotrop : Journal on Agriculture Science, 8(2), 189. https://doi.org/10.24843/ajoas.2018.v08.i02.p10

Prihadianto, R. D., Hariyati, Y., Ibanah, I., Muhtadi, K., & Suwasono, S. (2022). Model Ideal Sistem Manajemen Rantai Pasok Agribisnis Kakao: Pendekatan Soft System Methodology (SSM). Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 15(3), 333–348. https://doi.org/10.19184/jsep.v15i3.35000

Rachmatullah, D., Putri, D. N., Fiki Herianto, & Harini, N. (2021). Karakteristik Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Hasil Fermentasi Dengan Ukuran Wadah Berbeda. VIABEL: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian, 15(1), 32–44. https://doi.org/10.35457/viabel.v15i1.1409

Rinaldo, R., & Chozin, M. A. (2016). Management of Handling Cocoa Pod (Theobroma cacao L.) in Central Java. Bul. Agrohorti, 4(2), 210–214.

Rohimin, I., & Hamawi, M. (2019). Lubang Kotak Fermentasi Meningkatkan Kualitas Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Kotak Styrofoam. Prosiding SNST Ke-11 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, 1(1), 56–61.

Rosyady, M. G., Subroto, G., & Savitri, D. A. (2022). Pengembangan Desa Sentral Kakao Berkelanjutan Melalui Penerapan Good Agriculture Practices ( GAP ). 2(2), 279–283. https://doi.org/10.54259/pakmas.v2i2.1044

Sembiring, A. H. (2019). Pengaruh Modal Sosial Terhadap Produktivitas KakaoDi Desa Jambe Wangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tesis, Universitas Brawijaya.

Silaban, C. A. (2019). Minat Petani Kakao Dalam Melakukan Fermentasi Biji Kakao Di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Laporan Tugas Akhir, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan.

Sumantri, S Hastuty, S., & Fitriani. (2016). Penangan Pascapanen Kakao di Desa Tarobok Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. PERBAL Journal, 4(2),1-15.

Syahputra, A. (2019). Analisis Fluktuasi Harga dan Efisiensi Pemasaran Biji Kakao Di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun. Tesis, Universitas Medan Area.

Yulianti, N. L., & Arda, G. (2018). Studi Kombinasi Lama Fermentasi, Jenis Wadah dan Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Kakao Kering. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, 3(1), 304. https://doi.org/10.24843/jitpa.2018.v03.i01.p07

Zainuri, Sjah, T., Prameswari, N., Werdiningsih, W., & Tarmizi, A. (2021). Good agricultural and postharvest handling practices of Cocoa pods in Lombok to meet Cocoa bean quality for the global market. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 712(1), 1-7. https://doi.org/10.1088/1755-1315/712/1/012028.

Downloads

Published

2023-04-09

Issue

Section

Articles