BAITUL ARQOM INTERNASIONAL BAGI PIMPINAN CABANG ISTIMEWA MUHAMMADIYAH JERMAN DAN HONGARIA DALAM RANGKA MEMBANGUN KOSMOPOLITANISME ISLAM DI EROPA

Authors

  • Tanto Lailam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammadiyah Deutschland e.V (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman)
  • Diyah Nahdiyati Muhammadiyah Deutschland e.V (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman)
  • Hazim Hamid Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Hongaria
  • Nita Andrianti Muhammadiyah Deutschland e.V (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman)
  • Achmad Hidayatullah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Hongaria
  • Indar Surahmat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammadiyah Deutschland e.V (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman)

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14173

Keywords:

Muhammadiyah, Baitul Arqom, International, Germany, Hungary.

Abstract

Abstrak: Program pengabdian internasional ini memfokuskan pada kegiatan Baitul Arqom Internasional bagi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (selanjutnya disebut PCIM) Jerman dan Hongaria. Program ini sangat penting mengingat PCIM merupakan ujung tombak Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwah Islam berkemajuan bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat asli negara tersebut. Tujuan utama pengabdian ini adalah menyamakan persepsi pengurus PCIM dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sekaligus meningkatkan pemahaman gerakan internasionalisasi yang dilakukan Muhammadiyah. Metode pengabdian yang dilakukan dalam bentuk Musyawarah dan Rencana, Realisasi, dan Rawat (M3R) dengan jumlah peserta aktif 40 orang dari PCIM Jerman dan Hongaria melalui daring (dalam jaringan) dengan menggunakan platform zoom cloud meeting. Untuk mengukur peningkatan pemahaman dan komitmen berorganisasi peserta mengisi kuesioner dengan beberapa pernyataan secara daring. Hasil pengukuran menunjukkan adanya signifikansi peningkatan, sebelum dan setelah pengabdian. Sebelum pengabdian nilai rata-rata peserta sebesar 82,5%, dan setelah dilakukan program pengabdian sebesar 90,8 %, artinya terdapat peningkatan sebesar 8,3% dari nilai rata-rata peserta. Hasil pengabdian bahwa PCIM merupakan tombak dakwah internasionalisasi Muhammadiyah di berbagai negara di dunia. Model dakwah gerakan yang dibangun adalah kosmopolitanisme Islam, yaitu gerakan pemikiran Islam yang reformis - modernis – kritis yang menebarkan Islam tengahan atau wasathiyah, sekaligus mengikis Islamophobia di Eropa. Selain itu, untuk membangun sistem organisasi PCIM yang berkelanjutan perlu dilakukan beberapa penguatan, yaitu: penguatan kelembagaan yang memiliki status hukum, seperti e.V di Jerman. Pengembangan amal usaha dan membangun kolaborasi dengan institusi lain baik di Jerman, Hongaria, Indonesia maupun negara lain; serta yang terakhir memperkuat sistem kaderisasi dan hubungan kekeluargaan antar sesama kader.

Abstract: The international community service program focuses on Baitul Arqom International activities for the Leaders of the Special Branch of Muhammadiyah/ Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) in Germany and Hungary. This programme is very important considering that PCIM is the spearhead of Muhammadiyah in preaching progressive Islam for the Indonesian people and the country's original people. The main purpose is to create the same perception between the PCIM and the Muhammadiyah Central Board and increase the understanding of the internationalisation of Muhammadiyah for the PCIM. Deliberations Planing, Realisation, and Monitoring- Evaluation is the community service method, and 40 active participants are online using the Zoom cloud meeting platform. The results saw a significant increase before and after the service. Before the service, the average score of the participants was 82.5%, and after the service programme, it was 90.8%, an increase of 8.3%. Due to this commitment, PCIM is at the forefront of Muhammadiyah in several countries. The da'wa model in European is Islamic cosmopolitanism. It is a reformist-modernist-critical thinking movement (Islam Wasathiyah) while decreasing cases of Islamophobia in Europe. Several strengthenings are required to build a sustainable organisational system, including institutional strengthening with legal status, for example, e.V in Germany. Hence, business charity development and collaboration with other institutions in Germany, Hungary, Indonesia, and other countries. Last, strengthening the regeneration system and brotherhood among Muhammadiyah cadres.

