INVENTARISASI POTENSI OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN DI JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14467Keywords:
Inventory, Objects for Promotion of Culture, Cimekar Village.Abstract
Abstrak: Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) menjadi kata kunci yang dapat digunakan untuk mengukur pemajuan kebudayaan. Hal tersebut secara tegas dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dengan demikian, pemajuan kebudayaan suatu daerah pada kabupaten, kota, provinsi, atau pada wilayah administratif lainnya yang berada di bawah kabupaten dan kota, baik itu kecamatan, desa atau kelurahan, dapat diukur atau didekati dari profil OPK yang dimilikinya, termasuk jenis aktivitas pemajuan kebudayaan yang dimilikinya, baik itu berkenaan dengan pelestarian, pengembangan, pemanfaatan maupun pembinaan. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk inventarisasi Objek Pemajuan Kebudayaan di Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Metode dilakukan mulai tahap persiapan, inventarisasi kemudian dilakukan pendokumentasian, dan evaluasi atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Mitra kegiatan ini adalah Desa Cimekar. Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini adalah orang-orang yang tergabung di dalam sanggar kesenian, orang-orang yang perduli pada OPK di daerahnya. Hasil dari kegiatan inventarisasi tersebut tidak saja memberi penjelasan tentang kekayaan Objek Pemajuan Kebudayaan Desa Cimekar, tetapi yang jauh lebih penting dari itu, mampu mendorong tampilnya Desa Cimekar sebagai Desa Pemajuan Kebudayaan, tidak hanya di Kecamatan Cileunyi akan tetapi juga pada tingkat Kabupaten dan Provinsi. Peluang ini cukup terbuka luas bila mengingat kekayaan Objek Pemajuan Kebudayaan yang dimiliki Kecamatan Cimekar. Dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, Desa Cimekar memiliki kekayaan berupa delapan Objek Pemajuan Kebudayaan ditambah dengan cagar budaya.
Abstract: The Object for the Advancement of Culture (OPK) is a keyword that can be used to measure the advancement of culture. This is explicitly explained in Law number 5 of 2017 concerning the Advancement of Culture. Thus, the promotion of the culture of an area in the district, city, province, or in other administrative areas that are under the regency and city, be it sub-districts, villages or sub-districts, can be measured or approached from the OPK profile they have, including the types of cultural promotion activities. owned, both with regard to preservation, development, utilization and development. This Community Service aims to inventory objects for the Advancement of Culture in Cimekar Village, Cileunyi District, Bandung Regency. The method is carried out from the preparation and inventory stages. The partner of this activity is Cimekar Village. The results of the inventory activity not only provides an explanation of the wealth of Cimekar Village Culture Advancement Objects, but far more important than that, it is able to encourage the appearance of Cimekar Village as a Cultural Advancement Village, not only in Cileunyi District but also at the District and Provincial levels. This opportunity is quite wide open when considering the wealth of Cultural Advancement Objects owned by the Cimekar District. Of the 10 objects for the promotion of culture, Cimekar Village has wealth in the form of eight objects for the promotion of culture plus cultural heritage.
References
Admin. (2022). Inventarisasi. Https://Kbbi.Web.Id/Inventarisasi. https://kbbi.web.id/inventarisasi
Annisa, R. N., Ugiarto, M., & Rosmasari. (2017). Sistem inventaris sarana dan prasarana di fakultas ilmu komputer dan teknologi informasi universitas mulawarman. Prosiding Seminar Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Vol, 2(1). https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/SAKTI/article/view/239
AR, Z., & AR, A. (2018). Perlindungan Objek Pemajuan Kebudayaan Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017. Doktrina: Journal Of Law, 1(1), 56. https://doi.org/10.31289/doktrina.v1i1.1611
Beni, S., Manggu, B., Sadewo, Y. D., & Aquino, T. (2021). Revitalisasi Cagar Budaya untuk Pengembangan Pariwisata di Kawasan van Dering Serukam. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 17(1), 61–72. https://doi.org/https://doi.org/10.33658/jl.v17i1.199
Cimekar, D. (n.d.). Profil Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Desa Cimekar.
