PENGEMBANGAN KAPASITAS SELF JUMANTIK SEBAGAI UPAYA DINI DALAM PREVENTIF TRANSMISI DEMAM BERDARAH DENGUE

Authors

  • Salsabilla Putri Kinanti Abdullah Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Adin Nasichah Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Astrid Prameswari Lestari Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Eucharistia Crisantika Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Rezandara Anggita Wigunawanti Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14748

Keywords:

DHF, Jumantik, PSN.

Abstract

Abstrak: DBD merupakan infeksi virus yang menular pada manusia melalui vektor nyamuk Aedes aegypti yang tersebar di negara-negara iklim tropis maupun subtropis. Berdasarkan data Puskesmas Bojonegoro menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD tertinggi tahun 2021 sebanyak 39 kasus dengan 13 kasus diantaranya terjadi di Desa Sukorejo. Jumlah kasus ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Peran Jumantik sangat penting dalam mencegah transmisi perkembangan vektor penular DBD. Oleh karena itu diperlukan upaya pengembangan kapasitas Jumantik per rumah tangga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam membentuk karakteristik masyarakat yang mandiri dalam praktik PSN sebagai tindak pencegahan DBD. Pengembangan kapasitas Jumantik ini dilakukan sebagai bagian dari praktik kerja lapangan berbasis pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Sukorejo bersama 20 orang yang umumnya tergabung dalam kelompok Dasawisma. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi disertai monitoring dan evaluasi melalui angket pemahaman pengetahuan dan observasi praktik partisipan. Pengembangan kapasitas Jumantik ini berdampak pada peningkatan pengetahuan pada 70% partisipan dan peningkatan keterampilan praktik pada 100% partisipan.

Abstract: DHF is a viral infection transmitted to humans by the Aedes aegypti mosquito vector that spreads in tropical and subtropical climate countries. Based on the Bojonegoro Health Center in 2021 shows the DHF's highest number of 39 cases and 13 cases of which occurred in Sukorejo Village. The Jumantik's role is important to prevent the DHF from transmitting vector development. Therefore, it's necessary to develop the Jumantik's capacity to increase their knowledge and skills in forming the independent community characteristics in PSN as a DHF prevention act. Jumantik's capacity building as part of a community service-based fieldwork practice in Sukorejo Village with 20 people who are Dasawisma group. This activity uses counseling and demonstration methods accompanied by monitoring and evaluation by a knowledge-understanding questionnaire and observation of participant practice. This Jumantik's capacity building has an impact on increasing the knowledge of 70% of participants and increasing the skills of 100% of participants.

References

Ahmad, S. (2016). Menjadi Dosen Profesional dan Inspiratif. Jurnal Sosial Dan Budaya, 3(1), 21–33.

Diba, F., Tenggara, A., & Tenggara, A. (2017). Pilot Study: Efektifitas Penerapan Lembar Pemantauan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Secara Mandiri Di Desa Lampuja, Aceh Besar. Pilot Study: Efektifitas Penerapan Lembar Pemantauan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Secara Mandiri Di Desa Lampuja, Aceh Besar, 8(2), 63–72.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2017). Obat Pembunuh Jentik Nyamuk (ABATE). https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/obat-pembunuh-jentik-nyamuk-abate/

Direktorat P2PM. (2022, September 23). Masuk Peralihan Musim, Kemenkes Minta Dinkes Waspadai Lonjakan DBD – Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220923/3741130/masuk-peralihan-musim-kemenkes-minta-dinkes-waspadai-lonjakan-dbd/

Kemenkes RI. (2016, February 11). Menkes Imbau “Satu Rumah†Ada “Satu Jumantik.†https://www.kemkes.go.id/article/view/16021500002/minister-of-health-calls-on-one-jumantik-for-one-house-.html

Kemenkes RI. (2019, January 29). Satu Rumah Satu Jumantik Efektif Cegah DBD – Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190129/3629259/satu-rumah-satu-jumantik-efektif-cegah-dbd/

Kemenkes RI. (2022, September 23). Masuk Peralihan Musim, Kemenkes Minta Dinkes Waspadai Lonjakan DBD. Kemenkes RI.

Kusumawati, A., Ayu, A. K., Saputri, A. M., Putriadi, P. B., Qurrohman, M. T., & Dewi, N. (2021). Edukasi Cara Menjadi Jumantik Mandiri Untuk Mencegah Dbd Di Tengah Pandemi Covid-19 Pada Kader Posyandu Di Dusun Jetis, Bakungan, Karangdowo, Klaten. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 147. https://doi.org/10.25077/logista.5.1.147-152.2021

Mohamad, M., Selamat, M. I., & Ismail, Z. (2014). Factors associated with larval control practices in a dengue outbreak prone area. Journal of Environmental and Public Health, 2014(2014), 459173. https://doi.org/10.1155/2014/459173

Mubarokah, R., Indarjo, S., & M Kes, S. (2013). Upaya Peningkatan Angka Bebas Jentik (Abj) Dbd Melalui Penggerakan Jumantik. Unnes Journal of Public Health, 2(3), 1–9.

Muliawati, E. (2016). Hubungan Pendidikan dan Pelatihan Jumantik dengan Keberhasilan Program PSN Di Kelurahan Tanah Kalikedinding Kota Surabaya. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(2), 1–16.

N., F. (2020). Mengenal Demam Berdarah Dengue. Alprin.

Nuryanti, E. (2013). Perilaku pemberantasan sarang nyamuk di masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 15–23.

Puskesmas Bojonegoro. (2021). Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi Tahun 2021.

Qona’ah, A., Hidayati, L., & Fakultas, A. B. (2019). Pemberdayaan Karang Taruna Dalam Mendukung Gerakan Psn 3m Plus: Upaya Pengendalian Deman Berdarah Dengue Di Desa Barurejo Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. 1(1), 4–7.

Riduwan, A. (2016). Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Perguruan Tinggi. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 3(2), 95. https://doi.org/10.24034/j25485024.y1999.v3.i2.1886

Riyadi, A., Marwanto, A., Pardosi, S., Septiyanti, S., Sahran, S., & Heriyanto, H. (2022). Pemberdayaan Kader Jumantik Dalam Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 5(2), 479–486. https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i2.4455

Siti Nur Djannah, Suryani, D., & Purwati, D. A. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan. Disease Prevention and Public Health Journal, 3(3), 214–221.

Sukesi, T. Y., Supriyati, S., & Satoto, T. T. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review). Jurnal Vektor Penyakit, 12(2), 67–76. https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.294

Tansil, M. G., Rampengan, N. H., & Wilar, R. (2021). Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak. Jurnal Biomedik:JBM, 13(1), 90. https://doi.org/10.35790/jbm.13.1.2021.31760

WHO. (2023). Dengue and severe dengue. WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue

Published

2023-06-03

Issue

Section

Articles