References

Azhar, M., (2017). Islamic Reform Movement In Indonesia: Role Of Muhammadiyah In Social Empowerment. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(8), 340–350. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v7-i8/3234

Abdullah, M. A. (2014). Tajdid Muhammadiyah di Abad ke II: Perjumpaan Tradisi, Modernitas dan Posmodernitas. Jurnal Tarjih Dan Tajdid, 12(2), 1–29. https://doi.org/10.22219/jms.v1i1.11405

Abdullah, M. A. (2020). Peluang dan Tantangan Internasionalisasi Pemikiran Muhammadiyah. Jurnal Muhammadiyah Studies, 1(1), 1–16. https://doi.org/10.22219/jms.v1i1.11405

Abdullah Masmuh. (2020). Peran Muhammadiyah Dalam Membangun Peradaban di Dunia. Gema Kampus IISIP YAPIS Biak, 15(1), 78–93. https://doi.org/10.52049/gemakampus.v15i1.107

Ali, M. (2020). Muhammadiyah di Tengah Isu Dunia Islam Kontemporer: Refleksi untuk Internasionalisasi. Jurnal Muhammadiyah Studies, 1(1), 16–29. https://doi.org/10.22219/jms.v1i1.11406

Al Hamdi, R., 2022, Sang Surya di Eropa: Dinamika Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman 2007-2021, Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta.

Al Hamdi, R., dan Indar Surahmat, (2022). Strategi Dakwah Islam di Eropa: Pengalaman Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman Raya, Jurnal Masyarakat Mandiri 6 (1). halaman? https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6173

Bachtiar, Hasnan., Haeri Fadly, Moh. Nurhakim., Visi Kosmopolitanisme Islam di Lingkungan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah, Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Vol. 5, No. 2, Desember 2015; halaman?

Barton, G. (2014). The Gülen Movement, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama: Progressive Islamic Thought, Religious Philanthropy and Civil Society in Turkey and Indonesia. Islam and Christian-Muslim Relations, 25(3), 287–301. https://doi.org/10.1080/09596410.2014.916124

Bush, R. (2015). Muhammadiyah and Disaster Response: Innovation and Change in Humanitarian Assistance. nama jurnal? volume? issue? 33–48. https://doi.org/10.1007/978-4-431-55157-7_3

Elhady, A., (2017). Islamic Reform Movement In Indonesia: Role of Muhammadiyah In Social Empowerment, International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 7 (8),halaman? http://dx.doi.org/10.6007/IJARBSS/v7-i8/3234

Hatmanto, E. D., & Purwanti, E. (2021). Internationalization of Muhammadiyah: Challenges in Establishing the Muhammadiyah Australian College. 518(ICoSIHESS 2020), 486–493. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210120.165

Lailam, T., & Andrianti, N. (2021). Literacy Padepokan “Iqraâ€: Awakening the Ta’awun Spirit in the Ecological Literacy Movement in Gampingan Village, Pakuncen Village, Wirobrajan District, Yogyakarta City. Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 454–467. https://doi.org/10.29062/engagement.v5i2.444

Latief, H., & Nashir, H. (2020). Local Dynamics and Global Engagements of the Islamic Modernist Movement in Contemporary Indonesia: The Case of Muhammadiyah (2000-2020). Journal of Current Southeast Asian Affairs, 39(2), 290–309. https://doi.org/10.1177/1868103420910514

Mutiarin, D., Suswanta, & Darumurti, A. (2019). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) Good University Governance dan Internasionalisasi Program Studi : Studi Kasus pada 2 (Dua) Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP), 5(2), 187–197. https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2019.005.02.8

Mu’ti, Abdul, Fajar Riza Ulhaq, Azaki Khoirudin, Ahmad Fuad Fanani., Kosmopolitanisme Islam Berkemajuan: Catatan Kritis Muktamar Teladan ke-47 Muhammadiyah di Makasar 2015, Muhammadiyah University Press, 2016.

Nashir, H., 2017. Memahami Ideologi Muhammadiyah, Penerbit Suara Muhammadiyah, Yogyakarta.

Nashir, H., Jinan, M., & Setiaji, B. (2019). Muhammadiyah: The political behavior of modernist muslim elite in indonesia. Humanities and Social Sciences Reviews, 7(4), 837–844. https://doi.org/10.18510/hssr.2019.74111

Nashir, H., Kartono, D. T., Susilo, R. K. D., & Setiaji, B. (2019). Islam in Indonesia: From puritanism to enlightening religion in the case of muhammadiyah. Asia Life Sciences, 28(1), 51–62.

Santoso, M. A. F. (2016). Internasionalisasi Konsep Purifikasi. Muhammadiyah Studies nama jurnal? 1(1),30–43. https://doi.org/10.22219/jms.v1i1.11407.

Published

2023-06-03

Issue

Section

Articles