Fauzi, Y. N. (2022). Tutungkusan Sistem Pengetahuan Ekologi, Dalam Musik Sunda: Revitalisasi Pengetahuan Ekologi pada Tarawangsa Berbasis UU Pemajuan Kebudayaan. Paraguna, 8(2), 70. https://doi.org/10.26742/jp.v8i1.1896
Firmanto, A. (2015). Historiografi Islam Cirebon (Kajian Manuskrip Sejarah Islam Cirebon). Jurnal Lektur Keagamaan, 13(1), 31–58. https://doi.org/https://doi.org/10.31291/jlk.v13i1.203
Hasim, R., & Faruk, R. A. (2020). Mengkonstruksi nilai-nilai budaya lokal masyarakat ternate melalui pembelajaran muatan lokal. Jurnal Geocivic, 3(1), 266–273. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33387/geocivic.v3i1.1877
Hernandi, M. R. (2022). Aransemen Kontemporer Musik Tradisional sebagai Inovasi Pemajuan Kebudayaan dalam Lingkup Hak Kekayaan Intelektual. " Dharmasisya†Jurnal Program Magister Hukum FHUI, 2(2), 19. https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisya/vol2/iss2/19/
Hindaryatiningsih, N. H. (2016). Model proses pewarisan nilai-nilai budaya lokal dalam tradisi masyarakat buton. Sosiohumaniora, 18(2), 100–107. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v18i2.9228
Idris, U., Frank, S. A. K., Muttaqin, M. Z., & Ilham, I. (2020). Sosialisasi UU No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan Kepada Fresh Graduate Alumni Antropologi Di Kota Jayapura Papua. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 312–316. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/cdj.v1i3.1014
Indonesia, P. R. (2017). Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Jamaluddin, J. (2005). Sejarah Tradisi Tulis Dalam Masyarakat Sasak Lombok. Ulumuna, 9(2), 369–384. https://doi.org/https://doi.org/10.20414/ujis.v9i2.493
Laksono, P. M. (2018). Pelatihan dan Pembelajaran Metode Riset Aksi Partisipatoris Untuk Pemajuan Kebudayaan. Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 131. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/bb.41091
Luciani, R., & Malihah, E. (2020). Analisis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Limas di Sumatera Selatan. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.52483/ijsed.v2i1.16
Muslimin, M. F., & Utami, M. (2021). Jejak Sejarah dalam Sastra Lisan di Nusantara. TELAGA BAHASA, 8(1), 37–48. https://doi.org/10.36843/tb.v8i1.124
Noventari, W., & Pratama, A. Y. (2019). Analisis Strategi Kebudayaan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan Dalam Rangka Memperkokoh Bingkai Integrasi Nasional. Jurnal Ilmiah Hukum, 13(1), 1–14. http://maksigama.wisnuwardhana.ac.id/index.php/maksigama/article/view/51
Rozaki, M. M., & Apriani, A.-N. (2021). Penguatan Nilai Luhur Budaya Melalui Pendidikan Berbasis Budaya Lokal di SDN 1 Trirenggo. Prosiding Penelitian Pendidikan Dan Pengabdian 2021, 1(1), 372–382. http://prosiding.rcipublisher.org/index.php/prosiding/article/view/164
Rustiyanti, S., Listiani, W., Sari, F. D., & Peradantha, I. B. G. S. (2021). Ekranisasi AR PASUA PA: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 186–196. https://doi.org/https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1064
Sardjono, A. (2019). HKI dan UU Pemajuan Kebudayaan. JIPRO: Journal of Intellectual Property, 45–61. https://doi.org/https://doi.org/10.20885/jipro.vol2.iss2.art5
Sukarma, I. W. (2019). Pengembangan kearifan lokal seni budaya melalui pendidikan berbasis banjar di bali. Proceeding of International Conference on Art, Language, and Culture, 21–32. https://jurnal.uns.ac.id/icalc/article/view/16046
Suryawan, I. G. A. J. (2020). Permainan tradisional sebagai media pelestarian budaya dan penanaman nilai karakter bangsa. Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja, 2(2). https://doi.org/https://doi.org/10.55115/gentahredaya.v2i2.432
Tanzil, D. A. (2021). Perlindungan Rendang sebagai Sebuah Indikasi Geografis dalam Ruang Lingkup Pengetahuan Tradisional dan Pemajuan Kebudayaan. Simbur Cahaya, 27(2), 23–40.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).