PENDAMPINGAN MENGHINDARI SEXUAL ABUSE PADA SISWA SMA CURUP BENGKULU

Authors

  • Dheni Koerniawan Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Ketut Suryani Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Maria Tarisia Rini Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Sagita Bahari Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v2i1.1386

Keywords:

Pendampingan Remaja, Sexual Abuse, Self-care

Abstract

Abstrak: Perubahan hormon selama perkembangan remaja dapat menjadikan remaja mengalami kemelut (turmoil) dalam dirinya secara psikoseksual. Hal tersebut dapat memicu terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja atau dialami oleh remaja sehingga menempatkan remaja dapat menjadi pelaku atau korban dalam penyimpangan seksual seperti kekerasan seksual (sexual abuse). Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan sejak dini perlu dilakukan untuk meningkatkan self-care remaja mengidentifikasi adanya risiko terjadinya sexual abuse baik yang dapat terjadi pada dirinya atau pun lingkungannya. Hal inilah yang menjadi tujuan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga luaran yang diharapkan adalah remaja mampu mengenali kondisi atau orang yang berpotensi mengakibatkan terjadinya sexual abuse, mengamankan diri dengan mencegah munculnya kesempatan terjadinya sexual abuse, dan melaporkan kondisi atau orang yang berpotensi serta kejadian sexual abuse. Kegiatan dilakukan dengan metode edukasi dan konseling. Hasil abdimas menunjukkan bahwa sebagian besar peserta berusia 17 tahun dan berjenis kelamin perempuan, area pribadinya pernah disentuh orang lain dan korban sexual abuse verbal, pertama kali mengalami sexual abuse saat berusia 16 tahun, mengenal pornografi dan pornoaksi ketika berusia 15 tahun, serta menjadikan orang tua dan sahabat sebagai pihak yang dipercaya dalam melaporkan peristiwa sexual abuse baik yang dialami atau disaksikan peserta. Abstract: Hormonal changes is going along with adolescence growing so he/she has turmoil especially in psychosocial aspect. This could precipitate the deviant behavior that adolescence done or suffered. It can make adolescence be a doer or victims of sexual abuse. Thus, early education and accompaniment needed to be done to enhanced adolescence self-care to identify the risk of sexual abuse that can be happened with him/herself or in their environment. This was the aims of our public services so it has outcome that adolescence able to know condition or someone which has potential to be a sexual abuse, protecting self with preventing that potential to become sexual abuse, and reporting it. This activity done as an education and counseling. The result showed mainly of participants are 17 year old and girls, personal body parts had been touched by other people and as victims, first time being victim at 16 years old, knowing pornography and pornoaction at 15 years old, and made parents and best friends as trusted people to to report even being a victim or witness.

References

Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorists and Their Work. In Elsevier Mosby (8th ed.). https://doi.org/10.5172/conu.2007.24.1.106a

Gustina, E. (2017). Komunikasi Orangtua-Remaja Dan Pendidikan Orangtua Dengan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja. Unnes Journal of Public Health, 6(2), 131. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i2.13734

KPAI. (2014). Pelaku Kekerasan terhadap Anak tiap Tahun meningkat.

KPAI. (2016). Kasus Pengaduan Anak berdasarkan Klaster Perlindungan Anak. Jakarta.

Liputan6. (2016). Kronologi Kasus Kematian Yuyun di tangan 14 ABG Bengkulu.

McEwen, M., & Wills, E. M. (2011). Theoritical Basis for Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Pender, N. J., Murdaugh, C. L., & Parsons, M. a. (2011). The health promotion model. Health Promotion in Nursing Practice, 4, 1–17.

Peterson, S. J., & Bredow, T. S. (2013). Middle Range Theories: Application to Nursing Research (3rd ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health | Lippincott Williams & Wilkins.

Tiara, D. F., Deliana, S. M., & Hendriyani, R. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Seksual Menyimpang Pada Remaja Tunagrahita SLB N Semarang. Developmental and Clinical Psychology, 2(1), 26–32.

Downloads

Published

2018-06-30

Issue

Section

Articles