PENYULUHAN METODE BABY LED WEANING GUNA MENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BAYI 6-24 BULAN

Authors

  • Annita Viesta Nirmala Dewi Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Noviyati Rahardjo Putri Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Devita Ayu Perwadani Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Dewi Wungkas Intisari Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Noni Uswatun Khasanah Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Safira Rahmasari Azzahra Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Straerla Atby Milinia Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Annisa Alfi Azizah Prodi Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i2.13704

Keywords:

baby led weaning, student, complementary feeding, healtheducation, knowledge.

Abstract

Abstrak: Malnutrisi merupakan keadaan yang disebabkan kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Salah satu dampak malnutrisi adalah berat badan kurang (underweight). Prevalensi anak underweight di Indonesia mencapai 17% dan di Jawa Tengah sebesar 14%. Underweight pada anak yang tidak segera ditangani menyebabkan peningkatan angka pesakitan hingga kematian anak. Salah satu upaya mengatasi anak underweight dengan pemberian MPASI dengan gizi seimbang. Metode MPASI terbagi menjadi dua yaitu secara konvensional dan Baby Led Weaning (BLW). BLW merupakan pemberian MPASI dengan cara menyediakan makanan berbentuk finger food dan bertekstur lunak kemudian membiarkan anak memilih makanan dan makan sendiri dengan tangannya. Pengetahuan diperlukan sebagai dasar penatalaksaan awal individu dalam mencukupi kebutuhan gizi anak. Penyuluhan merupakan salah satu pendekatan edukatif sebagai upaya mengubah perilaku manusia menuju arah lebih baik. Tujuan dari kegiatan ini supaya ibu dengan balita 6-24 bulan memiliki pengetahuan tentang ragam pemberian MPASI berupa BLW kebutuhan gizi anak terpenuhi dan anak memiliki berat badan normal. Metode dalam kegiatan ini berupa pengadaan penyuluhan kepada ibu dengan bantuan media power point dan booklet. Jumlah mitra yang menjadi sasaran adalah 16 ibu dengan anak 6-24 bulan. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pengetahuan ibu mengenai BLW dengan presentase hasil pre-test yaitu kategori pengetahuan baik 43.75%, pengetahuan cukup 43.75%, dan pengetahuan kurang 12,5%. Setelah dilakukan penyuluhan maka presentase hasil post-test mengalami peningkatan dengan kategori pengetahuan baik 81,25% dan pengetahuan cukup 18.75%.

Abstract: Malnutrition is a state that causes malnutrition over a long period of time. Indonesia's underweight children prevalence is 17% and 14% in central Java. Underweight in children not treated immediately leads to an increase in fatal numbers until the death of a child. One way to overcome the underweight is to provide balanced nutrition. The complementary feeding is divided into two, which is conventional, and the baby led weaning. The BLW is a step of providing food that has a soft texture so that the child can select food and eat for himself. Knowledge is needed as a basis for the early completion of the individual in providing for the nutritional needs of the child. Counseling is one of the educational approaches as attempting to change human behavior in a better direction. The aim of this activity is to enable mothers with 6-24 months of age to have a knowledge of the broad strokes in which the BLW of the child's nutritional needs is met and the children's normal weight. The method of this activity involved educating mothers with the aid of media power point and booklet. The result is an increase in mother's knowledge of BLW with a pre-test percentage in the good knowledge category 43.75%, knowledge enough 43.75%, and knowledge less 12.5 percent. After some counseling has been made, the percentage of post-test results has increased to a category of good knowledge 81.25% and enough knowledge 18.75%.

 

References

Adiningsih S. (2020). Waspadai Gizi Balita Anda. PT.Elex Media.

Aryu Candra. (2020). Epidemiologi Stunting. In Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Brown, A., Jones, S. W., & Rowan, H. (2017). Baby-Led Weaning: The Evidence to Date. In Current Nutrition Reports (Vol. 6, Issue 2, pp. 148–156). Current Science Inc. https://doi.org/10.1007/s13668-017-0201-2

D’Auria, E., Bergamini, M., Staiano, A., Banderali, G., Pendezza, E., Penagini, F., Zuccotti, G. V., & Peroni, D. G. (2018). Baby-led weaning: What a systematic review of the literature adds on. In Italian Journal of Pediatrics (Vol. 44, Issue 1)hal?. BioMed Central Ltd. https://doi.org/10.1186/s13052-018-0487-8

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. In Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Profil Kesehatan Indonesia 2020.

Lestiarini, & Sulistyorini. (2020). Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Liansyah, T. (2016). Malnutrisi Pada Anak Balita. Jurnal Buah Hati, 2(1), 1–12.

Maelani, M., Pertiwi, S., & Wulandara, Q. (2021). Pengaruh Pemberian MP-ASI Metode BLW (Baby Led Weaning) Terhadap Perilaku Picky Eater Pada Balita Usia 12-24 Bulan Di RW 015 Dan RW016 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun 2020. Journal of Midwifery Information (JoMI), 1(2), 83–90.

Megasari, A. L., & Putri, N. R. (2022). Gerakan Mahasiswa Dalam Upaya Membantu Percepatan Program Vaksinasi Covid-19. Jurnal Masyarakat Madani, 6(1).

Mizawati, A. (2020). Baby Led Weaning. Buletin Media Informasi Kesehatan,42–52.

Morison, B. J., Taylor, R. W., Haszard, J. J., Schramm, C. J., Erickson, L. W., Fangupo, L. J., Fleming, E. A., Luciano, A., & Heath, A.-L. M. (2016). How different are baby-led weaning and conventional complementary feeding? A cross-sectional study of infants aged 6-8 months. BMJ Open, 6, 10665. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2015

Muharyani, W., Jaji, & Nurhayati, E. (2014). Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Keterampilan Oral Motor Pada Bayi (6-12 Bulan) Di Desa Sidorejo Uptd Puskesmas Way Hitam Iv. Jurnal Keperawatan Komunitas, 2(1), 32–38.

Notoadmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.

Puskesmas Ngoresan. (2021). Laporan Puskesmas Ngoresan. In Analisis Situasi dan Masalah.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229.

Risal, K., Bamahry, A., & B, I. (2019). Analisis Luaran Pasien Malnutrisi yang Mendapat Terapi Gizi di RS Ibnu Sina Makassar Tahun 2015-2016. UMIMedical Journal : Jurnal Kedokteran, 4(1), 1–14.

Uce, L. (2015). The Golden Age : Masa Efektif Merancang Kualitas Anak. Jurnal Pendidikan Anak: Bunnaya, 1(2), 77–92.

UNICEF Indonesia. (2014). Program Gizi: Mengatasi Beban Ganda Malnutrisi di Indonesia.

Wardani, E. (2019). Pengaruh Pemberian Mp-Asi Metode Baby Led Weaning (Blw) Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 6-9 Bulan Di Kelurahan Sumberadi Mlati Sleman Tahun 2019. STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Downloads

Published

2023-04-09

Issue

Section

Articles